Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80951
Title: Dampak Indonesian Export Promotion Agencies (Epas) Pada Ekspor Indonesia, Studi Kasus Pada Ekspor Alas Kaki Indonesia
Authors: Hutagaol, Parulian
Ploeckl, Florian
Sinaga, Helganita Deviyanti
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Export Promotion Agency (EPA) telah banyak diterapkan oleh banyak negara di dunia guna mendukung pertumbuhan ekspor melalui promosi. Hal ini juga diterapkan oleh Indonesia pada lebih dari 20 tahun. Namun, terkait dengan dampak dari EPA Indonesia, hal tersebut masih mengundang banyak pertanyaan akan dampaknya pada total ekspor Indonesia maupun dampaknya pada produk yang spesifik seperti alas kaki. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak EPA pada ekspor Indonesia. Saat ini banyak penelitian telah dilakukan untuk mengestimasi dampak EPA pada total ekspor suatu negara. Namun demikian, masih sangat jarang ditemukan penelitian yang mempelajari dampak EPA pada produk tertentu. Untuk itu penelitian ini dapat berguna untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertama, penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dampak EPA Indonesia pada total ekspor Indonesia. Yang kedua, penelitian ini juga bertujuan untuk mempelajari dampak EPA Indonesia pada ekspor alas kaki Indonesia. Produk alas kaki ini dipilih karena produk tersebut merupakan salah satu dari produk utama dalam klasifikasi Kementerian Perdagangan RI. Terlebih lagi, tren perdagangan produk tersebut meningkat pada lima belas tahun belakangan. Alas kaki juga berkontribusi sekitar 2% pada ekspor Indonesia. Sehingga, dengan melihat tren yang ada, penelitian ini ingin mempelajari apakah ada keterkaitan antara EPA Indonesia terhadap ekspor alas kaki Indonesia. Untuk memperoleh hasil yang valid, data yang digunakan adalah sepuluh tahun observasi. Periode yang digunakan adalah antara tahun 2004 sampai 2013, pemilihan tahun berdasarkan pada tahun re-opening EPA Indonesia setelah penutupan beberapa tahun sebelumnya akibat krisis moneter. Analisa juga mencakup 30 negara yang dibagi atas 18 negara yang telah memiliki EPA Indonesia dan 12 negara yang tidak memiliki EPA Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan gravity model dengan menambahkan beberapa variabel yang terkait EPA dan FTA. Data yang digunakan adalah data panel yang terdiri atas 30 negara untuk periode sepuluh tahun. Estimasi model dilakukan dengan mempertimbangkan tiga pendekatan, yakni pooled least square (PLS), fixed effect (FE) danrandom effect (RE) model. Terkait dengan variabel yang digunakan, EPA pada gravity model akan diwakili oleh 2 dummy. Dummy yang pertama adalah dummy Opening EPA yaitu tahun pembukaan sebuah kantor EPA. Sedangkan dummy yang kedua adalah tahun-tahun setelah sebuah kantor EPA dibuka di suatu Negara. Dummy akan sama dengan 1 ketika EPA dibuka di suatu negara, dan akan 0 di luar tahun pembukaan tersebut. Selain itu, dummy free trade agreement (FTA) juga digunakan untuk melihat keterkaitannya dengan potensi perdagangan. Dummy FTA akan bernilai sama dengan 1 ketika FTA Indonesia dengan negara terkait telah ditandatangani pada tahun tersebut, selanjutnya dummy pada tahun 2 berikutnya setelah penandatanganan FTA juga sama dengan 1. Variabel-variabel lainnya yang digunakan dalam penelitian adalah variabel terkait gravity model seperti border, language, dan landlocked. Hasil analisa menunjukkan bahwa EPA Indonesia memberikan dampak yang positif ketika dianalisa menggunakan pooled least square (PLS). Namun dengan menggunakan random effect (RE) dan fixed effect (FE), pengaruh positif EPA tidak terkonfirmasi. Selanjutnya, tidak ditemukan pula bukti adanya pengaruh EPA juga terjadi pada analisa dampak EPA Indonesia pada ekspor alas kaki. Hal ini dapat terlihat pada tiga pengujian dengan PLS, RE dan FE. Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa dampak Indonesia EPA tidak terdapat pada ekspor produk tertentu (pada studi ini digunakan komoditas alas kaki). Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan produk alas kaki mayoritas berasal dari produk berbasis luar negeri seperti Adidas dan Nike. Sehingga terkadang dukungan dari EPA tidak diperlukan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80951
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016hds.pdf
  Restricted Access
13.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.