Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81565
Title: Pengendalian Colletotrichum Spp. Terbawa Benih Cabai Menggunakan Gelombang Mikro.
Authors: Suhartanto, Mohamad Rahmad
Widodo
Najah, Lilih Naelun
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia karena memiliki nilai ekonomi tinggi. Cabai memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional karena harganya yang sering mengalami fluktuasi dan bahkan mempengaruhi inflasi. Penyakit penting pada tanaman cabai salah satunya adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum spp. Spesies cendawan Colletotrichum yang paling banyak ditemukan di Indonesia antara lain C. acutatum, C. capsici, dan C. gloeosporioides. Perlu adanya alternatif pengendalian yang mudah, murah, cepat dan ramah lingkungan seperti penggunaan gelombang mikro (microwave). Gelombang mikro merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi super tinggi yaitu berkisar antara 300 MHz-300 GHz. Gelombang mikro dapat digunakan dalam komunikasi, navigasi dan industri. Pemanasan gelombang mikro dalam bidang industri digunakan untuk pengeringan, ekstraksi minyak, aplikasi medis, pengendalian hama, dan meningkatkan perkecambahan benih. Frekuensi yang biasa digunakan adalah 2 450 MHz karena frekuensi tersebut mudah diserap oleh molekul air yang ada di setiap sel hidup. Perlakuan benih dengan menggunakan gelombang mikro dapat menjadi alternatif pengendalian patogen terbawa benih yang efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan Colletotrichum spp. terbawa benih cabai menggunakan gelombang mikro dengan tetap mempertahankan mutu fisiologis benih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Institut Pertanian Bogor dari bulan Juli sampai dengan Desember 2015. Percobaan pertama menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas dua faktor, faktor pertama adalah kadar air benih terdiri atas tiga taraf yaitu 4.31, 6.33, dan 8.25%, dan faktor kedua adalah lama pemanasan gelombang mikro terdiri atas enam taraf yaitu 0, 10, 20, 30, 40, dan 50 detik. Kadar air terbaik digunakan pada percobaan kedua. Percobaan kedua menggunakan RAL satu faktor yaitu lama pemanasan gelombang mikro terdiri atas tujuh taraf yaitu 0, 10, 20, 30, 40, 50 detik dan perlakuan fungisida sistemik berbahan aktif benomil 0.5 g L-1 sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Colletotrichum spp. yang ditemukan pada benih cabai terdiri atas 4 spesies yaitu C. acutatum, C. capsici, C. gloeosporioides, and Colletotrichum sp. Cendawan C. acutatum merupakan cendawan yang paling banyak menginfeksi benih cabai dibandingkan dengan spesies Colletotrichum lainnya. Gelombang mikro dapat mengendalikan C. acutatum dengan tingkat efikasi sebesar 64.3% serta dapat mempertahankan viabilitas benih cabai pada kadar air rendah (4.31%) dan lama pemanasan gelombang mikro 40 detik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81565
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016lnn.pdf
  Restricted Access
12.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.