Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80046
Title: Respon Fisiologis Lamun Thalassia Hemprichii Dan Cymodocea Rotundata Terhadap Tekanan Antropogenik Di Gugusan Pulau Pari Kepulauan Seribu
Authors: Bengen, Dietriech Geoffrey
Kawaroe, Mujizat
Nugraha, Aditya Hikmat
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Lamun merupakan tumbuhan berbunga angiospermae yang hidup di perairan dangkal pada kawasan pesisir. Lamun hidup degan membentuk ekosistem yang disebut ekosistem padang lamun. Ekosistem padang lamun memiliki peran yang cukup penting diantaranya sebagai kawasan mencari makan dan habitat tinggal bagi beberapa biota. Gugusan Pulau Pari merupakan gugusan pulau kecil yang terletak di Kepulauan Seribu yang memiliki ekosistem padang lamun. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa luasan ekosistem padang lamun di Gugusan Pulau Pari mengalami penurunan setiap tahunnya. Hal tersebut diduga akibat adanya masukan tekanan antropogenik pada lingkungan perairan. Penelitian ini akan mengkaji respon fisiologis lamun Cymodocea rotundata dan Thalassia hemprichii terhadap tekanan antropogenik pada beberapa lokasi di Gugusan Pulau Pari. Respon fisiologis yang dikaji mencakup pertumbuhan, bioakumulasi logam berat dan kondisi histologi jaringan lamun. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa untuk aspek laju pertumbuhan lamun Thalassia hemprichii memiliki pertumbuhan daun yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan daun Cymodocea rotundata. Laju pertumbuhan rhizome lamun Cymodocea rotundata memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan rhizome Thalassia hemprichii. Nutrien memiliki peran dalam repon pertumbuhan lamun. Kandungan logam berat pada lamun yang dianalisis mencakup logam Pb,Cd dan Cu. Logam berat jenis Pb memiliki tingkat bioakumulasi yang tinggi dibandingkan logam jenis Cd dan Cu. Ukuran morfologi lamun yang berbeda tidak mempengaruhi konsentrasi logam berat yang terdapat pada lamun. Analisis jaringan histologi menunjukan bahwa belum adanya kerusakan jaringan baik pada rhizome maupun daun. Variabel bebas yang bertindak sebagai diskriminator antara lamun besar dan lamun kecil yaitu : pertumbuhan daun, pertumbuhan rhizome, konsentrasi Pb,Cd dan Cu pada lamun dan tebal lapisan epidermis atas pada daun. Variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat sampai 88%. Variabel bebas yang terdiri dari tebal lapisan epidermis atas daun, sel korteks dan stele memiliki ukuran yang berbeda nyata pada setiap kelompok lamun
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/80046
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2016ahn.pdf
  Restricted Access
14.22 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.