Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80791
Title: Analisis Daerah Resapan Air Das Ciliwung Hulu Menurut Penutupan Lahan Dan Rtrw
Authors: Pawitan, Hidayat
Sya’diah, Siti
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Daerah resapan berkaitan dengan tempat meresapnya air hujan yang kemudian akan menjadi cadangan air tanah. DAS bagian hulu merupakan daerah resapan air yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan kelestarian tata air, sebagai pelindung dari bahaya erosi, degradasi lingkungan, dan banjir di bagian hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan penutupan lahan DAS Ciliwung Hulu tahun 2000, 2005, dan 2013 dalam kaitannya dengan daerah resapan. Kemudian menduga aliran permukaan sebagai dampak dari perubahan penutupan lahan, dan membandingkan peruntukan lahan dalam RTRW Kabupaten Bogor 2005-2025 dengan penutupan lahan DAS Ciliwung Hulu tahun 2013. Pendekatan yang digunakan dalam analisis daerah resapan adalah identifikasi penutupan lahan. Tutupan lahan merupakan indikator penting yang dapat merepresentasikan kondisi daerah resapan. Identifikasi tutupan lahan memanfaatkan aplikasi penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (GIS). Pendugaan aliran permukaan pada penelitian ini menggunakan metode SCS (US Soil Conservation Service) yang merupakan fungsi dari curah hujan dengan tutupan lahan dan grup hidrologi tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan penutupan lahan dalam periode tahun 2000-2013, penurunan luas hutan dan peningkatan area pemukiman masing-masing adalah sebesar 6,3% dan 11,2% dari luas DAS Ciliwung Hulu sebesar 14.837 Ha. Hal ini terlihat dari luas hutan semula adalah 4975,6 Ha menjadi 4043 Ha, sedangkan luas area pemukiman semula adalah 1135 Ha menjadi 2789,3 Ha. Perubahan penutupan lahan tersebut menyebabkan peningkatan aliran permukaan hingga 55,5% dari kondisi awalnya di tahun 2000 sebesar 385 mm. Selain itu, terjadi ketidaksesuaian penataan ruang di tahun 2013 terhadap RTRW Kabupaten Bogor 2005-2025, terutama perubahan fungsi lahan di kawasan lindung dan resapan air. Total ketidaksesuaian fungsi lahan adalah sebesar 47,8% dari luas DAS Ciliwung Hulu. Penyimpangan tersebut berupa pemanfaatan kawasan lindung menjadi kawasan budidaya, seperti perkebunan, pemukiman, dan pertanian lahan kering. Keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan luas hutan dan peningkatan luas area pemukiman menyebabkan berkurangnya lahan efektif untuk meresap air sehingga air tidak meresap secara optimal ke dalam tanah dan menyebabkan peningkatan aliran permukaan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa fungsi DAS Ciliwung Hulu sebagai daerah resapan air telah menurun. Selain itu, alih fungsi lahan kawasan lindung dan daerah resapan menjadi kawasan budidaya menyebabkan fungsi DAS Ciliwung Hulu sebagai daerah resapan air tidak terpelihara.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80791
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File SizeFormat 
G15ssy.pdf
  Restricted Access
14.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.