Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78797
Title: Seleksi Bakteri Penghasil Indole-3-Acetic Acid (Iaa) Dan Pengujian Pada Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.).
Authors: Mubarik, Nisa Rachmania
Tjahjoleksono, Aris
Astriani, Meli
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai penghasil minyak nabati di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman yaitu kualitas bibit yang unggul dan penyiapan pembibitan sawit yang merupakan langkah dasar yang menentukan penanaman di lapangan. Penyiapan pemeliharaan tanaman mempunyai kendala yaitu biaya yang tinggi untuk pengeluaran pupuk. Pemakaian pupuk kimia dan pestisida jangka panjang dalam perkebunan kelapa sawit dapat menyebabkan masalah lingkungan yang akan meninggalkan residu senyawa sintetik di tanah. Salah satu solusinya yaitu dengan menghasilkan suatu senyawa alami atau agen biologi yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Salah satu fitohormon yang banyak terdapat di alam dan paling aktif adalah Indole-3-acetic acid (IAA). Auksin eksogen yang berasal dari bakteri rhizosfer merupakan fokus dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan bakteri penghasil IAA dari Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) Jambi dan diaplikasikan pada bibit kelapa sawit. Metode penelitian ini meliputi peremajaan bakteri, uji hipersensitivitas, penapisan isolat penghasil IAA, pengujian bakteri pelarut P dan K, penentuan kurva pertumbuhan dan produksi IAA, pengukuran IAA dengan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC), identifikasi molekuler gen 16S rRNA, dan aplikasi bakteri pada bibit kelapa sawit. Hasil seleksi bakteri penghasil IAA terdiri atas 9 bakteri kitinolitik dan 16 selulolitik. Uji hipersensitivitas pada daun tembakau diperoleh 4 dari 9 isolat bakteri kitinolitik dan 9 dari 16 isolat bakteri selulolitik tidak menyebabkan nekrotik (negatif hipersensitivitas) pada daun tembakau. Sebanyak 13 Isolat yang tidak menyebabkan gejala nekrotik pada daun selanjutnya diseleksi berdasarkan kemampuannya dalam menghasilkan IAA pada media yang ditambah dengan triptofan dan tanpa triptofan. Hasil penapisan menggunakan metode kolorimetri menunjukkan isolat SAHA 12.08 dan KAHN 15.12 menghasilkan IAA sebesar 3.99 dan 3.75 ppm. Pengukuran secara kuantitatif menggunakan (HPLC) untuk kedua isolat menghasilkan IAA pada puncak kromatogram yang sama dengan IAA standar pada waktu retensi 21 sampai 22 menit. KAHN 15.12 memiliki tingkat kemiripan 99% dengan Serratia marcescens setelah diidentifikasi gen penyandi 16S rRNA. Aplikasi pada bibit kelapa sawit dengan pemberian kultur S. marcescens KAHN 15.12 dan Bacillus thuringiensis SAHA 12.08 berpengaruh secara nyata pada jumlah akar lateral yaitu sebesar 60.7-65% dibandingkan kontrol negatif untuk 90 (HST) hari setelah tanam. Isolat SAHA 12.08 dan KAHN 15.12 dengan setengah dosis pupuk Rock Phosphate berpengaruh lebih baik pada jumlah akar lateral, diameter batang, dan jumlah daun pada bibit sawit.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78797
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015mas.pdf
  Restricted Access
14.56 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.