Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81225
Title: Analisis Efisiensi Pemasaran Ekspor Kopi Arabika Gayo Di Provinsi Aceh
Authors: Sahara
Asmarantaka, Ratna Winandi
Juliaviani, Noratun
Issue Date: 2016
Abstract: Kopi Arabika Gayo sebagai salah satu komoditas ekspor Indonesia dihadapkan adanya fluktuasi harga dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dari pergerakan harga kopi Arabika Gayo selama tahun 2008 sampai 2013, pergerakan harga di tingkat eksportir cenderung berfluktuasi dibandingkan harga di tingkat petani. Fluktuasi harga pada eksportir menunjukkan bahwa harga ekspor kopi Arabika Gayo lebih cepat berubah dibandingkan harga produsen (petani). Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan harga kopi Arabika Gayo di tingkat eksportir tidak ditransmisikan secara sempurna ke tingkat produsen (petani). Transmisi harga kopi Arabika Gayo antara eksportir dan produsen (petani) sangat menentukan efisiensi sistem pemasaran yang terlibat. Salah satu penyebab transmisi harga yang tidak simetris antar pasar yang terhubung secara vertikal (dalam satu rantai pemasaran) adalah adanya perilaku tidak kompetitif antara para pedagang perantara, khususnya apabila pedagang perantara tersebut berada pada pasar yang terkonsentrasi. Umumnya pedagang perantara akan berusaha mempertahankan tingkat keuntungannya dan tidak akan menaikkan/menurunkan harga sesuai dengan sinyal harga yang sebenarnya. Sehingga pedagang perantara akan lebih cepat bereaksi terhadap kenaikan harga dibandingkan dengan penurunan harga. Pada akhirnya pasar petani dan konsumen menjadi tidak terintegrasi. Selain itu, adanya biaya transaksi yang relatif tinggi turut mempengaruhi transmisi harga yang tidak simetris yang terjadi antara petani dengan eksportir. Perubahan harga umumnya dipengaruhi oleh adanya sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh pelaku usaha untuk menyesuaikan harganya atau disebut dengan adjustment cost. Biaya transaksi yang semakin tinggi juga akan merugikan petani dalam memasarkan produknya sehingga akan mempengaruhi pemasaran kopi Arabika Gayo. Rantai pemasaran kopi Arabika Gayo di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener meriah menunjukkan bahwa petani menjual hasil produksi melalui pedagang pengumpul. Perilaku dari pedagang perantara dan tidak adanya lembaga formal yang mengatur pertukaran seperti pembelian dan penjualan diperkirakan akan meningkatkan biaya transaksi, diharapkan petani dapat memilih saluran pemasaran yang membebankan biaya transaksi yang lebih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) transmisi harga antara eksportir dan petani di Provinsi Aceh, (2) perilaku pasar kopi Arabika Gayo di Provinsi Aceh, (3) saluran dan kinerja pasar kopi Arabika Gayo di Provinsi Aceh, (4) pengaruh biaya transaksi terhadap pemilihan saluran pemasaran kopi Arabika Gayo di Provinsi Aceh. Adapun model analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu untuk analisis transmisi harga asimetris antara eksportir dan petani menggunakan analisa kuantitatif dengan Asymmetric Error Corection Model (AECM), analisis perilaku pasar lebih menekankan pada analisis deskriptif dari fenomena lapang terkait dengan praktek pembelian dan penjualan dan mekanisme penentuan harga, analisis saluran dan kinerja kopi Gayo menggunakan analisa kuantitatif dengan marjin pemasaran dan farmer’s share, dan untuk menganalisis pengaruh biaya transaksi terhadap pemilihan saluran pemasaran kopi Arabika Gayo dengan menggunakan model probit. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang merupakan sentra produksi kopi di Provinsi Aceh dan menjadi salah satu produsen kopi arabika terbesar di Indonesia untuk tujuan ekspor. Hasil pengujian asimetris harga pada Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah menunjukkan transmisi harga terjadi secara satu arah, harga di tingkat petani ditransmisikan ke tingkat eksportir, sedangkan harga di tingkat eksportir tidak ditransmisikan ke tingkat petani. Dari segi kecepatan transmisi harga pada jangka pendek bersifat asimetris sedangkan pada jangka panjang transmisi harga terjadi secara simetris. Penyebab terjadinya transmisi harga vertikal yang tidak simetris antara harga kopi Arabika Gayo di tingkat petani dengan eksportir, khususnya dikaitkan dengan perilaku pasar. Petani yang mempunyai keterkaitan hutang dengan pedagang menyebabkan posisi tawar (bargaining position) yang semakin lemah dalam proses penentuan harga, dikarenakan posisi tawar (bargaining position) yang kuat berada pada pihak pedagang pengumpul (pedagang pengumpul). Tingkat transmisi harga pada satu rantai pemasaran juga dapat menjadi petunjuk kinerja dari setiap level/lembaga pemasaran yang berada dalam rantai pemasaran tersebut. Hasil dari analisis kinerja pasar kopi Arabika Gayo pada Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah menunjukkan bahwa saluran pemasaran ke koperasi (eksportir) merupakan saluran pemasaran dengan marjin pemasaran terendah, biaya pemasaran terkecil, dan farmer’s share terbesar dibandingkan dengan saluran pemasaran lainnya. Namun, saluran pemasaran tersebut belum efisien jika ditinjau dari besarnya keuntungan setiap lembaga pemasaran. Transmisi harga asimetris juga disebabkan oleh biaya transaksi. Biaya transaksi yang semakin tinggi akan merugikan petani dalam memasarkan produknya sehingga akan mempengaruhi pemilihan saluran pemasaran kopi Arabika Gayo oleh petani. Biaya transaksi yang mempengaruhi peluang petani dalam memilih saluran pemasaran ke pedagang koperasi (eksportir) di Kabupaten Aceh Tengah yaitu waktu mencari informasi harga, harga yang diterima petani, dan dummy akses harga. Sedangkan di Kabupaten Bener Meriah,biaya transaksi yang mempengaruhi peluang petani dalam memilih saluran pemasaran ke pedagang koperasi (eksportir) yaitu harga yang diterima petani, lamanya pembayaran dari pedagang, dan dummy akses kredit ke pedagang.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81225
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016nju.pdf
  Restricted Access
37.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.