Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82609
Title: Ekologi Makan Burung Pantai Dan Kaitannya Dengan Kondisi Lingkungan Lahan Basah Wonorejo, Surabaya
Authors: Mulyani, Yeni Aryati
Wardiatno, Yusli
Hadi, Nanang Khairul
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Lahan basah Wonorejo yang terletak di kawasan Important Bird Area (IBA) Pantai Timur Surabaya telah diketahui sebagai lokasi persinggahan bagi burung pantai yang melakukan migrasi. Aktivitas utama burung pantai selama berada di lokasi persinggahan adalah mencari pakan dan istirahat. Penelitian ini bertujuan untuk menggali infomasi mengenai komunitas burung pantai, aktivitas mencari makan, potensi pakan, dan kondisi lingkungan lahan basah Wonorejo. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015 hingga Maret 2016. Lokasi penelitian berada di lahan basah Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Pengamatan burung pantai dilakukan di tambak dan hamparan lumpur dengan menggunakan metode konsentrasi. Pengambilan sampel makrozoobentos dan substrat dengan menggunakan metode core dan ayakan. Pengukuran kualitas air dilakukan secara langsung di lapangan dan analisis di laboratorium. Hasil penelitian mendapatkan 21 spesies burung pantai yang terdiri dari tiga famili. Famili yang paling mendominasi adalah Scolopacidae, Charadriidae, dan Recurvirostridae. Nilai indeks keanekaragaman dan kemerataan di hamparan lumpur (H’= 2,37 E= 0,59) lebih tinggi dibanding di tambak (H’= 2,18 E= 0,46). Jenis burung dengan kelimpahan tertinggi di tambak adalah Tringa nebularia (20%) dan Limosa limosa (20%), sedangkan di hamparan lumpur Tringa totanus (17%), Pluvialis fulva (14%) dan Calidris ferruginea (14%). Terdapat dua aktivitas utama burung pantai, yaitu makan dan beristirahat. Aktivitas makan lebih banyak dilakukan di hamparan lumpur (77,25%) dibanding di tambak (19,15%), sedangkan aktivitas istrahat/tidak makan lebih banyak dilakukan di tambak (80,84%) dibanding di hamparan lumpur (22,74%). Perilaku makan burung pantai yang termasuk kedalam kelompok visual terdiri dari 5 jenis, lebih visual 7 jenis, dan lebih tactile 9 jenis. Selain itu perilaku makan berdasarkan tipe pergerakan paruh yang lebih dominan pecking terdiri dari 5 jenis, jab 3 jenis dan probe 9 jenis. Terdapat 11 jenis makrozoobentos yang terdiri dari lima kelompok yaitu Crustacea, Bivalvia, Gastropoda, Coleoptera, dan Polychaeta. Nilai keanekaragaman makrozoobentos di tambak (H’= 0,63) lebih tinggi dibanding hamparan lumpur (H’= 0,40), namun nilai kemerataan di hamparan lumpur lebih tinggi (E= 0,37) dibandingkan di tambak (E= 0,27). Kepadatan makrozoobentos di hamparan lumpur didominasi oleh Bivalvia (97%) sedangkan di tambak didominasi oleh Crustacea (86%). Bivalvia dan Crustacea merupakan salah satu pakan utama burung pantai. Hasil analisis terhadap kualitas air pada kedua lokasi pengamatan secara umum masih dalam batas normal untuk mendukung kehidupan makrozoobentos. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelimpahan burung pantai mempunyai korelasi sangat erat dengan kepadatan makrozoobentos (p < 0,01; r = 1,0).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82609
Appears in Collections:MT - Multidiciplinary Program

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016nkh.pdf
  Restricted Access
16.07 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.