Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79321
Title: Kualitas Semen Segar Dan Beku Domba Garut Setelah Pemberian Limbah Tauge Dan Suplementasi Omega-3.
Authors: Yamin, Mohamad
Arifiantini, Raden Iis
Nurcholis
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Domba garut merupakan salah satu domba lokal Indonesia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai domba penghasil daging karena pertumbuhannya yang relatif cepat, serta bersifat prolifik dan dapat dijadikan sebagai domba tangkas atau aduan. Perkembangan domba garut tersebar hampir di seluruh pulau Jawa dan populasi terbesar terdapat di Jawa Barat. Pengembangan usaha peternakan domba garut pada saat ini sangat pesat karena berkaitan dengan permintaan akan daging oleh masyarakat. Namun, ketersediaan daging kambing dan daging domba belum mampu memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah memperbaiki kualitas bibit pejantan unggul domba garut. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen yang baik salah satunya adalah manajemen bibit pejantan unggul domba garut. Proses budidaya domba garut yang tersebar merata dibeberapa wilayah dapat mendukung ketersediaan produksi daging. Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan. Suhu lingkungan di daerah Garut tentunya berbeda dengan daerah lain seperti daerah Dramaga Bogor. Perbedaan suhu dapat menyebabkan stres pada ternak sehingga dapat menurunkan reproduksi domba garut. Oleh sebab itu dibutuhkan manajemen lingkungan yang baik dan pemberian pakan yang berkualitas untuk mengurangi tingkat stres serta meningkatkan kualitas reproduksi ternak domba garut sebagai bibit. Pakan yang berkualitas baik tidak harus mahal, akan tetapi murah, dan mudah diperoleh. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan ternak menjadi salah satu solusi yang memenuhi kriteria tersebut. Limbah tauge merupakan limbah pertanian yang berpotensi dijadikan sebagai pakan ternak karena memiliki kualitas nutrisi yang baik, terutama kadungan protein yang tinggi. Penggunaan limbah tauge diharapkan dapat memperbaiki kualitas semen segar dan meningkatkan kualitas reproduksi domba garut. Peningkatan kualitas bibit domba garut membutuhkan sentuhan teknologi inseminasi buatan (IB). Salah satu kegiatan IB adalah penyimpanan material genetik berupa semen ternak yang dibekukan (kriopreservasi). Proses kriopreservasi semen memiliki kendala yaitu adanya cekaman dingin yang dapat merusak membran spermatozoa. Oleh sebab itu, dibutuhkan pelindung membran plasma pada saat proses kriopreservasi. Omega-3 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang berperan dalam mempertahankan membran sel spermatozoa dari pengaruh radikal bebas dan cekaman dingin. Suplementasi omega-3 dalam pakan dan pengencer semen diharapkan dapat meningkatkan kualitas semen segar dan beku domba garut post thawing. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji pengaruh pemberian limbah tauge sebagai pakan pengganti rumput dan suplementasi omega-3 secara in vivo terhadap kualitas spermatozoa domba garut dan menganalisis kemampuan omega- 3 secara in vitro dalam proses pembekuan semen. Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama mengkaji kualitas semen segar domba garut yang diberi pakan limbah tauge dan omega-3. Tahap kedua yaitu mengkaji peranan omega-3 berupa omega-3 wild salmon oil dalam pengencer Tris kuning telur (TKTOS) dan kuning telur omega-3 dalam pengencer Tris (TKTO) dalam mempertahankan kualitas spermatozoa selama proses kriopreservasi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Repeated Measurement dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan yang menggunakan prosedur General Linear Model (GLM) serta menguji perbedaan antar perlakuan menggunakan Least Square Mean. Uji Independent sample t-Test digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian pakan limbah tauge dan omega-3 dapat meningkatkan (P<0.05) volume semen, motilitas, viabilitas serta konsentrasi spermatozoa per ml. Namun, pemberian pakan limbah tauge dan omega-3 pada pengamatan per minggu hanya mampu meningkatkan motilitas spermatozoa. Pemberian pakan limbah tauge dan omega-3 tidak meningkatkan gerakan massa dan morfologi spermatozoa (P>0.05). Pengencer TKTOS meghasilkan motilitas, viabilitas dan ketahanan membran plasma utuh spermatozoa yang lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan TKTO. Pengencer TKTOS juga menunjukkan nilai recovery rate lebih tinggi (P< 0.05) dibandingan TKTO. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian pakan limbah tauge sebagai pengganti rumput dan suplementasi omega-3 selama 35 hari dapat meningkatkan kualitas spermatozoa. Penambahan omega-3 dalam pengencer Tris kuning telur lebih baik dibandingkan dengan Tris yang diberikan kuning telur omega 3 dalam mempertahankan kualitas spermatozoa post thawing.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79321
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015nur.pdf
  Restricted Access
26.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.