Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78878
Title: Imobilisasi Lipase Rhizopus Oryzae Pada Berbagai Bahan Pendukung Untuk Produksi Diasilgliserol Dari Cpo.
Authors: Bintang, Maria
Panji, Tri
Saadah, Susy
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Diasilgliserol (DAG) dikategorikan sebagai salah satu minyak sehat yang telah dijadikan menu diet sehari-hari oleh masyarakat terutama di Jepang. Selain itu, DAG telah dimanfaatkan sebagai emulsifier dan surfaktan makanan serta digunakan dalam bidang farmasi dan kedokteran. DAG dapat diproduksi dari Crude Palm Oil (CPO) yang ketersediannya melimpah di Indonesia. Namun produksi DAG di Indonesia terkendala oleh tingginya harga lipase yang masih diimpor. Untuk mengatasi masalah tersebut, telah dilakukan penelitian produksi DAG menggunakan ekstrak kasar lipase yang dihasilkan oleh fungi lokal Rhizopus oryzae. Fungi R. oryzae ini bersifat edible sehingga aman untuk dimanfaatkan dalam produksi produk pangan seperti DAG. Imobilisasi enzim merupakan teknik perolehan kembali enzim yang menjadi perhatian dalam beberapa tahun belakangan, dilakukan dengan bantuan bahan pendukung sebagai media yang dapat mencegah terlarutnya enzim. Beberapa macam pendukung yang digunakan ialah zeolit, CaCO3, silika gel dan tulang sapi. Metode imobilisasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode adsorpsi, menggunakan lipase spesifik dari R. oryzae. Penentuan protein enzim dilakukan untuk mengetahui jumlah enzim yang teradsorpsi pada berbagai bahan pendukung dengan metode Bradford menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Konsentrasi enzim imobil diperoleh dari selisih konsentrasi larutan lipase sebelum proses imobilisasi, larutan lipase setelah proses imobilisasi dan larutan pencuci. Dalam penelitian ini, diselidiki faktor dari setiap bahan pendukung seperti pH optimum, suhu optimum, dan waktu penyimpanan. Aktivitas lipase dihitung dengan penentuan asam lemak bebas menggunakan metode titrasi. Komposisi asam lemak bebas, monoasilgliserol, diasilgliserol, dan triasilgliserol pada proses gliserolisis diidentifikasi menggunakan TLC Scanner. CaCO3 memiliki kemampuan adsorbsi terbesar (99,46%), lebih besar dibandingkan zeolit (90,69%), tulang sapi (91,56%), dan silika gel (59,63%). Lipase bebas bekerja optimal pada pH 7 dan suhu 30 °C. Hasil yang sama didapatkan untuk lipase terimobilisasi pada tulang sapi. Lipase terimobilisasi pada CaCO3 bekerja optimal pada pH 8 dan suhu 35 °C. Lipase terimobilisasi pada zeolit dan silika gel bekerja optimal pada pH 8 dan suhu 30 °C. Lipase imobil lebih stabil dibandingkan lipase bebas pada penyimpanan lipase di minggu pertama hingga minggu ke enam, dengan kondisi penyimpanan pada suhu 4 °C dan pH optimum masing-masing bahan pendukung. Lipase terimobilisasi pada CaCO3 dapat digunakan kembali hingga tiga kali pengulangan. Konversi gliserolisis lipase terimobilisasi CaCO3 mencapai 15,02% selama 9 jam lebih rendah dibandingkan menggunakan lipase bebas sebesar 18,41% selama 15 jam.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78878
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015ssa.pdf
  Restricted Access
11.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.