Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82596
Title: Studi Fisiologi Dan Potensi Ratooning Beberapa Genotipe Sorgum
Authors: Sopandie, Didy
Trikoesoemaningtyas
Meliala, Merry Gloria
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Salah satu teknik bubidaya yang dapat digunakan dalam pengembangan sorgum adalah budidaya ratun. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai pertumbuhan dan produksi tanaman utama lima genotipe sorgum dan pengaruhnya terhadap kemampuan meratun serta pertumbuhan dan produksi tanaman ratun serta potensi ratooning 100 genotipe F3 sorgum. Percobaan untuk studi fisiologi dilaksanakan dari bulan Agustus - Desember 2013 untuk tanaman utama, Desember 2013 - April 2014 untuk tanaman ratun. Percobaan untuk potensi ratooning dilaksanakan dari bulan Juni - Oktober 2013 untuk tanaman utama dan Oktober 2013 – Januari 2014 untuk tanaman ratun. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan, Laboratorium Pasca Panen, dan Laboratorium Spektrofotometri Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan studi fisiologi dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan empat ulangan. Bahan tanaman yang digunakan adalah genotipe Numbu, UPCA S1, Mandau, Kawali, dan N/UP-118-3. Percobaan mengenai potensi ratooning dilakukan menggunakan rancangan augmented. Bahan tanam yang digunakan adalah genotipe Numbu, B69, dan 100 genotipe F3. Karakter vegetatif, reproduktif dan fisiologi tanaman utama berbeda nyata antar genotipe. Kemampuan meratun dan karakter vegetatif tanaman ratun berbeda nyata antar genotipe. Karakter tanaman utama yang berkorelasi nyata dengan kemampuan meratun adalah tinggi tanaman, diameter batang, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan, umur panen, dan indeks panen. Karakter tanaman utama yang berkorelasi nyata dengan keragaan tanaman ratun adalah tinggi tanaman utama, total klorofil daun, bobot basah brangkasan, bobot kering brangkasan, bobot malai, bobot biji per malai, bobot 1000 biji, indeks panen, dan laju transpirasi. Berdasarkan hasil sidik lintas pertumbuhan tanaman utama mempunyai pengaruh langsung terhadap tinggi ratun, dan vegetatif ratun mempunyai pengaruh langsung terhadap produksi ratun. Produksi relatif ratun mencapai mencapai 20.97 – 40.30% produksi tanaman utama. Numbu merupakan genotipe yang memiliki kemampuan meratun terbaik dari lima genotipe yang diuji. Genotipe ini memiliki laju fotosintesis, konduktansi stomata, CO2 interselular dan laju transpirasi yang tinggi. Terdapat 39 genotipe pada generasi bersegregasi dengan potensi ratun yang tinggi. Genotipe tersebut adalah galur dengan persentase ratun tumbuh yang tinggi dan mempunyai produksi relatif lebih dari 50% produksi tanaman utama.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82596
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016mgm.pdf
  Restricted Access
21.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.