Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82164
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAchmadi, Suminar Setiati-
dc.contributor.advisorSuparto, Irma Herawati-
dc.contributor.authorAbubakar, Andi Nur Fitriani-
dc.date.accessioned2016-12-08T07:07:35Z-
dc.date.available2016-12-08T07:07:35Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82164-
dc.description.abstractBiji alpukat (Persea americana) dikenal sebagai salah satu tanaman obat dan memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder, yang memiliki aktivitas antioksidan, sitotoksik, dan antibakteri. Akan tetapi, upaya untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang berpotensi sebagai antikanker dalam biji alpukat masih kurang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa triterpenoid dari biji tersebut serta menentukan efektivitasnya dalam menghambat proliferasi sel kanker MCF-7 dan HepG2. Simplisia diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol (14.45%). Selanjutnya ekstrak etanol dipartisi dengan n-heksana untuk menghilangkan kandungan senyawa nonpolar. Pemisahan ekstrak etanol bebaslemak dengan kromatografi kolom gravitasi menggunakan eluen terbaik nheksana: etil asetat (3:7) dan sistem elusi isokratik menghasilkan 8 kelompok fraksi (F1-F8). Fraksi 3 (F3) menunjukkan senyawa tunggal dan berwujud kristal yang merupakan ciri khas triterpenoid. Rekristalisasi F3 dengan n-heksana diperoleh 124 mg (4.13% dari ekstrak etanol) serbuk putih. Dari hasil identifikasi dengan pelat kromatografi lapis tipis menggunakan pereaksi Lieberman Burchard terbentuk bercak hijau di bawah sinar ultraviolet (365 nm) yang menunjukkan positif terhadap triterpenoid. Identifikasi menggunakan spektrofotometri ultraviolet, spektrofotometer inframerah transformasi fourier, dan kromatografi cair spektroskopi massa menunjukkan bahwa isolat triterpenoid memiliki serapan maksimum pada panjang gelombang 217 nm, memiliki gugus hidroksi, karbon ikatan rangkap (C=C) yang tidak terkonjugasi, gugus C=O karboksilat, gugus metilena (-CH2), gugus metil (-CH3) dan gem dimetil dengan bobot molekul 505 g/mol dan diduga triterpenoid sikloartana. Hasil uji 3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)2,5- difeniltetrazolium bromida menunjukkan bahwa isolat triterpenoid dapat menghambat proliferasi sel kanker MCF-7 dan HepG2 dengan nilai IC50 berturutturut 62.43 g/mL dan 12.03 g/mL serta aman terhadap sel normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa triterpenoid dari biji alpukat memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antikanker.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultral University (IPB)id
dc.subject.ddcChemistryid
dc.subject.ddcCompoundid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleTriterpenoid Biji Alpukat (Persea Americana) Dan Aktivitas Sitotoksiknya Terhadap Sel Kanker Payudara Mcf-7 Dan Hati Hepg2id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordHepG2id
dc.subject.keywordMCF-7id
dc.subject.keywordPersea americanaid
dc.subject.keywordtriterpenoidid
dc.subject.keywordsikloartanaid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016anf.pdf
  Restricted Access
11.17 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.