Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79059
Title: Analisis Produksi, Pendapatan Usahatani Dan Pemasaran Manggis Di Kabupaten Sukabumi.
Authors: Suwarsinah, Heny Kuswanti
Kuntjoro
Nuraniputri, Utami
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Manggis merupakan salah satu komoditas hortikultura yang prospektif untuk dikembangkan di Indonesia. Manggis telah ditetapkan sebagai komoditas unggulan nasional dalam RUSNAS Buah (Riset Unggulan Strategis Nasional Buah) sejak tahun 2000. Sentra produksi manggis di Indonesia berada di Jawa Barat. Produksi manggis di Jawa Barat mencapai 41 persen dari total produksi manggis di Indonesia. Sentra produksi manggis di Jawa Barat tersebar di lima kabupaten, yaitu, Tasikmalaya, Subang, Sukabumi, Bogor dan Ciamis. Di antara kelima kabupaten tersebut, Kabupaten Sukabumi merupakan Kabupaten yang sedang aktif meningkatkan produksi manggis. Terdapat beberapa permasalahan dalam usahatani manggis di Kabupaten Sukabumi, diantaranya teknologi budidaya manggis yang masih tradisioanal serta minimnya pemeliharaan tanaman manggis menyebabkan produksi dan buah bermutu baik yang dihasilkan di Sukabumi masih rendah. Selain itu, kurangnya penanganan dan pengolahan pasca panen serta rendahnya jumlah buah bermutu baik yang dihasilkan dan lemahnya posisi tawar petani, menyebabkan harga jual manggis yang diterima petani menjadi rendah. Hal tersebut berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima oleh petani. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai tingkat produksi, tingkat pendapatan usahatani, serta pola pemasaran manggis di Kabupaten Sukabumi. Tujuan penelitian ini adalah : mempelajari tingkat produksi manggis dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi manggis; menganalisis besarnya pendapatan usahatani manggis pada beberapa kelompok umur tanaman manggis; dan menganalisis pemasaran manggis, meliputi lembaga, fungsi, saluran, marjin pemasaran dan farmer’s share pada pemasaran manggis di Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produksi manggis di Kabupaten Sukabumi belum optimal dan belum mencapai target produksi yang ditetapkan oleh Direktorat Budidaya Tanaman Buah. Hal tersebut disebabkan oleh penerapan budidaya manggis yang belum sesuai dengan SOP yang dianjurkan oleh Direktorat Budidaya Tanaman Buah, seperti kurangnya pemeliharaan tanaman dan kebun, penggunaan pupuk di bawah dosis yang dianjurkan, serta bibit yang ditanaman bukan merupakan bibit unggul. Faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap produksi manggis adalah jumlah tanaman serta umur tanaman produktif. Selain itu, pendapatan yang diperoleh petani di lokasi penelitian belum optimal dikarenakan tingkat produksi manggis di lokasi penelitian masih rendah serta penjualan manggis dilakukan tanpa penanganan dan pengolahan pascapanen, sehingga harga yang diterima petani rendah. Namun, hasil analisis R/C rasio menunjukkan bahwa usahatani manggis menguntungkan dan layak untuk diusahakan serta akan memberikan keuntungan yang lebih besar seiring bertambahnya umur tanaman. Pemasaran manggis di Kabupaten Sukabumi melibatkan empat lembaga pemasaran, yaitu petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, dan pedagang eceran. Petani umumnya menjual manggis kepada pedagang pengumpul dengan pertimbangan jarak gudang pengumpul yang lebih dekat dengan kebun petani. Harga jual manggis di tingkat petani ditentukan oleh pedagang, baik pedagang pengumpul, pedagang besar, maupun pedagang eceran. Penentuan harga dipengaruhi oleh harga manggis yang berlaku di pasaran. Petani tidak memiliki kekuatan untuk menetukan harga jual manggis yang dihasilkannya. Harga jual manggis tertinggi di tingkat petani diperoleh dari pedagang besar. Distribusi margin yang diterima oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran manggis di Kabupaten Sukabumi belum merata. Marjin tertinggi dimiliki oleh pedagang besar (eksportir). Share harga yang diterima petani untuk pasar dalam negeri mencapai 70 persen dari harga manggis di tingkat konsumen dalam negeri, sedangkan untuk pasar luar negeri share yang diterima petani berkisar anatara 19-47 persen dari harga di tingkat importir. Kegiatan budidaya yang dapat dilakukan petani manggis untuk meningkatkan produksi manggis yaitu melalui penanaman bibit unggul, pemupukan sesuai prosedur, dan pemangkasan rutin. Sedangkan peningkatan pendapatan petani, dapat diperoleh melalui : peningkatan nilai jual produk (sortasi dan grading) dan peningkatan nilai jual produk (pengolahan kulit manggis). Untuk mendapatkan harga jual yang lebih tinggi petani dapat menjual langsung produk kepada pedagang besar karena harga yang diberikan oleh pedagang besar lebih tinggi dibandingkan harga yang diberikan pedagang lainnya. Kendala transportasi dapat diminimalisisr melalui pengiriman secara berkelompok.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79059
Appears in Collections:MT - Economic and Management

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015unu.pdf
  Restricted Access
27.21 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.