Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79186
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKawaroe, Mujizat-
dc.contributor.advisorRahayu, Dwi Listyo-
dc.contributor.authorNugroho, Dharma Arif-
dc.date.accessioned2016-03-14T02:37:26Z-
dc.date.available2016-03-14T02:37:26Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79186-
dc.description.abstractSuku Grapsidae Macleay, 1838 pada mulanya terbagi menjadi tiga subsuku, yaitu Plagusiinae Dana, 1851; Grapsinae Macleay, 1838; dan Sesarminae Dana, 1851. Subsuku Sesarminae memiliki lima marga yaitu Sesarma Say, 1818, Sarmatium Dana, 1851, Cyclograpsus H. Milne Edward, 1857, Chasmagnathus De Haan, 1833, dan Helice De Haan, 1833. Tahun 1853, H. Milne Edwards menambahkan subsuku Varuninae kedalam suku Grapsidae. Sistem klasifikasi taksonomi ini sejak tahun 1900-an tidak mengalami modifikasi hingga tahun 2000. Berdasarkan analisa molekuler, empat subsuku mengalami kenaikan taksa menjadi suku sehingga subsuku Sesarminae berubah menjadi suku Sesarmidae. Suku Sesarmidae memiliki 30 marga dan salah satu yang terbesar adalah Perisesarma De Man, 1895. Kepiting dari marga Perisesarma De Man, 1895 merupakan salah satu penghuni ekosistem mangrove yang umum dijumpai dan memiliki 23 jenis di Indo-West Pacific. Marga Perisesarma memiliki ciri yaitu adanya pectinated crest yang menyerupai sisir dan epibranchial tooth di bagian sudut depan karapas dekat mata. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji status taksonomi jenis kepiting dari marga Perisesarma De Man, 1895 dan mengkaji hubungan kekerabatan antar jenis kepiting dari marga Perisesarma De Man, 1895 yang ditemukan di perairan Indonesia. Penelitian dilakukan di ekosistem mangrove di Segara Anakan (Cilacap), Teluk Weda (Halmahera), dan Passo (Ambon) pada bulan Februari-April 2013, dengan metode Purposive Sampling. Analisis kladistik digunakan untuk mendapatkan pohon filogeni, dengan bantuan perangkat lunak Phylogenetic Analysis Using Parsimony (PAUP*) Versi 4.0b10. Optimasi Deltran digunakan untuk mendapatkan pohon yang paling parsimoni. Hasil penelitian ini diperoleh sembilan jenis kepiting, dua jenis adalah catatan baru dari perairan Indonesia yaitu Perisesarma brevicristatum (Campbell, 1967) dan P. darwinense (Campbell, 1967). Satu jenis baru yaitu P. ovatum n. sp. dan satu jenis diperkirakan sebagai jenis baru yaitu P. aff. holthuisi n. sp. Jenis lainnya yang ditemukan adalah P. cricotum Rahayu & Davie, 2002, P. foresti Rahayu & Davie, 2002, P. indiarum (Tweedie, 1936), P. lividum (A. Milne- Edwards, 1869), dan P. semperi (Bürger, 1894). Setiap jenis kepiting dari marga Perisesarma dapat dipisahkan berdasarkan karakter pada alat kelamin pertama jantan (first gonopod), serta capit kepiting jantan yang meliputi bentuk, jumlah, dan ornamen dari bonggol kecil pada capit bagian atas. Hasil analisis kladistik diperoleh nilai bootstrap 50% Majority-rule dengan 1000 replikasi menghasilkan pohon filogeni dengan panjang pohon = 197, Consistency Index (CI) = 0,8426, Homoplasy Index (HI) = 0,1574, Retention index (RI) = 0,7817, dan Rescaled Consistency Index (RC) = 0,6587. Analisis filogeni berdasarkan karakter morfologi menunjukkan bahwa empat jenis Perisesarma membentuk kelompok monofiletik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcCrabsid
dc.subject.ddc2013id
dc.subject.ddcBogor-Jawa Baratid
dc.titleTaksonomi Dan Hubungan Kekerabatan Kepiting Marga Perisesarma De Man, 1895.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkepitingid
dc.subject.keywordtaksonomiid
dc.subject.keywordhubungan kekerabatanid
dc.subject.keywordPerisesarmaid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015dan.pdf
  Restricted Access
21.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.