Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81134
Title: Karakteristik Kimia Telur Dan Serabut Telur Ikan Terbang (Hirundichthys Sp.)
Authors: Nurjanah
Jacoeb, Agoes Mardiono
Azka, Aulia
Issue Date: 2016
Abstract: Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang tinggi dan berpotensi sebagai bahan pangan, salah satunya adalah telur ikan terbang. Telur ikan terbang merupakan komoditas ekspor unggulan di daerah Makassar. Penanganan telur ikan terbang untuk ekspor ini menghasilkan limbah berupa serabut yang belum dimanfaatkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi gizi, rendemen ekstrak dan komponen bioaktif, serta mengetahui struktur jaringan serabut telur ikan terbang secara mikroskopi. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama meliputi preparasi telur ikan terbang, uji proksimat, asam lemak, asam amino, total karotenoid, dan α –tokoferol. Tahap kedua meliputi ekstraksi bahan aktif, uji fitokimia kualitatif dan kuantitatif, dan uji aktivitas antioksidan. Tahap ketiga yakni karakterisasi mikroskopi meliputi pengamatan jaringan serabut telur ikan terbang. Diameter telur ikan terbang yang digunakan yakni 1.98 mm. Kandungan proksimat telur ikan terbang terdiri dari air 19.27%, abu 6.65%, lemak 5.02%, protein 30.27%, dan karbohidrat 38.79%. Kandungan proksimat serabut telur ikan terbang terdiri dari air 15.84%, abu 6.96%, lemak 7.03%, protein 33.70%, dan karbohidrat 36.47%. Telur ikan terbang mengandung 22 jenis asam lemak dan serabut telur mengandung 23 jenis asam lemak. Docosahexsanoic Acid (DHA) merupakan asam lemak tidak jenuh ganda yang memiliki nilai tertinggi pada telur 9.42% dan serabut 12.76%. Telur dan serabut telur mengandung 17 jenis asam amino. Asam glutamat memiliki nilai yang tertinggi yakni 5.38% (telur) dan 7.43% (serabut telur). Total karotenoid telur ikan dan serabut telur ikan terbang yaitu 245.37 ppm dan 137.92 ppm. Kandungan α-tokoferol telur ikan terbang sebesar 1.06 ppm, sedangkan α-tokoferol tidak terdeteksi di serabut telur ikan terbang. Nilai rendemen dihasilkan dari ekstrak metanol telur yaitu 16.89% dan yang terendah dihasilkan dari ekstrak n-heksan telur 0.68%. Ekstrak n-heksan telur, etil asetat telur, n-heksan serabut, etil asetat serabut memiliki komponen bioaktif steroid, triterpenoid, flavonoid, dan saponin, sedangkan ekstrak metanol telur dan serabut memiliki komponen bioaktif steroid, triterpenoid, fenol, flavonoid, dan saponin. Komponen bioaktif yang tertinggi yakni steroid pada ekstrak n-heksan serabut 6.14%. Aktivitas antioksidan telur dan serabut telur ikan terbang sangat lemah. Analisis mikroskopi menunjukkan tidak terdeteksinya kolagen pada serabut kering. Hasil karateristik kimia menunjukkan bahwa telur dan serabut telur ikan terbang dapat dijadikan bahan pangan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/81134
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016aaz.pdf
  Restricted Access
21.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.