Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80927
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKawaroe, Mujizat-
dc.contributor.advisorPrartono, Tri-
dc.contributor.authorLarasati, Chandrika Eka-
dc.date.accessioned2016-06-06T02:07:10Z-
dc.date.available2016-06-06T02:07:10Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80927-
dc.description.abstractDiatom memiliki kontribusi terhadap produktivitas primer yang mendukung jejaring makanan di perairan. Adanya aktivitas antropogenik yang berada di Selat Rupat seperti industri minyak kelapa sawit (CPO), dan pengolahan minyak bumi menyebabkan perairan tersebut mengalami tekanan terhadap kualitas air yang akan merusak dan merubah distribusi diatom karena responnya yang bervariasi terhadap kondisi perairan, mengganggu proses fotosintesa yang memicu pertumbuhan diatom secara cepat yang memungkinkan terjadinya blooming yang disebut dengan HAB (Harmful Algae Blooming). Penelitian ini bertujuan menganalisis parameter penting yang mempengaruhi kelimpahan diatom di Selat Rupat Riau. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Desember 2014 saat pasang dan surut di permukaan air (~1 m) dengan 3 kali ulangan. Lokasi sampling terbagi atas 5 stasiun penelitian berdasarkan keterwakilan wilayah aktivitas manusia. Parameter yang diambil yakni: parameter fisika perairan (kecepatan arus, salinitas, intensitas cahaya), kimia perairan (nitrat, fosfat, silikat, ammonia, Pb, oksigen terlarut, minyak dan lemak), dan kelimpahan diatom. Seluruh parameter dianalisis menggunakan PCA untuk melihat keterkaitan sebaran diatom dengan parameter lingkungan, sedangkan sebaran jenis diatom di setiap stasiun digunakan analisis CA. Hasil menunjukkan bahwa jenis diatom yang didapat secara keseluruhan sebanyak 11 genus. Saat pasang, genus diatom yang ditemukan, yakni Biddulphia, Coscinodiscus, Navicula, Nitzschia, Palmeria, Pleurosigma, Skeletonema, Thalassionema, dan Thalassiosira, sedangkan saat surut jenis diatom yang ditemukan, yaitu Biddulphia, Coscinodiscus, Navicula, Nitzschia, Palmeria, Pleurosigma, Skeletonema, Tabellaria, Thalassiosira, dan Triceratium. Genus Coscinodiscus, dan Skeletonema dapat beradaptasi salinitas euryhaline, sehingga kelimpahannya lebih banyak dibandingkan dengan jenis lainnya (66 032 sel m-3 dan 64 027 sel m-3 saat pasang dan saat surut 69 507 sel m-3 dan 81 404 sel m-3). Sebaran jenis diatom pada Stasiun 1 dan 2 cenderung relatif tinggi dibandingkan dengan stasiun lainnya. Hal ini tak terlepas dari lokasi sampling yang berdekatan dengan muara sungai dan kawasan mangrove yang memperkaya unsur hara di lokasi penelitian. Sebaran diatom yang didapat memiliki kecenderungan mengikuti pola nutrien yang berada di perairan Selat Rupat Riau. Sebaran diatom memiliki korelasi terhadap kondisi lingkungan di perairan tersebut khususnya konsentrasi nitrat dan intensitas cahaya yang mengikuti pola dinamika massa air pasang dan surut. Nitrat dibutuhkan diatom dalam pertumbuhannya, sedangkan intensitas cahaya matahari dibutuhkan dalam proses fotosintesa. Sebaran jenis diatom dapat mengkarakteristikkan setiap stasiunnya dengan mengikuti pola nutrien dan kemampuan beradaptasi pada kondisi perairan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMineral depositeid
dc.subject.ddcDiatomsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSelat rupet-Riauid
dc.titleSebaran Diatom Kaitannya Dengan Kondisi Lingkungan Perairan Selat Rupat Riauid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordArus pasang surutid
dc.subject.keyworddiatomid
dc.subject.keywordnutrienid
dc.subject.keywordSelat Rupatid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016cel.pdf
  Restricted Access
16.36 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.