Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81700
Title: Analisis Daya Saing Dan Integrasi Pasar Lada Indonesia Di Pasar Internasional
Authors: Hakim, Dedi Budiman
Sahara
Fazaria, Dewi Asrini
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricutural University (IPB)
Abstract: Lada Indonesia merupakan komoditas tradisional yang telah diperdagangkan sejak lama. Lada memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Permintaan lada dunia meningkat sekitar 5-7 persen pertahun, namun produksi Indonesia berfluktuasi dengan pertumbuhan penawaran yang tidak sebanding dengan permintaan. Ketidakmampuan Indonesia dalam mengikuti pertumbuhan permintaan lada dunia dapat dimanfaatkan negara lain untuk meningkatkan perdagangan dan menguatkan daya saing mereka dalam perdagangan lada dunia. Hal tersebut tentu membahayakan posisi dan daya saing Indonesia dalam perdagangan lada dunia. Harga yang merupakan sinyal dalam pengambilan keputusan ekonomi dirasa kurang menarik menjadi insentif peningkatan produksi sehingga mempengaruhi kemampuan ekspor lada Indonesia. Ketergantungan Indonesia pada pasar ekspor menjadikan harga lada Indonesia mengikuti fluktuasi yang terjadi di pasar internasional. Analisis integrasi harga di pasar lada Indonesia dan pasar internasional diperlukan untuk mengetahui efisiensi pemasaran yang salah satunya ditandai dengan lancarnya penyaluran informasi harga. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis daya saing ekspor lada Indonesia dan negara eksportir utama di negara importir utama; (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing lada ekspor Indonesia; (3) menganalisis integrasi pasar lada hitam dan lada putih Indonesia dengan pasar lada hitam dan lada putih dunia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series harga bulanan dari tahun 1995-2014 dan data time series tahunan dari tahun 1975-2014. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis daya saing ekspor lada Indonesia adalah Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA). Error Correction Model (ECM) digunakan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi daya saing lada ekspor Indonesia untuk negara-negara importir utama sedangkan metode yang digunakan untuk analisis integrasi pasar lada adalah uji kointegrasi dengan pendekatan Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Indonesia memiliki daya saing yang lebih kuat dibandingkan Vietnam dan Brazil untuk pasar lada Amerika dan Jerman namun lebih rendah dari pada Vietnam untuk pasar lada Belanda. (2) Daya saing lada ekspor Indonesia untuk pasar Amerika pada jangka panjang dan jangka pendek dipengaruhi oleh harga lada ekspor Indonesia, harga lada ekspor Vietnam, produksi lada Indonesia. Pada pasar lada Belanda, daya saing lada ekspor Indonesia dipengaruhi oleh harga lada ekspor Vietnam dan produksi lada Indonesia pada jangka pendek, sedangkan pada jangka panjang secara signifikan dipengaruhi oleh harga lada ekspor Vietnam, produksi lada Indonesia, GDP Indonesia, dan tingkat daya saing lada ekspor Indonesia pada tahun sebelumnya. Daya saing lada ekspor Indonesia untuk pasar Jerman pada jangka pendek dipengaruhi oleh harga ekspor lada Indonesia, harga lada ekspor Vietnam, produksi lada Indonesia, nilai tukar Rupiah dan Euro dan tingkat daya saing lada ekspor Indonesia untuk Jerman pada tahun sebelumnya sedangkan pada jangka panjang dipengarui oleh tingkat daya saing lada ekspor Indonesia untuk Jerman pada satu tahun sebelumnya. (3) pasar lada hitam lokal dengan pasar lada hitam spot dan pasar lada hitam ekspor dengan pasar lada hitam spot memiliki hubungan kointegrasi atau integrasi pada jangka panjang. Namun integrasi yang terjadi belum sempurna karena perubahan harga pada satu tingkat pasar belum dapat disalurkan secara penuh ke tingkat pasar lainnya. Hal ini diduga karena adanya waktu penyesuaian yang dibutuhkan. Pada hubungan integrasi jangka pendek, kecepatan penyesuaian untuk keseimbangan jangka panjang pada pasar lada hitam ekspor adalah 0.186 dan 0.268 per bulan dan pada pasar lada hitam spot adalah 0.184 per bulan. Pada pasar lada putih terdapat satu hubungan integrasi jangka panjang yaitu antara pasar lada putih lokal dengan pasar lada putih ekspor dan spot. Besarnya koreksi kesalahan pada jangka pendek untuk menuju keseimbangan di jangka panjang adalah 0.256 per bulan untuk pasar lada putih spot.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81700
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016daf.pdf
  Restricted Access
31.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.