Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80998
Title: Pengaruh Efisiensi Teknis Dan Preferensi Risiko Petani Terhadap Penerapan Usahatani Kubis Organik Di Kecamatan Baso Kabupaten Agam Sumatera Barat
Authors: Fariyanti, Anna
Kusnadi, Nunung
Hidayati, Reny
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Rendahnya produktivitas kubis di Kabupaten Agam memerlukan solusi. Pemerintah daerah telah melakukan program pengembangan pertanian organik dengan harapan dapat mengatasi permasalahan kubis non organik karena beberapa studi menemukan bahwa pertanian organik mampu meningkatkan produksi dan produktivitas. Akan tetapi, penerapan teknologi organik pada usahatani kubis berjalan lambat dan belum sepenuhnya diterapkan petani. Selain mengusahakan kubis organik petani masih tetap menanam kubis non organik. Hal ini diduga karena usahatani kubis organik belum mampu meningkatkan produksi dan produktivitas kubis. Mengkaji produktivitas terkait dengan efisiensi teknis, membahas efisiensi teknis tidak bisa dipisahkan dengan risiko produksi, dimana adanya risiko menghasilkan preferensi risiko yang berpengaruh dalam keputusan petani terhadap penerapan suatu teknologi. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk (1) mengukur tingkat efisiensi teknis dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya pada usahatani kubis organik, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi yang dihadapi petani pada usahatani kubis organik, (3) menentukan preferensi risiko petani pada usahatani kubis organik, dan (4) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi petani menerapkan usahatani kubis organik. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Baso yang merupakan daerah yang telah melaksanakan program pertanian organik dan merupakan daerah percontohan pertanian organik di Kabupaten Agam. Petani kubis yang akan dijadikan responden dipilih secara purposive sebanyak 72 orang, terdiri dari 22 orang petani kubis organik dan 50 orang petani kubis non organik sebagai pembanding. Model Kumbhakar diadopsi untuk menganalisis efisiensi teknis, risiko produksi, dan preferensi risiko petani. Model efek inefisiensi teknis yang dikembangkan Battese dan Coelli digunakan untuk menganalisis sumber-sumber inefisiensi teknis, sedangkan model regresi berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menerapkan usahatani organik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani kubis organik di Kecamatan Baso sudah efisien secara teknis dengan tingkat efisiensi sebesar 77 persen, sedangkan usahatani kubis non organik belum efisien secara teknis dengan tingkat efisisensi sebesar 68 persen. Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis pada usahatani kubis organik adalah variabel status lahan, dan jarak lahan dengan rumah petani, dimana kedua variabel tersebut berpengaruh positif terhadap inefisiensi teknis. Faktor-faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap inefisiensi teknis usahatani kubis non organik adalah variabel umur, pengalaman usahatani, dan keanggotaan dalam kelompok tani. Variabel umur berpengaruh positif terhadap inefisiensi teknis usahatani kubis non organik, sedangkan pengalaman usahatani, dan keanggotaan dalam kelompok tani berpengaruh negatif. Faktor-faktor produksi yang bersifat meningkatkan risiko produksi (risk increasing) kubis organik yaitu: lahan, pestisida organik, dan tenaga kerja, sedangkan benih, pupuk kandang, pupuk kompos, dan pupuk nabati bersifat menurunkan risiko produksi (risk decreasing). Pada usahatani kubis non organik, faktor-faktor produksi yang bersifat meningkatkan risiko produksi yaitu: pupuk kimia, pestisida kimia, dan tenaga kerja, sedangkan variabel lahan, benih, dan pupuk organik bersifat menurunkan risiko produksi. Preferensi risiko petani kubis organik terhadap penggunaan input-input produksi bersifat risk averse, sedangkan preferensi risiko produksi petani kubis non organik bersifat risk taker. Teknologi organik yang belum terstandar baik dari sisi pembuatan input-input produksi maupun dari sisi dosis penggunaannya menyebabkan petani kubis organik bersifat risk averse. Preferensi risiko petani kubis organik yang risk averse memiliki konsekuensi pada lambatnya penerapan pertanian organik dan petani masih mengusahakan kubis non organik selain mengusahakan kubis organik. Faktor-faktor yang secara nyata berpengaruh positif terhadap penerapan pertanian organik pada tanaman kubis yaitu: pendidikan petani, jumlah tanggungan petani, dan penyuluhan pertanian organik, sedangkan preferensi risiko petani dan risiko produksi berpengaruh negatif. Tingkat efisiensi teknis tidak berpengaruh terhadap penerapan teknologi organik pada tanaman kubis, sedangkan preferensi risiko petani berpengaruh negatif terhadap penerapan teknologi organik di Kecamatan Baso. Dengan kata lain, lambatnya penerapan kubis organik dan petani masih mengusahakan usahatani non organik di samping berusahatani organik bukan karena efisien atau tidaknya usahatani tersebut secara teknis. Namun, preferensi risiko petani kubis organik yang risk averse yang menyebabkan petani belum sepenuhnya beralih pada usahatani organik. Implikasi kebijakan yang dapat dikemukakan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah: upaya untuk mendorong petani kubis berani mengambil risiko dalam menerapkan usahatani organik dapat dilakukan dengan cara lebih mengenalkan kepada petani pentingnya pertanian organik melalui penyuluhan yang lebih intensif, perlunya peningkatan pengetahuan petani tentang manfaat dari pertanian organik, perlunya peran aktif dari dinas setempat untuk menunjang perkembangan pertanian organik terutama dalam hal penyediaan input-input produksi, pengetahuan tentang dosis pembuatan dan penggunaan input-input produksi, serta penyediaan pasar.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80998
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016rhi.pdf
  Restricted Access
3.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.