Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81705
Title: Keanekaragaman Dan Pemanfaatan Kabau Dan Kerabatkerabatnya (Archidendron Spp.) Di Sumatera
Authors: Hartana, Alex
Rifai, Mien A.
Komariah, Dewi
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricutural University (IPB)
Abstract: Kabau (Archidendron bubalinum (Jack) I.C. Nielsen) merupakan kerabat dekat jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C. Nielsen). Jenis ini secara alami tumbuh di Myanmar, Thailand, Semenanjung Malaya, dan Sumatera. Kabau merupakan salah satu sumber daya alam yang memunyai manfaat sebagai bahan pangan, akan tetapi belum banyak dikenal oleh masyarakat di luar daerah tumbuhnya. Kabau dianggap tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga menyebabkan tumbuhan ini kurang populer di Indonesia dibandingkan dengan jengkol. Informasi mengenai variasi jenis kabau yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sumatera masih belum terungkap. Penelitian ini bertujuan mempelajari keanekaragaman morfologi jenis kabau yang dimanfaatkan oleh masyarakat di Sumatera. Penelitian dilakukan dari Februari 2014 hingga April 2015. Sampel tumbuhan kabau dikoleksi dari provinsi Jambi, Sumatera Selatan, dan Lampung. Pengamatan morfologi dan identifikasi spesimen dilaksanakan di Herbarium Bogoriense Pusat Penelitian Biologi LIPI Cibinong dan Laboratorium Biologi Tumbuhan Pusat Penelitian Sumber Daya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor (PPSHB IPB). Informasi mengenai pemanfaatan kabau diperoleh melalui wawancara yang dilakukan secara semi terstruktur terhadap pedagang kabau di pasar tradisional, pembeli, dan masyarakat. Pengamatan dilakukan terhadap 30 ciri morfologi yang dianalisis dengan koefisien Simple Macthing (SM) dan metode UPGMA. Data ciri morfologi Archidendron bubalinum dianalisis hubungan keeratannya dengan menggunakan UPGMA dari matriks data yang diputar (ciri terhadap sampel tumbuhan), yang hasilnya berupa dendrogram hubungan keeratan antar ciri. Dendrogram ini dipakai untuk pemilihan ciri secara praktis. Sebanyak lima sampel tumbuhan dari 33 sampel tumbuhan kabau yang diamati, memiliki ciri morfologi yang berbeda dengan Archidendron bubalinum, terutama bentuk polongnya. Dua tumbuhan yang ditemukan di pekarangan penduduk di Betung, Sumatera Selatan, memiliki perawakan perdu dengan diameter batang ±10 cm serta bentuk polong lurus dan berlekuk, diusulkan sebagai Archidendron rifaianum Komariah, sp. nov. Tiga tumbuhan lainnya yang ditemukan di pekarangan penduduk di Betung (Sumatera Selatan) dan Sungai Gelam (Jambi) memiliki polong pipih melengkung hingga spiral dan agak berlekuk, tekstur polong bagian luar seperti Archidendron jiringa tetapi dengan buah yang tersusun rapat dan bentuk biji menyerupai Archidendron bubalinum, diusulkan sebagai Archidendron jiringoides Komariah, sp. nov. Archidendron bubalinum merupakan jenis yang secara umum dikenal oleh masyarakat sebagai kabau. Berdasarkan pengamatan, beberapa variasi morfologi terlihat pada ciri daun dan polong Archidendron bubalinum. Variasi daun dijumpai pada warna tangkai daun muda, warna rakila pada daun muda, permukaan tangkai dan rakila, dan bentuk ujung helaian anak daun. Variasi polong dan biji dijumpai pada bentuk polong, bentuk ujung buah, bentuk potongan melintang biji, dan ukuran biji. Pengelompokan Archidendron bubalinum menggunakan metode UPGMA baik berdasarkan 20 ciri morfologi maupun 10 ciri morfologi terpilih, masing-masing menghasilkan dua kelompok A dan B dengan anggota masing-masing kelompok yang sama. Kabau belum banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi keberadaannya di alam semakin berkurang. Buah kabau dapat dimanfaatkan sebagai lalaban, penambah rasa masakan, sedangkan kayunya digunakan sebagai bahan bangunan dan peralatan rumah tangga, serta bijinya dapat dikembangkan sebagai obat pengendali diabetes.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81705
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016dko.pdf
  Restricted Access
16.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.