Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81191
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSantoso, Sugeng-
dc.contributor.advisorDamayant, Tri Asmira-
dc.contributor.authorMegasari, Dita-
dc.date.accessioned2016-07-29T02:11:42Z-
dc.date.available2016-07-29T02:11:42Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81191-
dc.description.abstractKacang panjang (Vigna sinensis (L.) Savi ex Hassk) adalah tanaman hortikultura yang termasuk kedalam tanaman anggota famili Fabaceae. Produksi kacang panjang di Indonesia terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Kutudaun dan Bean common mosaic virus strain Black-eye Cowpea (BCMV-BlC) merupakan salah satu faktor penyebab penurunan produksi kacang panjang. BCMV sukar dikendalikan karena bersifat patogen tular benih dan dapat ditularkan oleh kutudaun sebagai vektornya. Kutudaun Aphis craccivora Koch. (Hemiptera: Aphididae) adalah spesies kutudaun yang dapat menjadi vektor BCMV penyebab penyakit mosaik. BCMV ditularkan oleh A. craccivora secara non persisten. Salah satu cara untuk mengendalikan BCMV dan vektornya adalah dengan penggunaan kitosan. Kitosan merupakan salah satu bahan yang diketahui dapat digunakan sebagai alternatif pengendalian. Kitosan dilaporkan dapat menginduksi sistem ketahanan sistemik tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pada penelitian sebelumnya, kitosan komersial dengan konsentrasi 0.9% dilaporkan mampu menekan infeksi BCMV yang ditularkan oleh A. craccivora dengan mekanisme yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh antixenosis, antibiosis, dan aktivitas insektisidal kitosan terhadap A. craccivora serta mekanismenya dalam menekan penularan BCMV yang ditularkan oleh A. craccivora. Kitosan yang diuji adalah kitosan murni dengan konsentrasi 0.1%, 0.3%, 0.5%, 0.7%, 0.9% 1.1% dan kitosan komersial dengan konsentrasi 0.9% sebagai pembanding. Kitosan diaplikasikan dengan cara penyemprotan pada daun. Pengujian antixenosis kitosan terhadap kutudaun dilakukan dengan cara menginfestasikan 50 ekor imago kutudaun yang tidak bersayap pada bagian tengah tanaman kacang panjang berumur 2 MST yang telah disemprot menggunakan kitosan dan disusun melingkar. Pengaruh antixenosis dievaluasi melalui jumlah kolonisasi kutudaun pada setiap tanaman perlakuan. Pengujian antibiosis kitosan terhadap kutudaun dilakukan dengan cara menginfestasikan 1 ekor imago kutudaun yang tidak bersayap pada kacang panjang berumur 2 MST yang telah disemprot menggunakan kitosan. Nimfa yang dilahirkan oleh imago yang diinfestasikan tersebut diamati pada keturunan pertama, kedua dan ketiga. Pengaruh antibiosis dievaluasi berdasarkan lama perkembangan nimfa, lama hidup imago, periode pre-viviparitas, siklus hidup, periode reproduksi, dan jumlah nimfa yang dilahirkan. Pengujian aktivitas insektisidal kitosan terhadap kutudaun dilakukan dengan cara menginfestasikan 50 ekor nimfa instar-2 pada kacang panjang berumur 2 MST. Pengujian dilakukan melalui metode semprot langsung dan metode residu. Pengaruh aktivitas insektisidal kitosan dievaluasi berdasarkan jumlah mortalitas kutudaun. Pengujian penularan BCMV oleh kutudaun dilakukan dengan cara menginfestasikan 3 ekor imago kutudaun yang mengandung virus pada tanaman perlakuan. Peubah yang diamati yaitu periode inkubasi, insidensi penyakit, keparahan penyakit, akumulasi virus pada tanaman dan kutudaun yang vi dideteksi dengan metode I-ELISA, serta deteksi gen CP BCMV, PR1, dan PR3 yang dideteksi dengan metode RT-PCR. Pengujian antixenosis kitosan terhadap kutudaun menunjukkan bahwa perlakuan kitosan berpengaruh terhadap kolonisasi dan preferensi makan kutudaun. Kolonisasi kutudaun nyata lebih rendah pada tanaman perlakuan jika dibandingkan dengan kontrol. Rerata jumlah kutudaun pada tanaman perlakuan berkisar antara 1 sampai 10 ekor per tanaman, sedangkan pada kontrol rerata jumlah kutudaun yang berkolonisasi mencapai 19 ekor. Perlakuan kitosan memiliki pengaruh antibiosis yang ditunjukkan dengan lama hidup kutudaun yang singkat, keperidian yang rendah, serta laju multiplikasi dan laju pertumbuhan intrinsik yang rendah. Perlakuan kitosan komersial dengan konsentrasi 0.9% memiliki pengaruh antibiosis terbaik terhadap kutudaun. Hasil pengujian pengaruh aktivitas insektisidal kitosan melalui metode semprot langsung dan residu menunjukkan hasil yang berbeda dalam mematikan kutudaun. Mortalitas kutudaun lebih banyak dan lebih cepat terdapat pada perlakuan metode semprot langsung. Pengaruh perlakuan kitosan terhadap inokulasi BCMV memiliki aktivitas penekanan penularan yang baik, ditunjukkan dengan periode inkubasi yang lebih panjang, insidensi dan keparahan penyakit yang rendah serta akumulasi virus pada tanaman yang diukur menggunakan metode I-ELISA lebih rendah. Akumulasi virus pada kutudaun setelah proses makan inokulasi pada tanaman menunjukkan nilai absorbansi ELISA yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kitosan memiliki pengaruh penghambat makan terhadap kutudaun. Gen CP BCMV berhasil teramplifikasi pada seluruh tanaman perlakuan, baik yang diberi perlakuan kitosan murni maupun yang diberi perlakuan kitosan komersial. Ekspresi DNA gen PR3 pada tanaman perlakuan sebelum inokulasi BCMV meningkatkan endokitinase tanaman yang menyebabkan kutudaun tidak menularkan virus pada saat proses makan inokulasi. DNA gen PR1 tidak teramplifikasi baik sebelum maupun sesudah inokulasi BCMV.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEnthomologyid
dc.subject.ddcHomopteraid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titlePengaruh Kitosan Terhadap Biologi Aphis Craccivora Koch., Vektor Bean Common Mosaic Virus Pada Tanaman Kacang Panjangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantibiosisid
dc.subject.keywordantixenosisid
dc.subject.keywordDNA gen PR1id
dc.subject.keywordDNA gen PR3id
dc.subject.keywordinsektisidalid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016dme.pdf
  Restricted Access
37.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.