Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81523
Title: Kajian Dampak Dinamika Penggunaan Lahan Di DAS Wanggu terhadap Sedimentasi di Teluk Kendari Sulawesi Tenggara,
Authors: Solahuddin, Soleh
Pawitan, Hidayat
Sinukaban, Naik
Alwi, La Ode
Issue Date: 2016
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Dinamika penggunaan lahan di DAS Wanggu periode 1992-2010 telah menyebabkan degradasi lahan, terganggunya fungsi hidrologi DAS Wanggu dan terjadinya sedimentasi di teluk Kendari. Penelitian ini dilaksanakan sejak September 2009 sampai dengan Agustus 2010 di DAS Wanggu, 8 DAS mikro dan Teluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian bertujuan: 1) mengkaji dinamika penggunaan lahan dan keadaan biofisik lahan existing di DAS Wanggu, 2) mengkaji dampak dinamika penggunaan lahan di DAS Wanggu terhadap penurunaan luas lahan hutan, erosi, run off, koefisien run off, fluktuasi debit air, pendapatan petani pada kebun campuran, tegalan/sawah, dan sedimentasi di teluk Kendari, 3) mengembangkan model perencanaan penggunaan lahan dan agroteknologi alternatif yang mampu meningkatkan kualitas lahan seperti: kapasitas infiltrasi tanah dan intersepsi potensial, dan pendapatan petani, menurunkan run off, koefisien run off, laju erosi dan sedimentasi di teluk Kendari, dan 4) merumuskan model perencanaan penggunaan lahan dan agrotekonologi alternatif yang tepat dalam pengelolaan DAS Wanggu berkelanjutan dan kelestarian teluk Kendari. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan pengamatan lapang. Pengamatan terhadap karakteristik tanah, parameter hidrologi, erosi dan vegetasi dilakukan dengan membuat plot percobaan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dan data sosial ekonomi diperoleh melalui wawancara dan data sekunder. Hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan menggunakan uji BNT0.05 dan analisis agroteknologi didasarkan pada kondisi fisik lingkungan (secara teknis dapat diterapkan, secara ekologi dapat memperbaiki lingkungan melaui penurunan aliran permukaan, erosi dan sedimentasi, dan secara ekonomi dapat meningkatkan pendapatan dengan menggunakan perhitungan total biaya dan pendapatan, NPV 12% dan kebutuhan hidup layak (KHL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika penggunaan lahan tahun 1992 – 2010 di DAS Wanggu telah menyebabkan: 1) penurunan luas hutan 1,1% luas DAS per tahun (478,2 ha/th) dan semak belukar 0,8% luas DAS per tahun (366 ha/th) dan diikuti peningkatan luas kebun campuran 1,1% luas DAS per tahun (485,7 ha/th), tegalan/sawah 0,4% luas DAS per tahun (181,8 ha/th), dan pemukiman 0,4% luas DAS per tahun (179,8 ha/th), 2) akibatnya memberikan dampak signifikan terhadap penurunan karakteristik lahan: porositas tanah 19,1%, bahan orgaink tanah 1,5%, penutupan lahan 30,3%, intersepsi potensial 168,7%, dan peningkatan: berat volume tanah 0,3 g/cm3, dan meningkatkan indikator hidrologi: kapasitas infiltrasi 1,8 cm per jam dan permeabilitas tanah 2,1 cm per jam, run off 289,6 mm per tahun, koefisien run off 17,7% per tahun, erosi 17,4 ton/ha/th. Dampak perubahan penggunaan lahan di DAS Wanggu periode 1992 – 2010 terhadap debit (Q) sungai Wanggu pada kondisi exsisting pada musim kemarau viii memberikan Qmin 3,0 m3/dt dan pada musim hujan Qmax 114,2 m/dt dengan ratio Qmax dan Qmin sebesar 38,1 dan dampaknya terhadap kualitas air sungai Wanggu adalah kelas 2 dan tergolong tercemar ringan berdasarkan kriteria standar baku mutu air (Kepmen LH No. 115/2003) dengan indikator kandungan TSD, BOD, COD, pH, NO3=, NO2, Fe, Zn, minyak dan lemak, kecuali Cl- masih tergolong baik dan memenuhi baku mutu air minum, sedangkan kualitas air di teluk Kendari tergolong tercemar berat oleh DO, COD dan SO4=. Peningkatan erosi tertinggi di DAS Wanggu terjadi tahun 2010 (555.471,0 ton/th dengan rataan 12,2 ton/ha/th), tahun 2005 (548.895,0 ton/th dengan rataan 12,1 ton/ha/th), tahun 2000 (497.324,0 ton/th dengan rataan 11,0 ton/ha/th), tahun 1995 (410.545,0 ton/th dengan rataan 9,0 ton/ha/th) dan tahun 1992 (399.435,0 ton/th dengan rataan 8,8 ton/ha/th) tetapi dampaknya terhadap erosi tahun 1992-2010 tertinggi terjadi tahun 1995-2000 yaitu 86.778,6 ton dan rataan 17.355,7 ton/th dan dampaknya terendah tahun 2005-2010 yaitu 6.575,6 ton dan rataan 1.315,1 ton/th. Konstribusi sedimentasi di teluk Kendari periode 1960 – 2010 berasal dari sedimentasi: erosi lahan sebesar 5.150.182,4 m3 (9,7%), sampah 1.089.165,0 m3 (2,0%) dan erosi (infrastruktur, tebing sungai, tanah longsor) sebesar 49.292.191,7 m3 (88,7%) dengan total sedimentasi sebesar 55.304.766,7 m3 (100%) dari jumlah penduduk di DAS Wanggu dan 8 DAS mikro adalah 19.726 jiwa tahun 1960 menjadi 269.559 jiwa tahun 2010. Rumusan model perencanaan penggunaan lahan dan agrotekonologi alternatif yang tepat dalam pengelolaan DAS Wanggu berkelanjutan dan kelestarian teluk Kendari adalah hutan 33% luas DAS, kebun campuran (Agrosilvopastural) 44% luas DAS dan tegalan/sawah 9% luas DAS) dengan pendapatan bersih Rp 24.000.000 ≥ KHL (Rp 22.000.000 per KK/ha/th), erosi 9,7 ton/ha/th < Etol 12,1 ton/ha/th, dan sedimen < sedimen yang daoat ditoleransikan (sedine 54.300 ton/th < sedimen ETol 67.700 ton/th), model penggunaaan dan agroteknologi hasil simulasi ini memenuhi criteria: layak teknis, layak ekologis dan layak ekonomi skeneario-5.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81523
Appears in Collections:DT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2012loa.pdf
  Restricted Access
4.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.