Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79354
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRusmana, Iman-
dc.contributor.advisorMubarik, Nisa Rachmania-
dc.contributor.authorSukmawati-
dc.date.accessioned2016-03-15T04:58:51Z-
dc.date.available2016-03-15T04:58:51Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79354-
dc.description.abstractBeras adalah kebutuhan pokok masyarakat khususnya masyarakat Indonesia, dan salah-satu sumber penghasil gas rumah kaca ialah lahan sawah, pelepasan gas yang diemisikan dari lahan sawah seperti gas metan (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O). Beberapa metode sistem intensif untuk meningkatkan produktivitas padi seperti pemupukan dengan senyawa kimia, perbaikan sistem irigasi, pengendalian hama dengan menggunakan pestisida kimia memberi dampak negatif terhadap lingkungan. Pemupukan dengan senyawa kimia dapat meningkatkan emisi gas metan (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) yang menyebabkan pemananasan global. CH4 berpotensi menyebabkan pemanasan global 23 kali lebih besar dibandingkan CO2. Gas N2O memiliki potensi sebagai penyebab pemanasan global 298 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2. CH4 dan N2O dapat direduksi melalui proses oksidasi CH4 dan reduksi N2O oleh bakteri metanotrof dan bakteri dinitrogen oksida serta dapat meningkatkan produktivitas padi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 perlakuan. Kontrol (P1) menggunakan pupuk senyawa kimia NPK (15:15:15) 250 kg/ha (takaran 100% pupuk dosis anjuran). Pada perlakuan (P2) digunakan pupuk senyawa kimia NPK 50 kg/ha (takaran 20% pupuk dosis anjuran) serta menambahkan bakteri metanotrof M. rosea BGM 1, M. parvus BGM 3, M. capculatus BGM 9, Methylobacter sp. SKM 14 dan bakteri pereduksi N2O O. anthropi BL2. Tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai per rumpun dan skor warna hijau daun pada perlakuan (P2) masing-masing meningkat sebesar 12.50%, 23.76%, 16.49%, dan 35.92% dibandingkan dengan tanaman kontrol (P1). Rata-rata bobot kering tajuk, bobot kering akar, panjang akar, malai produktif, butir per malai dan bobot 1000 butir pada tanamn perlakuan (P2) meningkat sebesar 67.60%, 143.32%, 37.05%, 24.46%, 48.28%, dan 42.07% dari tanaman kontrol (P1). Emisi metan pada pengamatan 21, 42, 63, dan 84 hari setelah tanam pada kontrol (P1) melepaskan emisi metan dengan nilai tertinggi 7.43 mol CH4/hari/m2 sedangkan pada perlakuan (P2) menunjukkan penurunan (sink) metan paling rendah sebesar 0.13 mol CH4/hari/m2. Emisi N2O pada perlakuan (P2) pada umur 21, 42, 63, dan 84 hari setelah tanam menunjukkan penurunan (sink) N2O paling rendah sebesar 0.0023 mol N2O/hari/m2 sedangkan pada kontrol (P1) menunjukkan pelepasan emisi dinitrogen oksida dengan nilai tertinggi 0.0026 mol N2O/hari/m2. Efektivitas bakteri metanotrof M. rosea BGM 1, M. parvus BGM 3, M. capculatus BGM 9, Methylobacter sp. SKM 14, dan O. anthropi BL2 dapat mengurangi emisi metan (CH4) dan dinitrogen oksida (N2O) serta memacu pertumbuhan tanaman padi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMicrobiologyid
dc.subject.ddcAgricultural microbiologyid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.title. Efektivitas Pemberian Bakteri Metanotrof Dan Ochrobactrum Anthropi Terhadap Penurunan Emisi Gas Ch4 Dan N2o Dan Pemacuan Pertumbuhan Padi Di Dataran Rendah.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEmisi CH4id
dc.subject.keywordEmisi N2Oid
dc.subject.keywordMetanotrofid
dc.subject.keywordLahan sawahid
dc.subject.keywordOchrobactrum anthropiid
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015suk.pdf
  Restricted Access
20.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.