Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78795
Title: Aktivitas Antibiofilm Dari Bakteri Escherichia Coli Oleh Ekstrak Air Daun Singkong, Pepaya Dan Melinjo Secara In Vitro.
Authors: Falah, Syamsul
Nurhidayat, Novik
Alvita, Livia Rhea
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Escherichia coli adalah salah satu spesies bakteri yang mampu membentuk biofilm dalam industri pangan, dimana kehadiran biofilm sangat berpotensi menimbulkan pembusukan makanan yang akan memperpendek masa simpan (shelf-life) maupun mengakibatkan penyebaran penyakit melalui makanan (foodbom desease). Biofilm dapat hidup pada semua jenis permukaan di pabrik pengolahan makanan mulai dari lantai, dinding, pipa dan permukaan peralatan termasuk stainless steel, alumunium, nilon, teflon, karet, plastik, dan kaca. Biofilm cenderung tumbuh dan berkembang dengan pesat terutama pada permukaan bahan yang lembab dan kaya akan nutrisi. Penelitian mengenai biofilm semakin meluas diakibatkan oleh potensi yang besar sebagai sumber kontaminan pada industri pangan. Banyak kerugian yang didapatkan akibat keberadaan biofilm dalam sistem pengolahan makanan, sehingga penghambatan pembentukan biofilm perlu dilakukan. Pengendalian biofilm dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan alam yang salah satunya dapat menggunakan senyawa kimia dari tanaman. Ekstrak air daun singkong, daun pepaya dan daun melinjo memiliki aktivitas antibiofilm, aktivitas tersebut diduga disebabkan oleh kandungan kimia yang terdapat di dalam ekstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak air daun singkong, pepaya dan melinjo dalam pencegahan perlekatan, penghambatan pertumbuhan dan pendegradasian biofilm. Penelitian ini menggunakan metode Microtitter Plate Biofilm Assay dimana masing-masing ekstrak air daun singkong, pepaya dan melinjo dengan konsentrasi 25, 50, 75 dan 100%(v/v) dioptimasi pada suhu 25 ,37 dan 50ºC dan waktu kontak 30, 45 dan 60 menit. Pengoptimasian dalam penghambatan pertumbuhan dilakukan pada waktu kontak 1, 2 dan 3 hari. Pengukuran aktivitas antibiofilm menggunakan iMark Bio-Rad microplate reader dengan panjang gelombang 595nm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak yang memiliki kinerja terbaik dalam pencegahan perlekatan (45,12%) yaitu ekstrak daun singkong, sedangkan ekstrak yang memiliki kinerja terbaik dalam penghambatan pertumbuhan (36,02%) dan pendegradasian biofilm (46,37%) yaitu ekstrak daun pepaya. Metode Response Surface digunakan untuk pengoptimasian pada pencegahan perlekatan biofilm sehingga diperoleh kondisi terbaik oleh ekstrak daun singkong (> 55%) yaitu pada suhu antara 37-50ºC, waktu kontak antara 45-60 menit dan konsentrasi diantara 60-100% (v/v). Kondisi terbaik dalam penghambatan pertumbuhan oleh ekstrak daun pepaya (> 60%) yaitu pada kondisi suhu 50°C, waktu kontak berada diantara 2-3 hari dan konsentrasi berada diantara 60-100% (v/v) sedangkan pendegradasian biofilm oleh ekstrak daun pepaya (> 50 %) yaitu pada kondisi suhu berada diantara 35-40ºC, waktu kontak berada diantara 57-60 menit dan konsentrasi berada diantara 80-100%(v/v).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78795
Appears in Collections:MT - Mathematics and Natural Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015lra.pdf
  Restricted Access
15.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.