Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80518| Title: | Aktinomiset Filosfer Padi Sebagai Agens Pengendali Hayati Penyakit Hawar Daun Bakteri Pada Padi |
| Authors: | Wahyudi, Aris Tri Nawangsih., Abdjad Asih Ilsan, Noor Andryan |
| Issue Date: | 2016 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah penyakit yang destruktif serta dapat mengurangi produktivitas padi terutama di Asia. Penggunaan pestisida kimia dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan efek toksik pada hasil produksi dan konsumennya. Agens pengendali hayati berbasis mikrob memiliki efisiensi yang tinggi serta aman untuk manusia dan organisme bukan sasaran. Agens pengendali hayati berbasis mikrob juga meninggalkan residu yang sedikit bahkan tidak ada sama sekali pada makanan. Sumber mikrob sebagai agens pengendali hayati untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan patogen dapat berasal dari tanah atau filosfer. Mikrob tanah tidak dapat digunakan secara langsung sebagai agens pengendali hayati karena gagalnya mikrob pengkolonisasi akar dalam mengkolonisasi permukaan daun. Aktinomiset merupakan bakteri Gram positif yang telah diketahui memproduksi senyawa bioaktif hingga 70% dari total keseluruhan senyawa bioaktif yang dapat dihasilkan bakteri termasuk senyawa antimikrob. Beberapa strain aktinomiset telah diketahui dapat melindungi tanaman dari penyakit tanaman. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mencari agens pengendali hayati asal filosfer dalam menekan penyakit hawar daun bakteri di dalam rumah kaca. Sampel daun padi sehat diambil dari wilayah persawahan yang terdapat penyakit HDB di Situgede, Bogor. Sebanyak 22 isolat aktinomiset berhasil diisolasi dari filosfer tanaman padi. Diketahui sebanyak delapan isolat dapat menghambat Xoo menggunakan metode plug agar dan delapan isolat pula yang dapat menghambat Pyricularia oryzae (Po) penyebab penyakit blas padi secara in vitro menggunakan metode dual culture. Supernatan isolat juga diuji aktivitasnya dalam menghambat pertumbuhan baik Xoo dan Po. Kedelapan isolat yang dapat menghambat Xoo tersebut, enam isolat tidak berpotensi sebagai patogen tanaman dan manusia setelah diuji reaksi hipersensitivitas, patogenisitas, serta hemolitik. Analisis sekuen gen 16S rRNA menunjukkan bahwa isolat STG 1 berkerabat dekat dengan Micromonospora chersina, STG 4 dan STG 8 berkerabat dekat dengan Actinomadura sp., STG 11 berkerabat dekat dengan Streptomyces luteogriseus, STG 15 berkerabat dekat dengan Nonomuraea sp., dan STG 16 berkerabat dengan Streptomyces alboniger. Sebanyak empat isolat secara signifikan dapat mengurangi gejala penyakit HDB pada aplikasi di dalam rumah kaca. Tanaman yang diberi formulasi pelet STG 2 memiliki penghambatan relatif terhadap penyakit HDB sebesar 22.81% pada 14 hari setelah inokulasi Xoo, STG 4 sebesar 23.48%, STG 8 sebesar 21.9%, STG 11 sebesar 24.93% dan STG 15 sebesar 25.87% jika dibandingkan dengan tanaman kontrol yang diinokulasi Xoo saja. STG 15 merupakan isolat terbaik dalam menekan gejala HDB pada aplikasi di dalam rumah kaca dan berkerabat dekat dengan Nonomuraea sp. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80518 |
| Appears in Collections: | MT - Mathematics and Natural Science |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| 2016nan.pdf Restricted Access | 3.76 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.