Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80481
Title: Isolasi Bakteri Selulolitik Dan Karakterisasi Enzim Selulase Dari Feses Kelelawar
Authors: Mubarik, Nisa Rachmania
Meryandini, Anja
Ardani, Fitria
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kotoran kelelawar sering dikenal dengan istilah guano. Guano dari kelelawar pemakan buah mengandung lebih dari 60% bahan organik terutama selulosa dan mineral. Guano kelelawar sering dijadikan pupuk oleh masyarakat di sekitar gua. Selulosa yang terdapat di dalam guano dapat didegradasi oleh enzim selulase menjadi gula sederhana, sehingga penyerapan bahan organik oleh tumbuhan lebih optimal. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan dapat diperoleh isolat bakteri selulolitik dari feses kelelawar. Tujuan penelitian ini ialah mengisolasi bakteri selulolitik dari feses kelelawar, mengkarakterisasi enzim selulase, serta mengidentifikasi secara molekuler isolat selulolitik terpilih. Hasil isolasi dari dua sampel kotoran kelelawar didapat sembilan isolat dari sampel kotoran kelelawar asal Bogor dan delapan belas isolat dari sampel kotoran kelelawar asal Cirebon. Dua isolat terbaik diperoleh berdasarkan aktivitas enzim selulasenya. Isolat B50 teridentifikasi sebagai Bacillus cereus sedangkan B60 merupakan Bacillus licheniformis berdasarkan uji fisiologi menggunakan kit API 50 CHB. Berdasarkan gen 16S rRNA isolat B50 dan B60 termasuk Bacillus cereus. Aktivitas enzim selulase tertinggi isolat B50 diperoleh sebesar 9.5 mU/mL pada jam ke-24 masa inkubasi. Aktivitas tertinggi enzim selulase pada isolat B60 diperoleh pada jam ke-3 sebesar 17.5 mU/mL. Isolat B50 dipilih untuk dilakukan pemekatan dan karakterisasi enzim selulase. Pemekatan enzim selulase dilakukan dengan menggunakan amonium sulfat. Aktivitas selulase hasil pengendapan memiliki aktivitas yang lebih tinggi dari selulase ekstrak kasar. Hasil pemekatan menunjukkan bahwa selulase isolat B50 mampu mengendap pada konsentrasi 30% jenuh amonium sulfat. Kemurnian enzim hasil pengendapan meningkat sebesar 2.51 kali dengan perolehan sebesar 4.8%. Enzim ekstrak kasar isolat B50 memiliki aktivitas enzim tertinggi dengan menggunakan substrat Carboxymethyl cellulose (CMC) dan hasil pengendapan memiliki aktivitas optimum pada pH 5 dan suhu 40 °C. Selulase hasil pengendapan lebih stabil dibandingkan dengan enzim ekstrak kasar. Hasil SDS-PAGE menunjukkan bahwa bobot molekul dari hasil pengendapan enzim selulase isolat B50 ialah 36.2 kDA. Hal ini dapat disimpulkan bahwa isolat B50 berasal dari feses kelelawar yang hidup di gua Gudawang, Cigudeg, Bogor memiliki aktivitas enzim selulase tertinggi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80481
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016far.pdf
  Restricted Access
12.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.