Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81217
Title: Respon Mantangan (Merremia Peltata (L.) Merr.) Terhadap Intensitas Cahaya, Media Tanam Dan Pemangkasan
Authors: Muhadiono
Hilwan, Iwan
Kurniawati
Issue Date: 2016
Abstract: Mantangan (Merremia peltata) merupakan liana berkayu, mirip tanaman ubi jalar, memiliki daun berbentuk jantung sampai bundar, mengeluarkan cairan putih ketika terluka, dan tumbuh memanjat hingga 20 m tingginya. Mantangan saat ini sudah menjadi invasif di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Invasi mantangan di TNBBS dikhawatirkan dapat menurunkan keanekaragaman, mengubah struktur komposisi vegetasi dan terganggunya habitat hewan yang dilindungi. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan mantangan secara alami dan buatan, menganalisis pengaruh penambahan pasir pada media tumbuh terkait pertumbuhan mantangan di green house, dan menguji pengaruh pemangkasan terhadap laju pertumbuhan mantangan terkait cahaya matahari. Pengambilan data lapangan berupa Indeks Nilai Penting (INP), profil hutan dan pengukuran bobot basah mantangan dilakukan bulan Mei 2014 selama 10 hari di TNBBS. Selanjutnya mulai bulan Februari s/d Juni 2015 dilakukan pengamatan terkait perlakuan naungan, media tanam dan pemangkasan terhadap mantangan di Rumah Kaca Badan Penelitian Pengembangan dan Inovasi Gunung Batu, Bogor. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 3 faktor yaitu: naungan (0%, 50%, dan 75%), media tanam (tanah dan tanah campur pasir 30%) dan pemangkasan (pangkas dan tidak dipangkas). Setiap perlakuan dilakukan 3 kali pengulangan. Parameter yang diukur yaitu tinggi batang, jumlah daun, jumlah tunas, bobot basah dan bobot kering. Pada hutan cahaya tinggi (HCT) dengan intensitas cahaya 89.05% didominasi oleh Alpinia zerumbet (INP: 28.44%). Pada hutan cahaya sedang (HCS) dan hutan cahaya rendah (HCR) dengan intensitas cahaya 49.77% dan 24.78% didominasi oleh Davallia denticulata dengan INP berturut-turut 13.71 dan 30.63%. Produktivitas bobot basah mantangan pada HCT, HCS dan HCR yaitu 4766, 743, dan 103 g/m². Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan pemberian naungan 75% (25% cahaya masuk) dapat menghambat pertumbuhan mantangan, dan berpengaruh nyata terhadap tinggi batang, jumlah daun, jumlah tunas, bobot basah dan bobot kering. Pemberian naungan 50% pada penelitian ini tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan mantangan, meskipun secara pengamatan langsung ada penurunan, namun tidak signifikan. Media tanam, pemangkasan dan interaksi antar ketiga perlakuan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan mantangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81217
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016kur.pdf
  Restricted Access
19.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.