Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82558
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman-
dc.contributor.advisorFariyanti, Anna-
dc.contributor.authorPrihantini, Campina Illa-
dc.date.accessioned2017-01-30T06:55:08Z-
dc.date.available2017-01-30T06:55:08Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82558-
dc.description.abstractProvinsi Jawa Timur merupakan produsen garam terbesar di Indonesia. Kabupaten Pamekasan menempati posisi ketiga sebagai kabupaten produsen garam terbesar di provinsi Jawa Timur. Usaha garam rakyat di kabupaten ini pada umumnya dijalankan dengan sistem bagi hasil karena petani garam memiliki keterbatasan lahan dan modal untuk berproduksi. Hal ini membuat bisnis pegaraman hanya dikuasai oleh beberapa pihak tertentu saja, padahal bisnis tersebut masih perlu untuk dikembangkan di kabupaten ini. Penelitian ini memiliki empat tujuan, yakni (1) mengidentifikasi perbedaan mekanisme pelaksanaan sistem bagi hasil dalam usaha garam rakyat, (2) mengestimasi besarnya pinjaman dan biaya pinjaman yang selama ini ditanggung oleh petani penggarap, (3) mengestimasi tingkat keuntungan yang diterima oleh masing-masing pihak antar pola, dan (4) menganalisis tingkat partisipasi petani garam dalam sistem bagi hasil. Penelitian ini menggunakan teknik snowballing sampling yang menghasilkan 115 responden petani garam, terbagi menjadi 22 orang pemilik lahan dan 93 orang petani penggarap. Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan perbedaan mekanisme pelaksanaan antara pola bagi dua dan pola bagi tiga. Analisis biaya pinjaman untuk mengestimasi besarnya biaya pinjaman yang ditanggung oleh petani penggarap. Analisis linier berganda untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi besarnya pinjaman yang diterima dan besarnya biaya pinjaman yang ditanggung oleh petani penggarap. Analisis bagi hasil digunakan untuk mengestimasi tingkat keuntungan yang diterima oleh setiap pihak untuk setiap pola bagi hasil yang dijalankan. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktorfaktor yang memengaruhi keputusan partisipasi pemilik lahan dan petani penggarap dalam sistem bagi hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dasar antara pola bagi dua dan pola bagi tiga adalah karakteristik lahan garam yang akan memengaruhi besarnya biaya tambahan perbaikan lahan yang harus ditanggung oleh petani penggarap. Rata-rata biaya pinjaman yang harus ditanggung oleh petani penggarap ternyata sangat tinggi nilainya. Besarnya pinjaman dan biaya pinjaman dipengaruhi oleh lama pinjaman, keuntungan petani penggarap, keuntungan pemilik lahan, luas lahan garam, ketersediaan jaminan, dan sumber pinjaman lain. Rata-rata keuntungan pemilik lahan lebih tinggi terhadap rata-rata keuntungan petani penggarap. Partisipasi pemilik lahan dan petani penggarap terhadap sistem bagi hasil dipengaruhi oleh tingkat pendidikan pemilik lahan, produksi garam, usia petani penggarap, jumlah anggota keluarga petani penggarap, dan keuntungan petani penggarap.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcFood productionid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcPamekasan-Jawa Timurid
dc.titlePola Bagi Hasil Usaha Garam Rakyat Di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordpola bagi hasilid
dc.subject.keywordbiaya pinjamanid
dc.subject.keywordusaha garam rakyatid
dc.subject.keywordanalisis regresi logistikid
dc.subject.keywordKabupaten Pamekasanid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016cip.pdf
  Restricted Access
41.72 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.