Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79728
Title: Respon Fisiologi Dan Pertumbuhan Beberapa Genotipe Sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moench) Terhadap Toksisitas Fe Pada Kultur Hara
Authors: Sopandie, Didy
Ardie, Sintho Wahyuning
Wulandari, Lara
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Pemahaman mengenai mekanisme toleransi sorgum [Sorghum bicolor (L.) Moench] terhadap toksisitas besi sangat diperlukan untuk mendukung program pemuliaan sorgum toleran di lahan masam dimana toksisitas besi banyak dijumpai. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh sejumlah materi genetik sorgum yang toleran dan peka terhadap toksisitas besi dan memperoleh konsentrasi besi yang dapat menyeleksi genotipe toleran dan peka. Penelitian ini terdiri atas 2 percobaan. Percobaan pertama bertujuan untuk mempelajari respon tanaman sorgum terhadap toksisitas besi dan percobaan kedua bertujuan untuk mempelajari konsentrasi Fe yang mampu menyeleksi sorgum genotipe toleran dan peka. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan (240 mdpl) pada bulan April sampai dengan Juni 2015. Percobaan 1 disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Fe2+ menggunakan FeSO4.7H2OEDTA yang terdiri atas 5 taraf yakni 0, 200, 400, 600 dan 800 ppm. Faktor kedua adalah genotipe sorgum terdiri atas Numbu, Mandau, ZH 30-29-07, B-69 dan B- 75. Bibit genotipe Numbu, Mandau, ZH 30-29-07, B-69 dan B-75 ditanam secara hidroponik dalam kultur hara selama 21 hari. Hasil percobaan 1 menunjukkan bahwa konsentrasi Fe di atas 200 ppm menyebabkan pertumbuhan semua genotipe terhambat dan mati karena toksisitas Fe. Keragaan tanaman sorgum Numbu pada kondisi tercekam Fe paling besar berdasarkan variabel pertumbuhan yang diamati dibandingkan genotipe lainnya. Percobaan 2 disusun berdasarkan rancangan kelompok lengkap teracak dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah konsentrasi Fe2+ menggunakan FeSO4.7H2O.EDTA yang terdiri atas 5 taraf yakni 0, 50,100,150,200 ppm. Faktor kedua adalah genotipe sorgum terdiri atas Numbu, ZH 30-29-07 dan B-69. Hasil percobaan 2 menunjukkan bahwa variabel panjang akar, bobot basah tajuk, bobot basah akar, bobot kering tajuk dan bobot kering akar dapat dijadikan sebagai karakter seleksi sorgum pada kondisi toksisitas Fe. Konsentrasi 200 ppm merupakan konsentrasi yang mampu digunakan untuk seleksi toleransi genotipe sorgum terhadap toksisitas Fe berdasarkan hasil analisis Reduction Concentration 50 (RC50) terhadap variabel panjang akar, bobot basah tajuk dan akar, bobot kering tajuk dan akar. Genotipe Numbu merupakan genotipe yang memiliki toleransi terhadap toksisitas Fe yang paling baik dibandingkan dua genotipe lainnya, sedangkan genotipe ZH 30-29-07 merupakan genotipe dengan toleransi yang paling rendah berdasarkan variabel pertumbuhan dan skoring gejala bronzing yang diamati.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79728
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File SizeFormat 
A15lwu.pdf
  Restricted Access
13.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.