Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78901
Title: Alternatif Bahan Tanam Selain Umbi Pada Budidaya Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.).
Authors: Susila, Anas Dinurrohman
Dinarti, Diny
Darma, Wika Anrya
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Usahatani bawang merah dihadapkan pada masalah kurangnya ketersediaan bahan tanam berkualitas. Hingga saat ini petani masih menggunakan umbi sebagai bahan tanam. Tingginya kebutuhan umbi serta harga umbi yang relatif mahal menjadikan petani menggunakan umbi dari perbanyakan sendiri atau umbi dari hasil panen sebelumnya. Kelemahan dari umbi sebagai bahan tanam diantaranya yaitu kadangkala umbi bertunas sebelum masa tanamnya tiba serta adanya penyakit terbawa umbi yang dapat menurunkan produksi pada pertanaman selanjutnya. Alternatif bahan tanam lain seperti tunas dan biji diperlukan untuk mendukung ketersediaan bahan tanam ditingkat petani. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperoleh potensi hasil dari masing-masing alternatif bahan tanam tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai potensi hasil dari bahan tanam selain umbi dalam perbanyakan bawang merah yang dapat mengatasi keterbatasan dalam penyediaan benih berkualitas. Penelitian ini terdiri dari tiga percobaan. Percobaan pertama yaitu respon bahan tanam bawang merah pada beberapa media tanam. Bahan tanam yang digunakan adalah umbi dan tunas. Percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dua faktor yaitu bahan tanam dan media tanam. Tunas diperoleh dari umbi yang telah bertunas selama masa penyimpanan. Persentase hidup tanaman asal tunas di lapangan rata-rata sebesar 73.3%. Percobaan ini memperoleh hasil bahwa campuran tanah, arang sekam dan pupuk kandang (1:1:1) menghasilkan bobot umbi per petak tertinggi yaitu 1 076.75 g m-2. Tanaman asal tunas memberikan hasil yang cenderung sama pada setiap media tanam yang diujikan. Percobaan kedua adalah potensi hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) asal umbi, tunas dan biji. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa potensi hasil umbi asal umbi tidak berbeda dengan umbi asal tunas. Perbanyakan bawang merah dengan umbi asal umbi dan tunas menghasilkan jumlah umbi per rumpun dua kali lebih banyak daripada umbi mini yaitu 4.90 dan 4.63. Percobaan ketiga adalah pertumbuhan dan hasil umbi True Shallot Seed (TSS) bawang merah pada beberapa ukuran umbi dan jarak tanam. Umbi berukuran sedang dan besar memiliki diameter rata-rata 1.69 cm dan 2.8 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan umbi berukuran sedang dan besar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap produksi bawang merah. Sedangkan jarak tanam memberikan hasil yang berbeda nyata. Penggunaan umbi berukuran sedang pada jarak tanam yang lebih rapat dapat meminimalkan biaya produksi dari segi penyediaan umbi sebagai bahan tanam. Keberhasilan dalam penyediaan benih ditentukan oleh banyaknya benih yang dihasilkan. Secara umum tunas memberikan potensi hasil yang lebih tinggi daripada umbi dan biji sehingga potensial untuk dikembangkan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78901
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015wad.pdf
  Restricted Access
19.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.