Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81574
Title: Pengelolaan Ekosistem Mangrove Untuk Ruang Terbuka Hijau Sebagai Mitigasi Gas Rumah Kaca (Studi Kasus : Sungai Tallo Kota Makassar).
Authors: Effendi, Hefni
Rusmana, Iman
Rahman
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Tiga gas utama pemicu pemanasan global adalah CO2, CH4, dan N2O. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan menyerap CO2 lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem lainnya. Namun upaya pengelolaan mangrove sebagai kawasan ruang terbuka hijau dan penyimpan stok karbon masih belum maksimal. Makassar adalah kota yang membutuhkan ruang terbuka hijau sebagai kawasan penyuplai oksigen dan penyerap CO2. Kota Makassar memiliki Sungai Tallo yang sepanjang bantarannya ditumbuhi vegetasi mangrove dan potensial untuk dikelola sebagai ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stok karbon, serapan karbon dan fluks gas rumah kaca di sungai Tallo kota Makassar untuk selanjutnya dikelola sebagai ruang terbuka hijau. Kerapatan mangrove diukur menggunakan plot berukuran 10x10 m2. Selanjutnya dilakukan pengukuran diameter setinggi dada untuk mangrove jenis pohon serta diameter pangkal atau pelepah untuk mangrove jenis Nypa sebagai parameter untuk mengetahui nilai biomassa. Stok karbon diperoleh dari perkalian biomassa dengan fraksi karbon. Serapan karbon diperoleh dari perkalian stok karbon dengan nilai perbandingan massa karbon dioksida terhadap massa karbon. Pengambilan sampel gas dilakukan dengan meletakkan sungkup berukuran 0,5x0,5x1 m3 pada substrat mangrove. Sample gas diambil melalui syiringe 100 ml selama frekuensi pasang surut. Analisis konsentrasi gas diukur menggunakan kromatografi gas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa Sungai Tallo ditumbuhi mangrove yang didominasi oleh spesies Nypa fruticans dengan kerapatan total 4238 ind/ha, menyimpan karbon sebesar 18,58 ton C/ha, menyerap 68,12 ton CO2/ha. Spesies dominan kedua adalah Rhizophora mucronata dengan kerapatan total 2354 ind/ha, menyimpan karbon sebesar 19,96 ton C/ha, menyerap 73,17 ton CO2/ha. Spesies dominan ketiga yaitu Avicennia alba dengan kerapatan total 3228 ind/ha, menyimpan karbon sebesar 71,96 ton C/ha, menyerap 263,85 ton CO2/ha. Fluks gas CO2 saat pasang sebesar 204,84 mg/m2/jam dan 183,81 mg/m2/jam saat surut atau dengan total 388,65 mg/m2/jam atau 3,40 kg/m2/thn, fluks gas CH4 sebesar 0,75 mg/m2/jam saat pasang dan 0,62 mg/m2/jam saat surut atau dengan total ,37 mg/m2/jam atau 0,012 kg/m2/thn. fluks gas N2O sebesar 0,141 mg/m2/jam saat pasang dan 0,145 mg/m2/jam saat surut atau dengan total 0,286 mg/m2/jam atau 0,0025 kg/m2/thn. Nilai kerapatan dan kemampuan serapan mangrove tersebut sangat sesuai untuk dikelola untuk ruang terbuka hijau sebagai penyuplai udara segar dan penyerap CO2 bahkan sebagai peredam kebisingan dari mesin kendaraan ataupun industri di kota Makassar. Selain itu, sekitar 89% masyarakat sangat setuju dan mendukung pemerintah dalam upaya pengelolaan mangrove sebagai ruang terbuka hijau.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81574
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016rah.pdf
  Restricted Access
12.59 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.