Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81433
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuharno-
dc.contributor.advisorTinaprilla, Netti-
dc.contributor.authorSari, Layra Nichi-
dc.date.accessioned2016-08-30T04:28:21Z-
dc.date.available2016-08-30T04:28:21Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81433-
dc.description.abstractIkan bilih merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang saat ini berstatus langka karena ekosistemnya terancam punah. Ikan bilih merupakan salah satu ikan endemik yang banyak diminati oleh konsumen. Namun, jumlah ikan bilih saat ini mengalami penurunan akibat penangkapan menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan. Ikan bilih memiliki pasar yang menjanjikan. Walaupun hasil produksi rendah namun usaha ikan bilih memiliki peluang bisnis karena tingginya penggemar ikan bilih dari berbagai wilayah. Sehingga peneliti ingin mengetahui keadaan sistem agribisnis ikan bilih dengan tujuan menganalisis besarnya pendapatan usahatani, menganalisis saluran pemasaran dan marjin pemasaran, menganalisis besarnya nilai tambah industri ikan bilih goreng dan peran kelembagaan penunjang. Analisis dan pengolahan data dilakukan dengan metode kualitatif dan juga metode kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk menguraikan secara deskriptif gambaran umum lokasi penelitian dan karakteristik nelayan. Metode kuantitatif menggunakan analisis pendapatan usahatani, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C rasio), analisis nilai tambah dengan metode Hayami, analisis marjin pemasaran dan analisis peran kelembagaan dengan cara deskriptif. Penelitian ini dilakukan Danau Singkarak yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar dengan empat kecamatan dan 13 kenagarian atau desa. Hasil analisa sistem agribisnis ikan bilih di daerah penelitian menunjukkan pengadaan sarana produksi usahatani ikan bilih meliputi sampan, bagan (jaring apung), bahan bakar, ember, jala dan timbangan yang berasal dari kios atau pasar. Tenaga kerja menggunakan tenaga keluarga. Hasil analisis pendapatan usahatani ikan bilih menunjukkan bahwa usahatani yang dilakukan nelayan memiliki rasio R/C atas biaya tunai sebesar 38.99 dan rasio R/C atas biaya total sebesar 5.73 karena nelayan hanya melakukan penangkapan tanpa mengeluarkan pengeluaran yang banyak. Hasil analisis pemasaran menunjukkan saluran pemasaran ikan bilih di Danau Singkarak memiliki empat saluran. Saluran III merupakan saluran yang paling efisien karena total marjin yang kecil dan farmer’s share yang terbesar dari saluran lainnya yaitu sebesar Rp 70 000 untuk total marjin dan 26.32 pesen farmer’s share. Hasil analisis nilai tambah ikan bilih di Danau Singkarak adalah pengolahan ikan bilih segar menjadi ikan bilih goreng. Ikan bilih goreng mampu memberikan nilai tambah yang tinggi dengan rata-rata rasio nilai tambah sebesar 56.42 persen. Demikian juga dengan keuntungan, keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 70 590 dan tingkat keuntungan sebesar 53.26 persen. Hasil peran kelembagaan, pemerintah memiliki peranan yang besar terhadap perkembangan usaha ikan bilih dibandingkan lembaga lainnya seperti perbankan dan kelompok pengolah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricutural University (IPB)id
dc.titleSistem Agribisnis Ikan Bilih (Mystacoleucus Padangensis) Di Danau Singkarak Sumatera Baratid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIkan Bilihid
dc.subject.keywordSistem Agribisnisid
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016lns.pdf
  Restricted Access
20.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.