Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82194
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSudarman, Asep-
dc.contributor.advisorJayanegara, Anuraga-
dc.contributor.authorSupriadin, Dedy-
dc.date.accessioned2016-12-09T06:51:14Z-
dc.date.available2016-12-09T06:51:14Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82194-
dc.description.abstractMastitis merupakan salah satu penyakit yang membahayakan pada sapi perah. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan jumlah sel somatis, radang pada ambing (kelenjar mamae), rendahnya kualitas susu dan penurunan produksi susu pada sapi perah. Penggunaan antibiotik dalam mencegah dan mengobati mastitis subklinis memiliki kontribusi sebagai penyebab resistensi bakteri dan perpindahan residu dari ternak ke manusia. Antibakteri yang aman dibutuhkan untuk menggantikan penggunaan antibiotik sebagai feed aditif pada ternak ruminansia diantaranya daun sirih (Piper betle L.), tetapi kajian dalam alat pencernaan ruminansia belum banyak dilakukan menggunakan daun sirih. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mencari metode terbaik dari pemberian tepung daun sirih dalam jangka waktu lama untuk mengatasi mastitis subklinis dan produksi susu sapi perah. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu : 1) Kajian in vivo pemberian tepung daun sirih (Piper betle L.) dalam waktu lama untuk mengatasi mastitis subklinis dan meningkatkan produksi susu sapi perah 2) Kajian in vivo pengaruh pemberian tepung daun sirih sejak awal laktasi terhadap produksi dan kualitas susu sapi perah. Kajian in vivo yang pertama digunakan 12 ekor sapi perah laktasi ke-2 sampai laktasi ke-4 dengan bulan laktasi normal (bulan ke-3 sampai ke-5) yang menderita mastitis subklinis berdasarkan identifikasi menggunakan reagen IPB-1. Ternak tersebut dikelompokkan kedalam 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali dengan masa penelitian 15 minggu. Perlakuan yang diterapkan yaitu : P0 : Kontrol, tidak diberikan tepung daun sirih; P1 : Tepung daun sirih 2% pemberian setiap hari; P2 : Tepung daun sirih 2% pemberian selang seminggu; P3 : Tepung daun sirih 2% pemberian selang tiga minggu. Parameter yang diukur adalah produksi susu, komposisi susu, jumlah sel somatis, kadar immunoglobulinG (IgG) didalam susu, kadar glukosa dan kadar trigliserida di dalam plasma darah. Pada kajian in vivo ke-2 ternak yang digunakan adalah sapi perah Fries Holland laktasi ke-2 sampai ke-4 sebanyak 9 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diteliti yaitu: P0: Kontrol, tidak diberikan tepung daun sirih; P1: Pemberian tepung daun sirih setiap hari dengan taraf 2% dari konsentrat; P2: Pemberian tepung daun sirih berselang satu hari dengan taraf 2% dari konsentrat. Parameter yang diukur adalah jumlah sel somatis, produksi susu, kadar lemak, padatan tanpa lemak (solid non fat) dan kadar protein susu. Data produksi susu, komposisi susu, jumlah sel somatis, kadar immunoglobulinG didalam susu, kadar glukosa dan kadar trigliserida dianalisis berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Sedangkan data produksi susu, jumlah sel somatis dan kadar lemak, padatan tanpa lemak (solid non fat) dan kadar protein susu dianalisis berdasarkan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian in vivo tahap 1 menunjukkan bahwa penambahan tepung daun sirih 2% nyata (P<0.05) menurunkan jumlah sel somatis pada setiap perlakuan. Pemberian tepung daun sirih 2% selang seminggu menunjukkan nyata (P<0.05) menurunkan jumlah sel somatis dan meningkatkan produksi susu menjelang akhir laktasi. Penambahan tepung daun sirih 2% tidak berpengaruh nyata terhadap kadar lemak, BK, BKTL, IgG, glukosa dan trigliserida, tetapi berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap kadar protein susu. Penambahan tepung daun sirih 2% pemberian selang tiga minggu cenderung menurunkan rataan kualitas susu. Dari hasil penelitian in vivo tahap 1 diperoleh metode terbaik yaitu penambahan tepung daun sirih 2% pemberian selang seminggu dapat menurunkan jumlah sel somatis dan meningkatkan produksi susu. Dari hasil penelitian in vivo tahap 2 penambahan tepung daun sirih 2% dari total konsentrat, baik diberikan setiap hari atau pemberian selang satu hari, dapat meningkatkan produksi susu lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian tepung daun sirih. Jumlah sel somatis menurun dengan pemberian tepung daun sirih sehingga tidak terdeteksi mastitis subklinis pada akhir penelitian. Penambahan tepung daun sirih tidak mempengaruhi kualitas air susu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal husbandryid
dc.subject.ddcFeeding of animalsid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePemberian Tepung Daun Sirih (Piper Betle L.) Dalam Waktu Lama Untuk Mengatasi Mastitis Subklinis Dan Meningkatkan Produksi Susu Sapi Perahid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddaun sirihid
dc.subject.keywordkualitas susuid
dc.subject.keywordmastitis subklinisid
dc.subject.keywordproduksi susuid
dc.subject.keywordsapi perahid
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016dsu.pdf
  Restricted Access
17.33 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.