Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81596
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFariyanti, Anna-
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti-
dc.contributor.authorTheresia, Valentina-
dc.date.accessioned2016-09-28T03:02:49Z-
dc.date.available2016-09-28T03:02:49Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81596-
dc.description.abstractBawang merah merupakan komoditas unggulan bernilai ekonomi tinggi karena memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan petani dan pengembangan ekonomi wilayah. Bawang merah juga merupakan salah satu komoditas hortikultura yang permintaannya cukup tinggi di Indonesia. Kebutuhan konsumsi bawang merah nasional sebenarnya dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, namun kenyataannya sampai saat ini Indonesia masih menjadi net importer bawang merah. Hal ini terlihat dari besarnya ketergantungan Indonesia terhadap bawang merah impor. Tingginya volume impor bawang merah antara lain disebabkan pola produksi bawang merah bersifat musiman dan rendahnya produktivitas bawang merah produksi dalam negeri. Hal ini terkait dengan terbatasnya ketersediaan benih bawang merah bermutu pada saat dibutuhkan petani Dengan hadirnya bawang merah impor baik dalam bentuk konsumsi maupun benih mengakibatkan petani dihadapkan kepada suatu pilihan yaitu menggunakan benih varietas lokal ataupun impor. Sementara itu pemilihan varietas benih tidak terlepas dari persepsi petani terhadap varietas tersebut dan petani mempunyai pertimbangan-pertimbangan tersendiri sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu jenis benih. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) menganalisis persepsi petani terhadap benih bawang merah lokal dan impor; (2) menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian petani dalam memilih benih bawang merah lokal dan impor; dan (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian petani dalam memilih benih bawang merah lokal ataupun impor. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Gebang dan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada bulan November 2014 hingga Oktober 2015. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara secara langsung berdasarkan kuesioner kepada responden. Responden berjumlah 60 orang petani bawang merah yang meliputi petani pengguna benih lokal dan impor. Sebagian data input usaha tani bawang merah dengan menggunakan benih lokal didapat dari hasil penelitian Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB tahun 2014. Analisis persepsi dilakukan dengan menggunakan teknik scoring dan dianalisis dengan metode rata-rata skor dan perceptual mapping dengan grafik jaring laba-laba, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian petani dalam memilih benih bawang merah lokal ataupun impor digunakan pendekatan model regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani pengguna benih bawang merah lokal dan impor terhadap benih bawang merah lokal tergolong baik, namun tingkat persepsi petani pengguna benih lokal terhadap benih bawang merah lokal lebih tinggi dibandingkan dengan petani benih impor. Sedangkan persepsi petani pengguna benih bawang merah lokal dan impor terhadap penggunaan benih impor tergolong kurang baik. Tingkat persepsi petani pengguna benih impor terhadap benih bawang merah impor lebih tinggi dibandingkan dengan petani benih lokal. Secara keseluruhan persepsi petani terhadap benih lokal lebih baik dibandingkan dengan benih impor. Hal ini menunjukkan bahwa benih bawang merah lokal memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan benih impor. Petani dalam pengambilan keputusan pembelian benih bawang merah lokal dan impor melalui tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. Perbedaan pengambilan keputusan antara petani pengguna benih lokal dan impor adalah pada manfaat yang dicari petani. Bagi petani pengguna benih lokal adalah untuk meningkatkan kualitas produksi, sedangkan bagi petani pengguna benih impor adalah untuk meningkatkan jumlah produksi. Berdasarkan analisis regresi logistik menunjukkan pada tingkat kepercayaan 95 persen (α=0.05%) terdapat satu variabel yang memberikan pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian petani dalam memilih benih bawang merah lokal. Variabel tersebut adalah pengaruh pihak lain. Sedangkan pada tingkat kepercayaan 90 persen (α=0.1%) terdapat dua variabel yang memberikan pengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian petani dalam memilih benih bawang merah lokal, yaitu variabel pengalaman usahatani dan harga beli benih. Sementara itu, ketujuh variabel lainnya yaitu pendidikan, umur, luas lahan, status kepemilikan lahan, persepsi, ketahanan benih terhadap hama dan penyakit tanaman, serta akses benih memberikan pengaruh tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian petani dalam memilih benih bawang merah lokal.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcCirebon-Jawa Baratid
dc.titleAnalisis Pengambilan Keputusan Pembelian Petani Dalam Memilih Benih Bawang Merah Lokal Dan Impor Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbawang merahid
dc.subject.keywordbenih lokal dan imporid
dc.subject.keywordpengambilan keputusan pembelianid
dc.subject.keywordpersepsi.id
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016vth.pdf
  Restricted Access
1.2 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.