Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79731
Title: Karakterisasi Varian Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Genotipe Jame-Jame Dan Adira-4 Hasil Iradiasi Sinar Gamma Pada Generasi M1v2
Authors: Ardie, Sintho Wahyuning
Khumaida, Nurul
Astuti, Mira Sri
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang penting sebagai bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri. Pemuliaan ubi kayu melalui iradiasi sinar gamma merupakan salah satu langkah strategis untuk mendapatkan varietas unggul ubi kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi karakterisasi varian ubi kayu hasil iradiasi sinar gamma pada genotipe Jame-jame dan Adira-4 pada generasi M1V2 serta untuk mengetahui karakter simpan mutan (putatif) potensial. Penelitian ini terdiri atas 2 percobaan, yaitu karakterisasi morfologi sebelum panen dan umbi serta pengamatan umur simpan umbi mutan (putatif) potensial. Percobaan pertama disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan satu faktor yaitu genotipe ubi kayu. Genotipe ubi kayu terdiri atas 45 genotipe, yaitu genotipe Jamejame dan Adira-4 serta 22 varian Jame-jame dan 21 varian Adira-4 hasil iradiasi sinar gamma pada generasi M1V2. Percobaan kedua disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor, yaitu genotipe ubi kayu. Genotipe ubi kayu terdiri atas 5 genotipe, yaitu genotipe Adira-4 serta mutan (putatif) potensial yang memiliki bobot umbi per tanaman >9 kg. Tanaman dipanen saat berumur 10 bulan setelah tanam (BST) pada bulan Maret 2014, kemudian umbi mutan (putatif) potensial yang terpilih disimpan selama 21 hari. Karakterisasi panen dilakukan terhadap karakter kualitatif dan kuantitatif berdasarkan IITA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa mutan (putatif) memiliki karakter yang lebih baik (bobot umbi lebih tinggi, jumlah umbi komersial lebih banyak, rasa yang lebih baik, dan potensi produktivitas yang lebih tinggi) dibandingkan dengan genotipe asal. Sembilan mutan (V1D1-2(2), V5D1-(2), V5D1-2(2), V5D1-3(2), V5D1-3(3), V5D1-4(3), V5D2-(1), V5D2-2(2), dan V5D2-6(2)) telah teridentifikasi sebagai mutan potensial berdasarkan bobot umbi (> 6 kg tanaman-1) dan jumlah umbi komersial (>7.5 umbi tanaman-1). Analisis stabilitas menunjukkan bahwa tinggi percabangan pertama, bobot umbi, jumlah umbi total, jumlah umbi ekonomi, dan ketebalan korteks dapat digunakan untuk menguji stabilitas genotipe. Enam dari sembilan mutan (putatif) potensial telah stabil berdasarkan karakter tersebut. Mutan (putatif) potensial yang telah stabil pada generasi M1V2 adalah V1D1-2(2), V5D1- 2(2), V5D1-3(2), V5D1-4(3), V5D2-2(2), dan V5D2-6(2). Berdasarkan data hasil pengukuran bobot umbi, bobot umbi menurun sepanjang waktu simpan. Berdasarkan data kadar air, perubahan kadar air umbi selama masa simpan paling tinggi dialami oleh V5D2-2(2), sedangkan perubahan paling rendah dialami oleh V5D1-2(2). Hanya V5D2-2(2)yang memiliki perubahan kadar air kulit umbi lebih rendah jika dibandingkan dengan genotipe asal. Tingkat kelunakan umbi meningkat selama 21 hari penyimpanan. Cendawan mulai menyerang umbi mulai 7 hari setelah panen.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79731
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A15msa.pdf
  Restricted Access
12.34 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.