Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81868
Title: Efektivitas Aplikasi Agens Hayati Dalam Mengendalikan Hawar Daun Bakteri Serta Meningkatkan Produksi Dan Mutu Benih Padi
Authors: Ilyas, Satriyas
Machmud, Muhammad
Nurkartika, Rahayu
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada tanaman padi disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo), dan dapat menyebabkan kehilangan hasil sampai 70%. Pemanfaatan agens hayati dalam proses produksi benih di lapangan diharapkan dapat mengendalikan HDB serta meningkatkan hasil produksi. Penelitian ini merupakan lanjutan rangkaian penelitian sebelumnya mengenai Bacillus subtilis 5/B, Pseudomonas diminuta A6, dan isolat bakteri F112 sebagai agens hayati. Tujuan umum penelitian ini adalah memperoleh metode aplikatif pemanfaatan bakteri teridentifikasi sebagai agens hayati yang efektif untuk mengendalikan penyakit HDB dan meningkatkan produksi benih padi. Penelitian terdiri atas dua bagian. Penelitian bagian pertama dilakukan untuk mengetahui jenis dari isolat bakteri F112 dan karakter yang mendukung pemanfaatannya sebagai agens hayati. Identifikasi dilakukan melalui pengamatan morfologi koloni dan sel, serta serangkaian uji fisiologi dan biokimia. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa F112 merupakan jenis Aeromonas sp. Bakteri ini memiliki karakter reaksi hipersensitifitas negatif, memproduksi asam indol-3-asetat (IAA), tidak memproduksi hidrogen sianida (HCN), dan reaksi hemolisis darah negatif (hemolisis gamma). Penelitian bagian kedua dilakukan untuk membandingkan pengaruh metode aplikasi agens hayati melalui perlakuan biomatriconditioning benih, perendaman akar bibit, penyemprotan daun, serta kombinasi dua dan tiga perlakuan tersebut terhadap intensitas penyakit HDB, pertumbuhan tanaman, dan produksi benih padi varietas IR64. Efektivitas aplikasi agens hayati dibandingkan dengan kontrol dan bakterisida (bahan aktif streptomisin sulfat 20%). Penelitian bagian kedua ini terdiri atas dua percobaan (2a dan 2b). Percobaan 2a dilakukan untuk membandingkan pengaruh aplikasi agens hayati pada benih terhadap daya tumbuh benih dan pertumbuhan bibit di persemaian. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor (perlakuan benih), terdiri atas tiga taraf yaitu 1) kontrol (tanpa perlakuan), 2) matriconditioning + bakterisida, dan 3) biomatriconditioning (matriconditioning + B. subtilis 5/B + P. diminuta A6). Percobaan 2b dilakukan untuk membandingkan pengaruh aplikasi agens hayati terhadap pertumbuhan tanaman, HDB, komponen hasil, produksi benih, sampai mutu benih hasil produksi di lapangan. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor (aplikasi agens hayati) yang terdiri atas sembilan taraf yaitu 1) kontrol (tanpa perlakuan), 2) matriconditioning + bakterisida, 3) biomatriconditioning (matriconditioning + B. subtilis 5/B + P. diminuta A6 [BM]), 4) perendaman akar bibit dalam suspensi B. subtilis 5/B + P. diminuta A6 (RA), 5) penyemprotan daun dengan suspensi Aeromonas sp. F112 (SD), 6) BM + RA, 7) BM + SD, 8) RA + SD, dan 9) BM + RA + SD. Percobaan 2a dan 2b menggunakan benih yang diinokulasi dengan Xoo. Kerapatan suspensi bakteri patogen dan agens hayati yang digunakan adalah 108-109 cfu mL-1. Matriconditioning dilakukan dengan nisbah benih : carrier : larutan pelembab adalah 1 : 1.2 : 0.8 (g : g : mL), dengan carrier berupa arang sekam steril halus dan larutan pelembab berupa suspensi bakterisida (0.2%) atau bakteri. Perendaman akar bibit dilakukan selama 60 menit sebelum bibit dipindah tanam ke sawah 19 HSS (hari setelah semai). Penyemprotan daun dilakukan pada 60 dan 80 HSS dengan dosis suspensi bakteri masing-masing 300 L ha-1. Hasil percobaan 2a menunjukkan perlakuan benih sebelum tanam dengan biomatriconditioning memiliki pengaruh yang tidak berbeda nyata dengan matriconditioning + bakterisida dalam meningkatkan daya tumbuh benih padi IR64 (masing-masing 95 dan 96%) dibandingkan kontrol (88%) pada 14 HSS. Tidak terdapat pengaruh perlakuan terhadap tinggi, panjang akar, dan bobot kering bibit saat akan dipindah tanam pada 19 HSS. Hasil percobaan 2b menunjukkan semua perlakuan aplikasi agens hayati tidak mempengaruhi pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, bobot kering, dan jumlah anakan produktif) dan intensitas penyakit HDB (kejadian dan indeks keparahan). Pengaruh perlakuan juga tidak nyata pada komponen hasil (bobot gabah total dan bobot gabah bernas) dan mutu benih (bobot 1000 butir, daya berkecambah, dan populasi Xoo terbawa benih). Pengaruh positif aplikasi agens hayati terlihat pada peningkatan produksi gabah bernas dan indeks vigor benih hasil produksi. Perlakuan benih dengan biomatriconditioning memberikan peningkatan produksi benih padi paling tinggi (17.8% dari kontrol) dibanding perlakuan lainnya, walaupun tidak berbeda nyata. Semua perlakuan aplikasi agens hayati (biomatriconditioning, perendaman akar bibit, penyemprotan daun, serta kombinasi dua dan tiga perlakuan tersebut) nyata meningkatkan indeks vigor benih hasil produksi (80.7-84.0%) dibadingkan kontrol (72.7%) dan matriconditioning + bakterisida (75.7%). Biomatriconditioning merupakan metode perlakuan agens hayati paling aplikatif, efektif meningkatkan daya tumbuh benih di persemaian dan indeks vigor benih hasil produksi, serta memberikan peningkatan produksi benih paling tinggi diantara metode aplikasi lainnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81868
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016rnu.pdf
  Restricted Access
19.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.