Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80484
Title: Seleksi Galur-Galur F5 Gandum (Triticum Aestivum L.) Hasil Persilangan Selayar X Rabe Pada Agroekosistem Tropika
Authors: Wirnas, Desta
Wahyu Ek, Yudiwanti
Lukita, Fitria
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kebutuhan gandum (Triticum aestivum L.) di Indonesia cenderung meningkat karena beragamnya produk olahan berbasis tepung terigu yang diminati masyarakat. Kebutuhan gandum Indonesia sepenuhnya masih mengandalkan impor. Hal ini disebabkan oleh karena Indonesia belum dapat memproduksi gandum sendiri. Upaya penanaman gandum di Indonesia terkendala oleh faktor iklim. Gandum berasal dari wilayah subtropis, sedangkan Indonesia merupakan negara tropis sehingga menyebabkan tanaman gandum tercekam suhu tinggi. Selain itu, upaya penanaman gandum di Indonesia harus didukung oleh ketersediaan varietas gandum yang adaptif dan berdaya hasil tinggi di agroekosistem Indonesia. Perakitan varietas gandum adaptif untuk kondisi tropis telah dilakukan sehingga telah diperoleh galur-galur gandum yang siap diuji daya hasil dan kemampuan adaptasinya di agroekosistem Indonesia. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendapatkan galur-galur gandum adaptif di dataran tinggi dan dataran menengah Indonesia. Tujuan utama dapat diperoleh dengan cara (1) mempelajari interaksi genetik × lingkungan pada genotipe gandum hasil seleksi shuttle breeding, (2) mempelajari keragaan dan keragaman genetik pada galurgalur F5 gandum hasil persilangan Selayar x Rabe, (3) melakukan seleksi galurgalur F5 gandum hasil persilangan Selayar x Rabe berdasarkan daya hasil dan toleransi terhadap suhu tinggi. Seleksi galur-galur F5 berdasarkan informasi keragaan dan keragaman genetik dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias (BALITHI) Cipanas, dengan ketinggian ± 1100 m dpl serta suhu rata-rata ± 21 oC dan di kebun milik petani di Cisarua dengan ketinggian ± 600 m dpl serta suhu rata-rata ± 23 oC pada bulan Juli sampai Oktober 2013. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan augmented. Materi genetik yang digunakan adalah 100 galur F5 hasil persilangan Selayar x Rabe dan 6 varietas pembanding yaitu Selayar, Rabe, Oasis, HP1744, Basribey, dan Dewata. Analisis interaksi genetik × lingkungan digunakan untuk memperoleh informasi karakter agronomi yang bisa dijadikan karakter seleksi. Analisis ragam dilakukan dengan perangkat lunak The SAS System for Windows 9.0, pengelompokan ragam dilakukan berdasarkan nilai kuadrat tengah harapan. Seleksi galur-galur F5 dilakukan berdasarkan daya hasil dan indeks sensitivitas. Interaksi genetik × lingkungan berpengaruh nyata terhadap karakter tinggi tanaman, jumlah anakan total, panjang malai, persentase floret hampa, bobot biji per malai, bobot 100 biji, dan bobot biji per tanaman. Terdapat karakter yang tidak dipengaruhi oleh interaksi genetik × lingkungan yaitu karakter jumlah anakan produktif, jumlah spikelet, dan jumlah biji per malai. Keragaan karakter agronomi mengalami penurunan seiring dengan penurunan elevasi dari elevasi ± 1100 m dpl ke elevasi ± 600 m dpl. Terdapat enam karakter yang memiliki nilai heritabilitas tinggi, yaitu: karakter jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah spikelet, jumlah biji per malai, dan bobot biji per malai. Genotipe yang tergolong ke dalam kelompok moderat toleran berdasarkan bobot biji per tanaman adalah Selayar, Rabe, dan Dewata. Hasil penelitian pada galur-galur F5 menunjukkan bahwa galur memiliki perbedaan keragaan pada karakter tinggi tanaman, panjang malai, jumlah spikelet, persentase floret hampa, jumlah biji per malai, bobot biji per malai, dan bobot biji per tanaman di dataran tinggi, sedangkan di dataran menengah galur menunjukkan perbedaan keragaan pada karakter tinggi tanaman, jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, panjang malai, persentase floret hampa, bobot biji per malai, bobot 100 biji, dan bobot biji per tanaman. Pengujian galur di dataran tinggi menunjukkan keragaan dan hasil lebih tinggi daripada di dataran menengah, kecuali pada karakter bobot 100 biji. Seleksi galur-galur F5 dilakukan berdasarkan bobot biji per tanaman untuk memperoleh galur-galur berdaya hasil tinggi di dataran tinggi dan juga berdasarkan indeks sensitivitas untuk memperoleh galur-galur toleran suhu tinggi di dataran menengah. Seleksi berdasarkan bobot biji per tanaman di dataran tinggi meningkatkan bobot biji per tanaman sebesar 30.6% dan menurunkan persentase floret hampa sebesar 7.4%. Seleksi berdasarkan bobot biji per tanaman menghasilkan 20 galur gandum berdaya hasil lebih tinggi di dataran tinggi. Seleksi berdasarkan indeks sensitivitas meningkatkan bobot biji per tanaman sebesar 34.6% dan menurunkan persentase floret hampa sebesar 15.7%. Seleksi berdasarkan indeks sensitivitas menghasilkan 8 galur moderat toleran suhu tinggi di dataran menengah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80484
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016flu.pdf
  Restricted Access
23.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.