Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80469
Title: Pengelolaan Perikanan Rajungan (Portunus Pelagicus Linnaeus, 1758) Dengan Pendekatan Ekosistem (Studi Kasus : Perairan Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah)
Authors: Fahrudin, Achmad
Yonvitner
Nugraheni, Dyah Ika
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Rajungan termasuk kelompok kepiting (Portunidae), yang banyak diperdagangkan dan merupakan salah satu komponen perikanan skala kecil bernilai tinggi banyak negara di daerah tropis. Volume produksi rajungan tangkapan yang cenderung meningkat dalam 10 tahun terakhir, harga komoditi yang tinggi, dan pasar yang jelas tersebut mendorong terjadinya peningkatan eksploitasi rajungan dari alam (wild catch) di wilayah perairan Pantai Utara Jawa, termasuk perairan Kabupaten Pati, dengan melakukan kegiatan penangkapan secara terus-menerus tanpa memperhatikan kondisi sumberdaya dan lingkungan. Tingkat pengusahaan rajungan yang demikian dikhawatirkan tidak akan memberikan keberlanjutan baik sumberdaya maupun ekonomi nelayannya. Penelitian ini bertujuan mengkaji status pengelolaan perikanan rajungan dan merumuskan strategi pengelolaan perikanan rajungan dengan pendekatan ekosistem di perairan Kabupaten Pati. Penelitian dilakukan mulai Desember 2014 hingga Februari 2015. Daerah penelitian dibagi menjadi dua zona penangkapan dengan tempat pendaratan di Alasdowo dan Banyutowo (Kecamatan Dukuhseti) serta Keboromo dan Sambiroto (Kecamatan Tayu). Analisis nilai rata-rata, standar deviasi, uji-t, dan analisis komponen utama dilakukan terhadap variabel/indikator dari masing-masing daerah penangkapan rajungan. Performa status pengelolaan perikanan rajungan dinilai dan dianalisis menggunakan indikator pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (EAFM). Status pengelolaan perikanan rajungan di perairan Kabupaten Pati dan sekitarnya termasuk dalam kategori sedang (nilai = 41,03) pada zona 1 dan baik (nilai = 64,72) pada zona 2. Hasil identifikasi konektivitas (densitas) antar indikator EAFM baik dalam satu domain maupun antar domain berkisar antara 13 – 21 atau tergolong kategori tinggi hingga sangat tinggi. Strategi perbaikan pengelolaan diprioritaskan mulai dari strategi pengelolaan konservasi sampai dengan mempertahankan strategi pengelolaan yang sudah ada berdasarkan nilai reference point tiap indikator. Langkah taktis yang dirumuskan dibedakan menjadi : (1) langkah proteksi untuk indikator yang nilainya tergolong kurang atau sedang, dan (2) langkah antisipasi untuk indikator yang nilainya tergolong baik. Langkah proteksi yang dapat menjadi alternatif antara lain mengurangi jumlah trip atau jumlah bubu per trip, penerapan ukuran minimum yang boleh ditangkap, melarang menangkap rajungan kondisi hidup yang sedang bertelur, pengaturan daerah penangkapan terutama pada musim paceklik, dan peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan SD rajungan berpendekatan ekosistem. Langkah antisipasinya, antara lain mempertahankan penggunaan alat tangkap rajungan yang selektivitas tangkapannya tinggi, menciptakan mata pencaharian alternatif bagi rumah tangga perikanan, meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar lembaga, serta peningkatan peran asosiasi/forum rajungan dalam pengelolaan rajungan berpendekatan ekosistem di Kabupaten Pati.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80469
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016din.pdf
  Restricted Access
38.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.