Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81284
Title: Penelusuran Keaslian Ikan Tuna (Thunnus Sp.) Dan Produk Olahannya Melalui Teknik Molekuler Dna Barcoding
Authors: Nurjanah
Nurilmala, Mala
Wulansari, Nuring
Issue Date: 2016
Abstract: Kasus mislabeling atau ketidaksesuaian dengan label pada produk perikanan telah banyak dilaporkan di beberapa negara, namun di Indonesia belum banyak dilaporkan. Pengujian keaslian ikan atau autentikasi diperlukan untuk meyakinkan konsumen tentang keakuratan pelabelan. DNA barcoding merupakan urutan pendek DNA dari wilayah standar pada genom yang digunakan untuk identifikasi spesies. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keaslian ikan tuna dan olahannya melalui teknik molekuler DNA barcoding menggunakan DNA mitokondria cyt b dan COI (cytochrome c oxidase subunit I) sehingga dapat digunakan untuk mencegah adanya pemalsuan/ketidaksesuaian label dan economic fraud. Tahapan penelitian terdiri atas identifikasi morfologi, pengukuran proporsi tuna segar utuh, pengukuran komposisi proksimat, identifikasi berbasis protein, dan identifikasi molekuler. Sampel terdiri atas 5 sampel tuna segar utuh dan 22 sampel olahan tuna berupa tuna steak, sushi tuna, bakso tuna, abon tuna dan tuna kaleng. Identifikasi secara morfologi menunjukkan ke lima sampel tuna segar utuh teridentifikasi sebagai tuna sirip kuning (Thunnus albacares). Komposisi rendemen daging merah ikan tuna 15,88%, daging putih 32,90%, sedangkan rendemen jeroan, kepala, tulang dan kulit masing-masing berkisar 8,19%; 22,87%; 16,03%; dan 4,14%. Komposisi protein tuna segar utuh 25,57%, tuna steak 22,37% dan tuna kaleng dalam minyak 14,91%. Identifikasi berbasis protein menunjukkan profil pola protein tuna segar utuh dan tuna steak terlihat lebih tebal dan jelas, untuk sushi tuna walaupun tidak tebal, namun pola proteinnya sama dengan tuna segar utuh dan tuna steak, sedangkan pola protein olahan bakso tuna, abon tuna dan tuna kaleng terlihat namun tipis. Hasil desain primer dengan gen cyt b menghasilkan urutan basa nukleotida untuk foward 5’GGAATAGGGAGAAGTAGAGGACG3’ dan reverse 5’CTYCTATCCGCAGTCCCATATGTYGG3’ dengan panjang fragmen 620 bp, sedangkan menggunakan gen COI dihasilkan primer dengan urutan basa nukleotida untuk foward dan reverse masing-masing 5’GTGCATGAGCTGGAATAGTTG3’ dan 5’CAGGGTCGAAGAAGGTTG3’ dengan panjang fragmen 583 bp. Hasil isolasi DNA diukur konsentrasi dan kemurnian DNA. Konsentrasi DNA berkisar antara 2 ng/μL sampai 444 ng/μL, kecuali untuk olahan tuna kaleng (Ka1, Ka2 dan Ka4), bola tuna (BoTu) dan sushi tourch tuna (SuTm) konsentrasi DNA yang diperoleh rendah. Kemurnian DNA berkisar antara 0,77 sampai 3,72. Hasil elektroforegram PCR dengan primer cyt b dan COI menunjukkan bahwa semua sampel tuna segar utuh, tuna steak, sushi tuna, bakso tuna, abon tuna dan tuna kaleng berhasil teramplifikasi pada rentang antara 500 bp sampai 750 bp, hal ini sesuai dengan DNA target yaitu 620 bp untuk cyt b dan 583 bp untuk COI, kecuali untuk sampel tuna kaleng dalam minyak (Ka3) tidak teramplifikasi yang ditandai dengan tidak adanya pita target, hal ini diduga bahwa sampel tuna kaleng dalam minyak (Ka3) tidak berisi ikan tuna. Identifikasi spesies berdasarkan analisis BLAST menunjukkan bahwa tuna segar (Ts1) baik menggunakan primer cyt b dan COI teridentifikasi sebagai tuna mata besar (Thunnus obesus) dengan tingkat homologi sebesar 99%, namun secara morfologi teridentifikasi sebagai T. albacares, hal ini disebabkan oleh ukuran yang masih kecil, yaitu panjang cagak (fork length) antara Ts1 dan Ts2 kurang dari 40 cm, sehingga sering terjadi kesalahan identifikasi. Semua olahan tuna baik menggunakan gen cyt b maupun COI teridentifikasi sebagai T. albacares dengan homologi berkisar 98-100%, kecuali untuk tuna steak (St5) teridentifikasi sebagai T. obesus dengan homologi 99%. Konstruksi pohon filogenetik dengan primer cyt b menunjukkan bahwa sampel tuna segar utuh (Ts2, Ts3, dan Ts5), dan olahan tuna membentuk clade dengan T. albacares, sedangkan tuna segar utuh (Ts1) dan tuna steak (St5) membentuk clade dengan T. obesus, kecuali ikan tuna segar utuh (Ts4) yang membentuk kelompok sendiri. Konstruksi pohon filogenetik dengan primer COI menunjukkan bahwa sampel tuna segar utuh (Ts2, Ts3, Ts4, dan Ts5), serta olahan tuna membentuk clade dengan T. albacares, sedangkan tuna segar utuh (Ts1) dan tuna steak (St5) membentuk clade dengan T. obesus, hasil tersebut memperlihatkan bahwa hasil analisis BLAST sesuai dengan karakteristik cabang yang dibentuk oleh pohon filogenetik
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81284
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016nwu.pdf
  Restricted Access
17.96 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.