Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82631
Title: Validasi Spesies Dengan Marka Molekuler Cytochrome Oxidase Subunit I (Coi) Dan Potensi Protein Albumin Dari Beberapa Spesies Ikan
Authors: Nurhayati, Tati
Nurilmala, Mala
Butet., Nurlisa A.
Widyastuti, Yustin
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Metode berbasis molekuler telah banyak digunakan untuk menentukan spesies. Identifikasi molekuler dengan menggunakan marka COI dapat memberikan informasi kekerabatan antar spesies yang kemudian dapat digunakan untuk mengkonstruksi pohon filogeni. Albumin merupakan protein sarkoplasma yang larut air. Albumin memiliki fungsi penting bagi kesehatan sehingga dimanfaatkan sebagai produk farmasi. Fungsi penting albumin ini mendorong eksplorasi untuk menemukan sumber albumin lain selain HSA yang saat ini sudah dimanfaatkan di dunia medis. Albumin yang saat ini banyak dikembangkan adalah albumin dari ikan, salah satunya ikan gabus. Metode yang digunakan untuk mengetahui data molekuler spesies adalah dengan Polymerase Chain Reaction berdasarkan marka gen Cytochrome c oxidase I (COI) DNA Mitokondria. Pada tahap analisis protein digunakan tiga metode, yakni metode Bradford, Bromocresol Green (BCG), dan SDS - PAGE. Metode Bradford untuk menghitung total protein; Bromocresol green (BCG) untuk menghitung kadar albumin; SDS-PAGE untuk mengetahui profil protein. Hasil pengukuran morfometrik menunjukkan hasil yang bervariasi antar spesies. Identifikasi molekuler menunjukkan bahwa ikan dapat teridentifikasi dengan baik dengan nilai identiti 98-100% menggunakan referensi spesies dari GenBank dengan jarak genetik kurang dari 3%. Hasil penghitungan situs spesifik menunjukkan jumlah situs terbanyak pada ikan mas, patin, dan lele masing-masing 9, 9 dan 7 situs. Hasil tersebut diduga berkaitan dengan kandungan protein dan albumin pada sampel. Kadar protein semua sampel berada pada rentang 15,54±1,61 sampai 23,28±1,19 dengan kadar tertinggi pada ikan patin. Kadar albumin berada pada rentang 10,07±1,62 sampai 22±1 dengan kadar albumin tertinggi ditemukan pada ikan patin. Profil protein albumin menunjukkan nilai berat molekul antara 55-66 kDa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat molekul toman, kakap dan baronang hampir sama dengan berat molekul Human Serum Albumin (HSA). Berdasarkan hasil tersebut ikan patin dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku untuk produk albumin.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82631
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016ywi.pdf
  Restricted Access
13.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.