Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78891
Title: Pengaruh Stres Dan Strategi Koping Terhadap Kepuasan Hidup Buruh Perempuan Berstatus Menikah Dan Lajang.
Other Titles: Pengaruh Stres Dan Strategi Koping Terhadap Kepuasan Hidup Buruh Perempuan Berstatus Menikah Dan Lajang.
Authors: Krisnatuti, Diah
Muflikhati, Istiqlaliyah
Oktarina, Ria
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Buruh perempuan adalah perempuan yang bekerja untuk menerima upah atau gaji. Buruh perempuan menikah maupun lajang akan menghadapi berbagai penyesuaian peran baru yaitu di lingkungan keluarga sebagai istri, anak, dan ibu sedangkan di lingkungan pekerja sebagai buruh. Hal ini berpotensi menimbulkan krisis. Apabila kedua peran tersebut tidak dapat dipenuhi dalam waktu yang bersamaan akan timbul konflik yang berasal dari keluarga maupun yang berasal dari pekerjaan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya stres di kalangan buruh perempuan. Strategi koping dan dukungan sosial sangat menentukan dalam meringankan stres dari lingkungan keluarga dan pekerjaan yang memungkinkan timbulnya gejala-gejala stres dan berakibat terhadap kepuasan hidup buruh perempuan. Secara umum penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh stres dan strategi koping terhadap kepuasan hidup buruh perempuan berstatus menikah dan lajang. Tujuan khusus penelitian ini (1) mengidentifikasi perbedaan karakteristik individu, perasaan stres, gejala stres, dukungan sosial, strategi koping, dan kepuasan hidup buruh perempuan berstatus menikah dan lajang, (2) menganalisis pengaruh karakteristik individu, perasaan stres, gejala stres, dukungan sosial, strategi koping terhadap kepuasan hidup buruh perempuan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Lokasi penelitian dipilih secara purposive sampling yaitu di CV. TBG sebagai salah satu perusahaan yang mempekerjakan buruh perempuan sebanyak 513 orang di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Waktu penelitian dari bulan Maret sampai April 2015. Data tersebut dipilih secara stratified non proposional random sampling sebanyak 120 buruh perempuan yaitu 60 buruh perempuan berstatus menikah dan 60 buruh perempuan lajang. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji beda independent samples t-tes, dan uji regresi linier berganda. Usia, pendapatan, pendapatan perkapita buruh perempuan menikah lebih tinggi dibandingkan dengan buruh perempuan lajang. Hasil uji beda independent samples t-tes menemukan bahwa perasaan stres buruh perempuan menikah lebih tinggi dibandingkan buruh perempuan lajang, terdapat hampir tiga perlima buruh perempuan menikah (55%) dan lebih dari tiga perlima buruh perempuan lajang (66.7%) perasaan stres berada pada sebaran kategori sedang. Gejala stres buruh perempuan lajang lebih tinggi dibandingkan dengan buruh perempuan buruh menikah, terdapat lebih dari tiga perlima buruh perempuan menikah (65%) dan separuh dari buruh perempuan lajang (50%) gejala stres berada pada sebaran kategori rendah. Strategi koping buruh perempuan menikah lebih tinggi dibandingkan dengan buruh perempuan lajang, terdapat hampir tiga perlima buruh perempuan menikah (55%) berada pada sebaran kategori tinggi dan kurang dari separuh buruh perempuan lajang (43.3%) berada pada sebaran kategori sedang. Dukungan sosial buruh perempuan menikah lebih tinggi dibandingkan dengan buruh perempuan lajang, terdapat lebih dari tiga perlima buruh perempuan menikah (70.2%) berada pada sebaran kategori tinggi dan lebih dari separuh buruh perempuan lajang (50.3%) berada pada sebaran kategori rendah. Tidak terdapat perbedaan kepuasan hidup antara buruh perempuan menikah dan lajang. Hasil uji regresi linier berganda menemukan bahwa semakin meningkat pendapatan dan dukungan sosial berpengaruh terhadap meningkat kepuasan hidup buruh perempuan. Buruh perempuan yang memiliki gejala stres yang rendah memiliki skor kepuasan hidup yang lebih tinggi. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada Pemerintah melalui dinas Ketenagakerjaan hendaknya melakukan penyuluhan terhadap organisasi-organisasi swasta yang mempekerjakan buruh perempuan agar memenuhi hak dan kewajiban-kewajiban perusahaan terhadap tenaga kerjanya yang harus dipenuhi berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan. Bagi buruh perempuan sebaiknya diberi pengetahuan tentang menyeimbangkan kehidupan dari lingkungan pekerjaan dan keluarga (balancing work and family). Bagi pasangan atau keluarga hendaknya memberi dukungan sosial pada buruh perempuan, agar dapat mencegah terjadinya stres dalam menambah pendapatan ekonomi dalam keluarga
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78891
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015rok.pdf
  Restricted Access
23.62 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.