Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80787
Title: Estimasi Kedalaman Tanah Berdasarkan Faset Lahan Di Daerah Aliran Sungai Cileungsi – Citeureup, Kabupaten Bogor
Authors: Tjahjono, Boedi
Munibah, Khursatul
Anhar, Rizaldy
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Salah satu sifat tanah yang penting dalam penggunaan lahan adalah kedalaman tanah (soil depth), karena kedalaman tanah banyak berpengaruh terhadap jenis–jenis pemanfaatan, seperti untuk budibaya tanaman, mengetahui kekritisan suatu lahan, menentukan daya dukung bangunan, atau aplikasi–aplikasi keteknikan lainnya. Namun demikian data kedalaman tanah untuk sementara ini tidak mudah untuk didapatkan. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan estimasi atau pemetaan kedalaman tanah dengan pendekatan sub-faset lahan serta melakukan analisis dan interpretasi kedalaman tanah dalam kaitannya dengan faset lahan, penutupan/penggunaan lahan, dan kemiringan lereng di DAS Cileungsi-Citeureup. Hasil penelitian menunjukan bahwa DAS Cileungsi- Citeureup memilik sepuluh jenis faset lahan yang terbagi kedalam 151 sub-faset lahan. Luasan terbesar dari faset lahan adalah perbukitan denudasional (7.780,83ha atau 43,91% dari luas total daerah penelitian). Data kedalaman tanah yang diperoleh dari lapangan dapat dikelaskan menjadi empat kelas, yaitu 1 – 30 cm, 31 – 60 cm, 61 – 100 cm, dan 101-120 cm. Berdasarkan data lapangan tersebut dan juga hasil pemetaan, didapatkan bahwa luasan terbesar dari kelas kedalaman tanah adalah kelas 61 – 100 cm seluas 10.126,51ha atau 57,15% dari total luas DAS Cileungsi-Citeureup. Melihat kondisi tersebutmaka secara umum DAS Cileungsi-Citeureup dapat dikatakan masih mempunyai kondisi ekologi yang baik, karena sebagian besar kedalaman tanahnya masih di atas 60 cm. Pola kedalaman tanah memperlihatkan bahwa pada kelas lereng C di berbagai faset lahan dan penutupan/penggunaan lahan cenderung mempunyai kedalaman tanah paling tipis, terutama pada faset-faset lahan erosional. Hal ini dapat disebabkan oleh masih intensifnya aktivitas manusia pada kelas lereng tersebut dalam memanfaatkan lahan. Dengan demikian kedalaman tanah di daerah penelitian selain dipengaruhi oleh faktor fisik, seperti bahan induk, topografi, iklim, vegetasi, dan waktu, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor aktivitas manusia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80787
Appears in Collections:UT - Land Resource Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
A16ran.pdf
  Restricted Access
2.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.