Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82290
Title: Studi Populasi Dan Profil Genetik Kima (Bivalvia, Cardiidae, Tridacninae) Di Perairan Taman Nasional Wakatobi
Authors: Setyobudiandi, Isdradjad
Butet, Nurlisa Alias
Solihin, Dedy Duryadi
Findra, Muhammad Nur
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultral University (IPB)
Abstract: Kima merupakan hewan moluska yang masuk dalam kelompok kekerangan dan hidup berasosiasi dengan terumbu karang. Ada yang tertanam dalam karang dan ada yang terhampar di atas substrat berpasir sekitar karang dan padang lamun. Kima merupakan salah satu jenis sumberdaya hayati perairan yang populasinya di alam sudah menurun. Aktivitas penangkapan oleh nelayan, baik untuk tujuan konsumsi maupun pemanfaatan cangkangnya merupakan faktor utama yang menyebabkan penurunan populasi kima di alam. Oleh karena itu, upaya pengeloaan sangat diperlukan untuk keberlanjutan sumberdaya ini. Pengelolaan sumberdaya membutuhkan informasi dari berbagai aspek, baik aspek bioekologi maupun aspek lainnya sehingga upaya tersebut akan lebih terarah dan berhasil. Pengelolaan populasi alami suatu organisme memerlukan informasi tentang distribusi, komposisi dan kepadatan organisme tersebut. Selain aspek populasi, aspek lain yang dibutuhkan adalah aspek genetik. Di Indonesia, aspek genetik dalam studi keanekaragaman hayati masih kurang diperhatikan bila dibandingkan keanekaragaman jenis dan ekosistem. Padahal peran adaptasi dan strategi perkembangan hewan sangat ditentukan oleh kemampuan genetiknya. Penelitian ini bertujuan mengkaji komposisi jenis, kepadatan populasi dan variasi ukuran kima di perairan Taman Nasional Wakatobi serta mengidentifikasi jenis kima secara molekuler dan mengkaji profil genetiknya berdasarkan marka genetik Cytochrome oxydase subunit I (COI) di perairan Taman Nasional Wakatobi. Pengamatan populasi kima dilakukan di sekitar tiga pulau utama Taman Nasional Wakatobi, yaitu kawasan Pulau Wangi-wangi, Kaledupa dan Tomia menggunakan transek kuadrat (belt transect). Lokasi pengamatan ditentukan secara purposive sampling yang didasarkan pada keberadaan kima. Kima yang ditemukan selanjutnya diidentifikasi jenisnya, dihitung jumlahnya berdasarkan jenis dan diukur panjang cangkangnya. Sampel berupa jaringan mantel juga diambil kemudian dianalisis secara molekuler di laboratorium. Hasil pengamatan menemukan bahwa terdapat dua genus kima di perairan Taman Nasional Wakatobi yaitu Tridacna dan Hippopus. Genus Tridacna yang teramati terdiri atas tiga jenis yaitu T. crocea, T. squamosa dan T. maxima, sedangkan genus Hippopus yang teramati hanya satu jenis yaitu jenis H. hippopus. Kepadatan populasi seluruh jenis kima paling rendah ditemukan pada wilayah perairan kawasan Wangi-wangi. Sebaliknya, populasi paling tinggi secara umum ditemukan di wilayah perairan kawasan Tomia. Di kawasan Wangi-wangi kepadatan populasi T. crocea, T. maxima, T. squamosa dan H. hippopus masing-masing adalah 5 ind/750m2, 1 ind/750m2, 2 ind/750m2 dan 1 ind/750m2, di kawasan Kaledupa kepadatan populasinya masing-masing adalah 11 ind/750m2, 5 ind/750m2, 11 ind/750m2 dan 5 ind/750m2, sedangkan di kawasan Tomia kepadatan populasinya masing-masing adalah 12 ind/750m2, 10 ind/750m2, 22 ind/750m2 dan 28 ind/750m2. Ukuran kima yang ditemukan bervariasi antar jenis dan lokasi penelitian, kebanyakan kima yang ditemukan masih berukuran kecil sedangkan ukuran besar sudah menunjukkan kelangkaan. Analisis molekuler menunjukkan segmen gen target teramplifikasi menggunakan sepasang primer spesifik kima (LCO dan RCO) untuk genus Tridacna dan primer untuk invertebrata (LCO1490 dan HCO2198) untuk genus Hippopus. Basa nukleotida yang berhasil teramplifikasi sepanjang 522 bp untuk jenis T. crocea, T. squamosa dan T. maxima serta 702 bp untuk jenis H. hippopus. Penelitian ini mendapatkan 48 situs nukleotida spesifik, yang terdiri atas dua situs dari jenis T. crocea, tujuh situs dari jenis T. squamosa, delapan situs dari jenis T. maxima dan 31 situs dari jenis H. hippopus. Analisis genetik menunjukkan bahwa gen COI dapat membantu mengidentifikasi kima hingga tingkat jenis. Gen COI sebagai penanda genetik mampu memisahkan secara berkelompok tiap jenis kima dan menunjukkan kekerabatan diantara mereka. T. crocea asal Wakatobi memiliki variasi basa nukleotida yang tinggi jika dibandingkan dengan kima dari lokasi lain, sehingga dapat dijadikan sebagai sumber genetik dalam pengelolaan sumberdaya kima, baik untuk translokasi, restoking maupun domestikasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82290
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016mnf.pdf
  Restricted Access
18.57 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.