Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82535
Title: Disain Sistem Manajemen Rantai Pasokan Industri Perikanan Tangkap Laut Berkelanjutan
Authors: Maarif, M. Syamsul
Marimin
Irianto, Hari Eko
Batubara, Siti Chairiyah
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Prospek sektor perikanan dinilai sangat cerah dan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis. Untuk itu, pemerintah mengeluarkan strategi untuk meningkatkan nilai tambah produksi perikanan berupa industrialisasi perikanan. Selain itu, dalam rangka memanfaatkan sektor kelautan dan perikanan di Maluku sebagai keunggulan kompetitif dalam perekonomian Indonesia, pemerintah juga telah menetapkan kebijakan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Hal ini bermakna bahwa Maluku sebagai produsen terbesar di Indonesia harus mampu mensuplai kebutuhan konsumsi masyarakat dan industri nasional dan menjadi eksportir utama komoditas perikanan Indonesia. Untuk itu, perlu dilakukan mekanisme yang tepat dalam mengatur aliran produk kelautan dan perikanan dalam bentuk sistem manajemen rantai pasokan. Proses pasokan hingga distribusi produk kelautan dan perikanan mempunyai struktur yang sangat kompleks, melibatkan banyak pihak, diantaranya adalah nelayan, pedagang kecil, pedagang besar, pabrik, eksportir, pemerintah hingga masyarakat sebagai konsumen akhir. Selain itu, industri perikanan memiliki keunikan pada ikan sebagai sumber bahan baku utamanya yang tersedia secara alami dan dapat diakses oleh manusia. Provinsi Maluku memiliki karakteristik wilayah kepulauan yang berbeda dari wilayah lainnya. Masyarakat Maluku memiliki kearifan lokal berupa “sasi dan petuanan” yang merupakan adat budaya yang telah berlangsung sejak lama di Provinsi Maluku. Hal ini menambah situasi problematik dan kompleksitas dalam merancang sistem manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap di Provinsi Maluku. Penelitian bertujuan untuk merancang sistem manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap laut berkelanjutan menggunakan pendekatan Soft System Metodology (SSM). Penelitian dimulai dengan melakukan analisis situasional rantai pasokan industri perikanan tangkap di provinsi Maluku. Analisis situasional dilakukan melalui data statistik. Hasil analisis situasional digunakan dalam tahapan SSM untuk mendapatkan sistem manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap berkelanjutan yang ideal di provinsi Maluku. Sejalan dengan itu, dilakukan tahapan System of System Methodology (SOSM) yang meliputi analisis keberlanjutan menggunakan metode Multi Dimensional Scaling (MDS) dan analisis kinerja rantai pasokan menggunakan metode Fuzzy-AHP dan model SCOR serta analisis struktur kelembagaan menggunakan Intrepretative Structural Modelling (ISM). Identifikasi asumsi kegiatan sistem dilakukan melalui elaborasi hasil SSM dan SOSM untuk membangun sistem manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar usaha perikanan berpusat di Kota Ambon. Rantai industri perikanan tangkap di Provinsi Maluku memiliki permasalahan yaitu : (1) keterbatasan sarana dan prasarana; (2) keterbatasan fasilitas transportasi dan komunikasi; (3) keterbatasan SDM, akses permodalan dan kapasitas pelaku usaha; (4) belum terfokusnya komoditas dan industri pengolah; (5) lemahnya kelembagaan dan sosial budaya. Sistem manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap yang ideal di Provinsi Maluku mencakup : (1) Sistem koordinasi dan pengelolaan kegiatan rantai pasokan industri perikanan tangkap; (2) Sistem pengadaan produk perikanan; (3) Sistem efisisensi sistem produksi perikanan tangkap; dan (4) Sistem perbaikan hubungan sosial masyarakat. Indeks keberlanjutan multidimensional terhadap 5 dimensi keberlanjutan (lingkungan, sosial, teknologi, ekonomi dan sumberdaya) berada pada kategori kurang berkelanjutan (43.91). Industri perikanan memasarkan produknya baik untuk pasar domestik maupun ekpor secara individual. Hasil pengukuran kinerja pada salah satu industri pengolah menunjukkan kinerja nelayan dan perusahaan berada pada kategori sangat baik (98.235) dan baik (94.515). Hal ini dikarenakan perusahan telah berfokus pada satu komoditi dan menerapkan sistem order yang terapkan perusahaan yang memungkinkan perusahaan dapat merencanakan produksi dengan menyesuaikan kondisi musim penangkapan ikan. Hasil identifikasi asumsi kegiatan dan model kegiatan sistem yang perlu dibangun untuk mewujudkan manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap ideal di Provinsi Maluku menunjukkan bahwa pembanguan sistem akan difokuskan pada pembangunan model jaringan industri perikanan berbasis pelabuhan perikanan dan pembentukan kelembagaan keuangan nelayan yang dikelola dan dioperasikan oleh nelayan. Perbaikan sistem manajemen rantai pasokan industri perikanan tangkap di provinsi Maluku dapat dicapai dengan melakukan aktivitas-aktivitas dalam model konseptual/relevant system yang dibangun.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82535
Appears in Collections:DT - Agriculture Technology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016scb.pdf
  Restricted Access
79.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.