Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82425
Title: Pengembangan Teknologi Pembentukan Pigmen Jingga Kulit Buah Jeruk
Authors: Poerwanto, Roedhy
Purwanto, Y. Aris
Arzam Ar, Taruna Shafa
Issue Date: 2015
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Degreening pada buah jeruk tropis dataran rendah seringkali gagal menghasilkan buah jeruk berwarna jingga, tetapi berwarna kuning. Warna jingga terbentuk dari campuran dua pigmen kulit jeruk, ialah β-cryptoxanthin (kuning) dan ß-citraurin (kuning kemerahan). ß-citraurin sering kali tidak terbentuk pada buah jeruk tropika dataran rendah karena pembentukkannya terjadi apabila buah terpapar suhu rendah saat pertumbuhannya. Precooling buah jeruk tropika dataran rendah diharapkan dapat mendorong pembentukan ß-citraurin karena jeruk yang sudah dipanen masih melakukan metabolisme sebagai pengganti paparan suhu rendah yang tidak ditemukan saat buah di pohon. Selain itu konsentrasi etilen juga merupakan salah satu faktor pembatas keberhasilan degradasi klorofil dan sintesis karotenoid dalam degreening. Penelitian ini bertujuan menemukan teknik degreening untuk membentuk warna jingga kulit buah jeruk tropis. Percobaan terdiri atas 2 percobaan. Percobaan pertama pengujian 3(tiga) kultivar jeruk pada berbagai suhu degreening dan percobaan kedua adalah mempelajari pengaruh precooling dan konsentrasi etilen terhadap warna kulit buah jeruk Siam. Percobaan pertama dilaksanakan pada bulan September 2013 sedangkan percobaan kedua pada bulan Mei 2014. Percobaan pertama menggunakan jeruk dari daerah dataran rendah dan daerah dataran tinggi di Bali. Untuk buah jeruk dataran rendah digunakan jeruk Keprok Tejakula dari kecamatan Sangga Langit, kabupaten Singaraja. Untuk jeruk dataran tinggi digunakan jeruk Keprok Kintamani dan Siam Kintamani dari kecamatan Kintamani, kabupaten Bangli. Pada percobaan kedua digunakan jeruk Siam yang diambil dari kabupaten Jember. Perlakuan degreening dilaksanakan di Laboratorium Pascapanen, Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor. Rancangan penelitian percobaan pertama adalah Rancangan Acak Kelompok dua faktor dengan ulangan sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah kultivar jeruk (Keprok Tejakula, Keprok Kintamani dan Siam Kintamani) dan faktor kedua adalah suhu (15 oC, 20 oC dan suhu ruang). Percobaan ke dua menggunakan Rancangan Acak Kelompok 2 faktor. Faktor pertama adalah perlakuan precooling (dengan precooling dan tanpa precooling). Faktor kedua adalah konsentrasi etilen (0 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm). Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa pada degreening jeruk Keprok Tejakula, warna buah menjadi jingga pada suhu 15 oC, 20 oC dan suhu ruang. Namun, pada degreening Keprok Tejakula pada suhu 15 oC degradasi klorofil terjadi lebih lambat. Sebaliknya suhu ruang mempercepat pembusukan buah. Pada degreening jeruk Keprok Kintamani, warna buah berubah menjadi jingga hanya pada suhu 15 oC dan 20 oC. Pada degreening jeruk Siam Kintamani, warna buah menjadi jingga pada suhu 15 dan 20 oC, akan tetapi kulit buah menjadi keriput. Degreening buah jeruk Keprok Tejakula, Keprok Kintamani, dan Siam Kintamani pada berbagai suhu tidak mempengaruhi kandungan gula dan asam buah jeruk. Perlakuan degreening buah jeruk Siam asal Jember yang diawali dengan perlakuan precooling menghasilkan jeruk berwarna jingga, sedangkan yang tanpa precooling hanya membentuk warna kuning. Etilen 100 ppm adalah konsentrasi terbaik untuk degreening dan menghasilkan jeruk berwarna jingga. Perlakuan precooling dan degreening tidak berpengaruh negatif pada kandungan asam dan gula buah jeruk.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82425
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015tsa.pdf
  Restricted Access
2.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.