Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79393
Title: Analisis Efisiensi Pemasaran Dan Pilihan Saluran Pemasaran Kopi Organik Di Kabupaten Ermera, Timor-Leste.
Authors: Adhi, Andriyono Kilat
Rifin, Amzul
Cristovao, Caetano Dos Santos
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kopi merupakan komoditas andalan perkebunan Timor-Leste yang dikembangkan beberapa dekade yang lalu dengan sistem organik dengan tujuan ekspor dalam rangka peningkatan devisa non migas, menciptakan lapangan kerja serta pendapatan dari 25 persen rumah tangga tani di Timor-Leste. Kabupaten Ermera merupakan salah satu sentra produksi dengan luas lahan perkebunan yang mencapai 31616 hektar dengan kontribusi produksi sebesar 38 persen dari total produksi 9384 ton di tahun 2013. Untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga tani kopi perlu adanya sistem pemasaran yang efisien. Pemasaran kopi di Kabupaten Ermera melibatkan beberapa pelaku seperti pedagang perantara dan pedagang besar dengan perilaku yang berbeda-beda. Kebijakan pemilihan sistem produksi kopi organik memberi peluang bagi pemasaran kopi Timor-Leste di pasar internasional serta peningkatan harga yang diterima oleh petani dalam memilih saluran yang memberi keuntungan optimal. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ermera dengan tujuan menganalisis: (1) struktur pasar dan hambatan masuk keluar pasar; (2) perilaku pasar; (3) kinerja pasar; serta (4) faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan saluran pemasaran oleh petani kopi. Data primer dikumpulkan dalam bentuk cross-section dari 100 petani responden, 5 pedagang perantara dan 4 pedagang besar dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor-Leste, Direktorat Tanaman Industri dan Agribisnis, Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor- Leste, Kementerian Keuangan Timor-Leste dan instansi terkait serta dari pustaka. Analisis deskriptif dipergunakan untuk menggambarkan lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran kopi serta fungsi-fungsi yang dilakukannya. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis efisiensi pemasaran, kinerja pasar serta pada marketing channel choice yang dianalisis dengan logit regression. Struktur pasar kopi di Kabupaten Ermera, Timor-Leste belum efisien yang ditunjukkan oleh pasar kopi yang mengarah kepada pasar persaingan tidak sempurna (oligopsoni). Kondisi ini mengindikasikan bahwa pedagang besar memiliki tingkat penguasaan yang besar dalam mempengaruhi pasar. Di sisi lain kelompok petani kopi belum dapat berfungsi dengan baik dalam kegiatan pemasaran kopi. Hal ini diindikasikan dengan adanya penjualan kopi tidak secara kelompok tapi secara sendiri-sendiri sehingga petani pada posisi yang lemah dalam penawaran harga. Pada semua tingkatan baik pada tingkat petani, pedagang perantara maupun pada pedagang besar ada diferensiasi produk yang ditandai kegiatan pengolahan dan penyimpanan. Pada sisi lain petani kopi juga mengalami hambatan usaha yang terkait dengan informasi pasar dan modal, sedangkan pedagang perantara, hambatan yang dihadapi meliputi modal, transportasi, fasilitas tempat jemur kopi serta gudang. Pembelian produk kopi di kabupaten ini lebih terkonsentrasi pada empat perusahaan sebagaimana ditunjukkan hasil analisis nilai CR4 yang mencapai 0.98. Sementara nilai minimum efficiency scale (MES) yang mencapai 62 persen mengisyaratkan bahwa pemasaran kopi organik di Kabupaten Ermera ada hambatan bagi perusahaan baru yang masuk. Penentuan harga kopi di Kabupaten Ermera ditentukan oleh pedagang besar baik pada penjualan kopi glondong maupun pada penjualan kopi tanduk walaupun harga kopi didasarkan pada harga internasional. Petani pada umumnya berada posisi tawar harga yang lemah karena berbagai keterbatasan seperti volume penjualan, tidak berfungsinya lembaga petani kopi, informasi harga dan fasilitas pengolahan kopi. Banyak petani yang tidak melakukan perawatan kebun secara baik karena biaya hasil penjualan kopi tidak cukup untuk menutupi berbagai input usahatani. Harga kopi glondong dijual pada kisaran harga 0.25- 0.50 dolar Amerika per kilogram sedangkan kopi tanduk pada harga rata-rata 1.25 dolar Amerika. Analisis kinerja pasar kopi di Kabupaten Ermera belum efisien. Hal ini dilihat dari distribusi marjin yang belum merata serta share harga yang diterima petani pada saluran penjualan kopi tanduk hanya sebesar 47 persen, Pada penjualan kopi glondong petani memperoleh share 54 persen sedangkan pedagang hanya sebesar 46 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penjualan kopi glondong lebih menguntungkan petani walaupun disadari bahwa tujuan pengolahan adalah memperoleh nilai tambah (value added). Agar lebih efisien maka dapat ditempuh dengan memilih saluran yang lebih memberi nilai share harga yang lebih tinggi dan mengurangi biaya pemasaran. Dari hasil analisis diketahui bahwa hanya faktor pengalaman usahatani dan harga kopi tanduk arabika yang secara statistik berpengaruh secara signifikan di dalam memilih saluran pemasaran kedua di Kabupaten Ermera.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79393
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015cds.pdf
  Restricted Access
23.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.