Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78869
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorBoer, Mennofatria-
dc.contributor.advisorYonvitner-
dc.contributor.authorOktaviyani, Selvia-
dc.date.accessioned2016-03-01T04:07:31Z-
dc.date.available2016-03-01T04:07:31Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78869-
dc.description.abstractDogol merupakan salah satu alat tangkap yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan di Perairan Selat Sunda. Pada umumnya, ikan-ikan tersebut didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Banten. Operasi penangkapan yang dilakukan sepanjang tahun dengan intensitas penangkapan yang cukup tinggi akan memberikan tekanan terhadap kelestarian sumber daya ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi hasil tangkapan dogol, status ekploitasi dan tingkat eksploitasi optimal serta mengidentifikasi alternatif pengelolaan multispesies sumber daya ikan demersal pada perikanan dogol di Perairan Selat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juli 2014 di PPP Labuan, Banten. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer (yang diperoleh melalui wawancara dan kuisioner kepada nelayan dan stakeholder lain) dan data sekunder (data statistik perikanan tangkap DKP Kabupaten Pandeglang). Analisis data meliputi catch per unit effort (CPUE), revenue per unit effort (RPUE), estimasi parameter biologi, estimasi parameter ekonomi, estimasi keuntungan ekonomi, model optimasi (statik dan dinamik), analisis laju degradasi dan laju depresiasi, analisis participatory fishing ground mapping dan analisis stakeholder. Komposisi hasil tangkapan dogol sangat beragam (multispesies), yang terdiri atas ikan demersal, ikan pelagis dan cumi-cumi. Ikan demersal merupakan kelompok ikan yang paling banyak tertangkap, seperti ikan kurisi, biji nangka, sebelah, peperek dan tigawaja. Daerah tangkapan ikan-ikan tersebut berada di sekitar Perairan Selat Sunda seperti Teluk Labuan, Pulau Papole, Pulau Rakata, Pulau Panaitan, Pulau Sebesi, Pulau Carita, Pulau Sebuku, Pulau Rakata Kecil, Pulau Anak Rakata dan Tanjung Lesung. Musim puncak penangkapan terjadi sekitar bulan Juli hingga November, sedangkan musim paceklik terjadi pada bulan Desember hingga Januari dan sisanya dianggap musim sedang. Status eksploitasi multispesies sumber daya ikan demersal pada perikanan dogol adalah eksploitasi penuh (fully exploited) dan tingkat eksploitasi optimal berada pada kondisi Maximum Economic Yield (MEY) dengan nilai hasil tangkapan 1 526 ton, 13 443 trip serta keuntungan sebesar Rp. 10 949 020 000. Berdasarkan hasil analisis stakeholder, nelayan merupakan pelaksana atau pemain utama dalam pengelolaan multispesies sumber daya ikan demersal pada perikanan dogol di Perairan Selat Sunda. Bebarapa alternatif pengelolaan yang dapat dilakukan adalah pembatasan upaya penangkapan dan kuota hasil tangkapan, peningkatan ukuran mata jaring, menerapkan sistem “reward and punishment” dan membangun kerjasama antar stakeholders.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish sea waterid
dc.subject.ddc2014id
dc.subject.ddcBantenid
dc.titlePengelolaan Multispesies Sumber Daya Ikan Demersal Pada Perikanan Dogol Di Perairan Selat Sunda.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDogolid
dc.subject.keywordpengelolaanid
dc.subject.keywordPPP Labuanid
dc.subject.keywordsumber daya ikan demersalid
dc.subject.keywordSelat Sundaid
Appears in Collections:MT - Fisheries

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015sok1.pdf
  Restricted Access
1.52 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.