Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79338
Title: Perbandingan Sistem Penangkaran Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi) Di Sistem Lingkungan Terkontrol Dan Semi Alami.
Authors: Santosa, Yanto
W, Novianto Bambang
Widiyanti, Rahma
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Burung jalak bali (Leucopsar rothschildi) merupakan salah satu dari beberapa jenis burung dilindungi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Meningkatnya penggemar burung ini dan status kelangkaan berakibat pada penyediaan bibit yang menyandarkan penangkapan dari alam, sehingga akan mengancam populasinya. Jumlah yang sangat sedikit tersebut menjadi alasan pentingnya upaya konservasi, salah satunya adalah penangkaran. Keberhasilan suatu usaha penangkaran yang dimanfaatkan untuk kegiatan konservasi dan pemanfaatan adalah menghasilkan keturunan yang produktif sebagai satwa rileas dan komoditas ekonomi. Keberhasilan penangkaran sering dilihat dari aspek ekologi maupun teknis penangkaran, tanpa melibatkan aspek finansial. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek teknis, reproduksi dan finansial penangkaran jalak bali di sistem lingkungan terkontrol dan semi alami serta menentukan tipologi keberhasilan penangkar jalak bali berdasarkan ketiga aspek tersebut. Penelitian dilakukan di penangkaran jalak bali sistem lingkungan terkontrol UD Anugerah Kediri Jawa Timur dan penangkaran semi alami Tegal Bunder Taman Nasional Bali Barat pada Januari sampai Februari 2015, dengan menggunakan metode studi pendahuluan observasi langsung, wawancara dan studi pustaka. Peubah yang diamati yaitu peubah teknis penangkaran, reproduksi dan finansial. Teknis penangkaran dan reproduksi menggunakan analisis deskriptif. Data finansial pada suku bunga bank sebesar 17% dilakuan dengan analisis NPV, BCR, dan analisis sensitivitas. Tipologi keberhasilan penangkar jalak bali pada penelitian ini dilihat dari peubah teknis penangkaran yang berpengaruh, jumlah reproduksi lebih tinggi, dan nilai finansial yang lebih menguntungkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peubah teknis di kedua sistem penangkaran yang dikembangkan. Sedangkan jumlah reproduksi jalak bali yang lebih tinggi adalah di sistem lingkungan terkontrol sebesar 18 ekor per pasang per tahun. Sedangkan, di sistem penangkaran semi alami hanya 3 ekor per pasang per tahun. Berdasarkan peubah finansial pada suku bunga investasi sebesar 17%, penangkaran jalak bali di sistem lingkungan terkontrol lebih menguntungkan dibanding sistem semi alami dengan nilai NPV adalah 605.199.589 dan BCR 1,815, sedangkan nilai NPV di sistem semi alami yaitu (278.038.732) dan BCR 0,669. Tipologi keberhasilan penangkar jalak bali di sistem penangkaran yang dikembangkan berkaitan dengan aspek: (1) ketersediaan lahan; (2) kandang, (3) pakan, (4) perawatan kesehatan, (5) reproduksi yang dihasilkan dan keberhasilan perkembangbiakan, (6) finansial yang lebih menguntungkan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79338
Appears in Collections:MT - Forestry

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015rwi.pdf
  Restricted Access
26.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.