Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82518
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBaskoro, Mulyono S-
dc.contributor.advisorSimbolon, Domu-
dc.contributor.advisorHaluan, John-
dc.contributor.advisorMustaruddin-
dc.contributor.authorFebrianto, Arief-
dc.date.accessioned2017-01-30T06:45:38Z-
dc.date.available2017-01-30T06:45:38Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82518-
dc.description.abstractKabupaten Bangka Selatan merupakan sentra atau pusat kegiatan sektor perikanan tangkap di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tingkat produksi perikanan tangkap di Kabupaten Bangka Selatan sebesar 37.395,81 ton atau 19,43% dari total produksi perikanan tangkap Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan nilai produksi sebesar Rp. 492.086.920.000,00 (DKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012). Salah satu potensi sumberdaya perikanan di perairan Kabupaten Bangka Selatan yang bernilai ekonomis penting dan banyak dikonsumsi atau diolah adalah cumi-cumi (Urotheutis chinensis). Permintaan komoditas ini, baik dalam bentuk segar maupun olahan diperkirakan mengalami peningkatan di masa mendatang. Indikator yang menunjukkan hal tersebut adalah semakin banyaknya diversifikasi produk olahan cumi-cumi, seperti kerupuk, getas, kemplang, dan abon berbahan baku cumi-cumi. Pemanfaatan perikanan cumi-cumi memerlukan sumberdaya manusia yang dapat diandalkan untuk mengelola potensi tersebut. Keberlanjutan merupakan kata kunci dalam pembangunan perikanan, yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi sumberdaya ikan dan kesejahteraan masyarakat perikanan itu sendiri (Fauzi dan Anna 2002). Akan tetapi aktivitas pertambangan timah di laut dapat berdampak terhadap perikanan cumi-cumi di perairan Kabupaten Bangka Selatan. Ada 2 (dua) daerah penangkapan cumi-cumi di perairan Kabupaten Bangka Selatan, yaitu : (1) daerah penambangan timah laut dan (2) di luar daerah penambangan timah laut. Ada 6 (enam) kecamatan yang menjadi fishing base penangkapan cumi-cumi yaitu Kecamatan Kepulauan Pongok, Kecamatan Lepar Pongok, Kecamatan Tukak Sadai, Kecamatan Toboali, Kecamatan Pulau Besar dan Kecamatan Simpang Rimba. Kedua daerah penangkapan cumi-cumi masingmasing dimanfaatkan oleh bagan apung, bagan tancap, dan pancing cumi-cumi yang berbasis di 6 (enam) kecamatan tersebut. Pemanfaatan perairan, baik untuk perikanan maupun pertambangan, di Kabupaten Bangka Selatan menimbulkan konflik. Konflik persaingan dalam memanfaatkan sumber daya milik bersama (common property) dan bersifat terbuka, untuk dimanfaatkan oleh siapa saja (open access) akan menyebabkan kerugian yang harus dipikul bersama, seperti terancamnya kelestarian sumber daya ikan, kerugian ekonomi karena kerusakan lingkungan dan ketidak-harmonisan hubungan antara para pelaku perikanan dengan pelaku penambangan timah. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian terhadap pengelolaan perikanan cumi-cumi berkelanjutan di wilayah perairan Kabupaten Bangka Selatan. Penelitian telah dilaksanakan di wilayah perairan Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan lokasi penelitian pada 6 kecamatan yang menjadi fishing base perikanan cumi-cumi, yaitu Kecamatan Kepulauan Pongok, Kecamatan Lepar Pongok, Kecamatan Tukak Sadai, Kecamatan Toboali, Kecamatan Pulau Besar, dan Kecamatan Simpang Rimba. Penelitian diawali dari tahap persiapan, pengumpulan data lapangan, analisis data hingga penulisan disertasi. Pengambilan data di lapangan dilakukan dari bulan Januari 2013 sampai bulan Desember 2013. Penelitian ini bertujuan menyusun konsep pengelolaan yang mengharmoniskan kegiatan perikanan cumi-cumi dan kegiatan pertambangan timah yaitu mewujudkan perikanan cumi-cumi yang berkelanjutan di Kabupaten Bangka Selatan tanpa menutup aktivitas penambangan timah di laut. Tujuan umum ini akan dijawab melalui tujuan khusus penelitian yaitu: (1) menganalisis kondisi perikanan cumi-cumi meliputi pola musim, daerah penangkapan, dan upaya penangkapan cumi-cumi di wilayah perairan luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan; (2) menganalisis potensi perikanan cumi-cumi di perairan Kabupaten Bangka Selatan; dan (3) menganalisis dampak aktivitas penambangan timah laut terhadap kegiatan penangkapan cumi-cumi. Kajian kondisi umum perikanan cumi-cumi menunjukkan bahwa alat tangkap yang digunakan di perairan luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah laut di Kabupaten Bangka Selatan adalah bagan perahu, bagan tancap, dan pancing. Trend produksi cumi-cumi dan produktivitas trip penangkapan selama 5 tahun (2009-2013) meningkat. Musim penangkapan di perairan luar daerah penambangan timah laut pada Musim Peralihan II (September, Oktober, dan November) dan di daerah penambangan timah laut pada Musim Barat (Desember, Januari, dan Februari). Pemanfaatan stok sumberdaya cumi-cumi di perairan Kabupaten Bangka Selatan belum mengalami biological overfishing, dimana rata-rata produksi aktual sebesar 4.963,06 ton/tahun, MSY sebesar 47.125,57 ton/tahun, dan MEY sebesar 47.087,34 ton/tahun. Aktivitas penambangan timah laut memberikan pengaruh langsung (dampak negatif) terhadap kecerahan, TSS, dan DO di daerah penangkapan cumi-cumi. Terjadinya bioakumulasi pada logam berat timbal di sedimen, plankton, dan insang cumi-cumi, sedangkan logam berat besi (Fe) terjadi bioakumulasi di sedimen dan plankton. Langkah-langkah pengelolaan sumberdaya cumi-cumi di Kabupaten Bangka Selatan mencakup optimalisasi pemanfaatan sumberdaya cumi-cumi, penangkapan cumi-cumi di luar daerah penangkapan, pengelolaan daerah konservasi di luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah, meminimalkan aktivitas penambangan timah ilegal, kewajiban bagi penambang timah untuk memberikan kompensasi langsung kepada nelayan, dan penggunaan teknologi pencucian/filterasi untuk pemisahan tailing padat/slag yang hendak dibuang ke laut agar tidak mengandung logam berat. Perlu dilakukan pemantauan secara periodik terhadap kualitas lingkungan perairan di luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan dan perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan penetapan daerah konservasi di wilayah perairan luar daerah penambangan dan daerah penambangan timah laut Kabupaten Bangka Selatan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePengelolaan Perikanan Cumi-Cumi Berkelanjutan Di Wilayah Perairan Kabupaten Bangka Selatanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordPengelolaan perikanan berkelanjutanid
dc.subject.keywordcumi-cumiid
dc.subject.keywordpertambanganid
dc.subject.keywordBangka Selatanid
Appears in Collections:DT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016afe.pdf
  Restricted Access
49.58 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.