Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80952
Title: Dayasaing Bawang Merah Di Wilayah Sentra Produksi Di Indonesia
Authors: Fariyanti, Anna
Tinaprilla, Netti
Aldila, Haris Fatori
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Bawang merah merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Usahatani bawang merah menjadi sumber pendapatan dan kesempatan kerja bagi petani di Indonesia yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan ekonomi wilayah. bawang merah sebagai salah satu komoditas hortikultura yang termasuk dalam kategori komoditas bernilai tinggi (high value comodity) sehingga banyak petani yang mengusahakannya. Produksi bawang merah semakin meningkat dari tahun 2010 sampai 2014. Rata-rata peningkatan produksi bawang merah di Indonesia selama lima tahun terakhir sebesar 4.85 persen per tahun. Meskipun produksinya terus meningkat, permintaan bawang merah dalam negeri sebagian besar masih dipenuhi dari impor. Indonesia mengimpor bawang merah dari beberapa negara di antaranya Thailand, Vietnam, India, Filipina, Malaysia dan Cina. Selama periode tahun 2010-2014 Indonesia masih menjadi net importer bawang merah. Hal ini disebabkan oleh produksi bawang merah yang bersifat musiman, manajemen stok yang tidak berjalan baik, kendala budidaya yang menyebabkan produktivitas rendah dan tingginya biaya produksi bawang merah dalam negeri. Untuk mengurangi impor bawang merah, pemerintah telah menetapkan beberapa kebijakan seperti kebijakan harga referensi impor untuk bawang merah. Dengan adanya ketetapan harga referensi ini diharapkan dapat mencegah terjadinya pemasokan bawang merah impor yang tidak tepat. Pemerintah juga menerapkan beberapa kebijakan untuk mendorong produksi bawang merah dalam negeri seperti kebijakan subsidi pupuk, subsidi bunga kredit dan subsidi bahan bakar minyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis dayasaing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap usahatani bawang merah di Indonesia yang diwakili oleh tiga daerah sentra produksi yaitu Kabupaten Cirebon, Brebes, dan Tegal. Metode analisis data menggunakan analisis kualitatif dan juga kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan gambaran umum lokasi penelitian dan gambaran umum usahatani bawang merah di lokasi penelitian. Analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan dayasaing dan dampak kebijakan pemerintah terhadap dayasaing bawang merah di lokasi penelitian dengan menggunakan metode PAM (Policy Analysis Matrix). Data yang digunakan merupakan data sekunder dari hasil penelitian Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB tahun 2014. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 120 sampel dengan sebaran masing-masing lokasi penelitian sebanyak 40 sampel. Usahatani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Brebes dan Tegal menguntungkan secara finansial tetapi tidak menguntungkan secara ekonomi. Besarnya keuntungan finansial yang diperoleh petani bervariasi antar musim dan juga antar wilayah. Keuntungan privat usahatani bawang merah antar musim di Kabupaten Cirebon berkisar antara Rp 20.4 – Rp 24.6 juta per hektar, di Kabupaten Brebes antara Rp 0.21 – Rp 3.75 juta per hektar, dan di Kabupaten Tegal berkisar antara Rp 0.62 – Rp 21.78 juta per hektar. Keuntungan privat tertinggi yang dicapai di Kabupaten Cirebon terjadi pada kemarau II, sedangkan Kabupaten Brebes dan Tegal pada saat musim hujan. Berdasarkan perhitungan keuntungan sosial, usahatani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Brebes, dan Tegal mengalami kerugian. Rata-rata kerugian yang diterima oleh petani di Kabupaten Cirebon, Brebes dan Tegal masing-masing sebesar Rp 29 814 441/ha, Rp 41 403 653/ha, dan Rp 37 229 280/ha. Keuntungan finansial yang diterima petani lebih besar daripada keuntungan ekonominya menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah terkait dengan usahatani bawang merah yang berlaku saat ini mampu memberikan insentif bagi petani bawang merah di ketiga lokasi penelitian. Hasil analisis dayasaing usahatani bawang merah di Kabupaten Cirebon, Brebes dan Tegal menunjukkan bahwa usahatani bawang merah di ketiga lokasi penelitian memiliki dayasaing yang lemah. Nilai PCR usahatani bawang merah antar musim di Kabupaten Cirebon berksiar antara 0.80-1.14, di Brebes 0.96-1.03 dan di Tegal 0.79-1.22. Petani bawang merah di Kabupaten Cirebon memiliki keunggulan kompetitif pada musim kemarau I dan kemarau II, petani di Kabupaten Brebes pada musim hujan dan petani di Kabupaten Tegal pada musim hujan dan musim kemarau II. Sementara itu, usahatani bawang merah di ketiga lokasi penelitian menunjukkan tidak memiliki keunggulan komparatif karena nilai DRCR yang diperoleh lebih dari satu di ketiga lokasi penelitian. Nilai DRCR usahatani bawang merah antar musim yang diperoleh di Kabupaten Cirebon sebesar 1.53-1.79, di Brebes sebesar 2.50-2.60 dan di Tegal sebesar 2.16-2.59. Lemahnya dayasaing bawang merah di ketiga lokasi penelitian disebabkan oleh rendahnya produktivitas bawang merah dan tingginya biaya produksi bawang merah. Berdasarkan hasil analisis dampak kebijakan pemerintah terhadap output diketahui bahwa pemerintah memberikan proteksi terhadap harga bawang merah dalam negeri melalui peraturan pembatasan impor, tarif impor, dan harga referensi bawang merah. Kebijakan tersebut menyebabkan harga bawang merah dalam negeri lebih tinggi daripada harga bawang merah di tingkat pasar internasional. Sementara itu, kebijakan pemerintah terhadap input masih bersifat disinsentif terhadap petani. Petani bawang merah harus membayar input lebih mahal dari seharusnya karena tingkat proteksi pemerintah terhadap input usahatani bawang merah lemah. Namun secara bersama-sama, kebijakan input dan output usahatani bawang merah yang berlaku di Indonesia masih mendukung terhadap produksi bawang merah dalam negeri. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas bawang merah, meningkatkan harga jual bawang merah dan menurunkan biaya produksi secara simultan dapat meningkatkan dayasaing bawang merah di ketiga lokasi penelitian.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80952
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016hfa.pdf
  Restricted Access
51.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.