Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78752
Title: Efek Minuman Fungsional Torbangun (Coleus Amboinicus Lour) Dan Lemon (Citrus Medica Var Lemon) Pada Sindrom Pramenstruasi Remaja.
Authors: Damanik, M Rizal M
Roosita, Katrin
Surbakti, Febry Harissa
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Sindrom pramenstruasi (PMS) merupakan masalah fisik dan psikis yang sangat mempengaruhi wanita sebelum siklus menstruasi terjadi. Dampak yang ditimbulkan dari sindrom pramenstruasi yaitu terjadi penurunan aktifitas kerja individu yang mengalami sindrom pramenstruasi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa resiko sindrom pramenstruasi meningkat pada wanita yang mengalami defisiensi magnesium. Magnesium (Mg) bagi sindrom pramenstruasi berperan dalam meningkatkan transmisi sinaptik dan menyebabkan hiperekstabilitas otot pada uterus. Selain magnesium, kalsium memiliki peran yang penting terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. Kalsium (Ca) berperan dalam interaksi protein otot, yaitu aktin dan myosin. Jika kadar kalsium berkurang, maka otot tidak bisa mengendur setelah berkontraksi dan akan mengalami penegangan/kram. Tanaman torbangun merupakan tanaman obat yang kaya akan kandungan mineral kalsium, magnesium dan zat besi yang dapat berperan terhadap sindrom pramenstruasi. Selain kandungan mineral, torbangun juga mengandung zat aktif yang dapat berperan meningkatkan kandungan hormon progesteron. Rendahnya kadar hormon progesteron selama masa luteal merupakan salah satu penyebab terjadinya sindrom pramenstruasi. Penelitian tentang efikasi daun torbangun terhadap sindrom pramenstruasi sudah pernah dilakukan dalam bentuk suplementasi kapsul serbuk, tetapi belum ada yang meneliti dalam bentuk minuman fungsional. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian pengaruh minuman fungsional torbangun dan lemon terhadap kejadian sindrom pramenstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minuman fungsional torbangun dan lemon terhadap penurunan keluhan sindrom pramenstruasi. Tujuan khusus dari penelitian ini antara lain, menilai status gizi dan tingkat aktivitas fisik pada remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi; menganalisis jumlah dan jenis pangan yang dikonsumsi serta tingkat konsumsi remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi; menganalisis jenis dan tingkat keluhan sindrom pramenstruasi pada remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi; menganalisis kandungan mineral (Mg dan Ca) dan kandungan zat aktif pada minuman fungsional torbangun dan lemon; menganalisis pengaruh pemberian minuman fungsional torbangun dan lemon. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak kelompok. Jumlah contoh sebesar 39 orang dengan kriteria inklusi antara lain, wanita berusia 18-20 tahun; mengalami sindrom pramenstruasi. Kriteria eksklusi antara lain, tidak bersedia menjadi contoh; sedang mengonsumsi obat-obatan/minuman pereda PMS; mengonsumsi suplemen pelangsing atau sejenisnya. Penelitian ini berlangsung pada dua periode, pada periode pertama semua contoh kelompok perlakuan selesai menstruasi pertama mendapatkan intervensi minuman fungsional torbangun dan lemon 1x316ml/hari dan pada periode kedua semua contoh kelompok perlakuan selesai menstruasi kedua mendapatkan intervensi minuman fungsional torbangun dan lemon 1x316 ml/hari kembali. Masing – masing periode berlangsung selama 14 hari. Jenis dan tingkat keluhan sindrom pramenstruasi diukur menggunakan kuesioner Pramenstrual Assessment Form (PAF). Semua contoh merupakan mahasiswi yang berada di asrama putri TPB IPB Bogor dan yang mengalami sindrom pramenstruasi tingkat sedang. Rata – rata contoh berusia 18 tahun (18.33±0.47) dan mulai mengalami menstruasi (menarche) pada usia 12 tahun (12.56±1.20). Rata – rata contoh penelitian memiliki status gizi normal dengan IMT 20.61±2.71 cm2. Adanya perubahan konsumsi contoh sebelum, sesudah intervensi pertama dan sesudah intervensi kedua (p>0.05), disebabkan karena keadaan contoh selama intervensi mengalami masa Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Situasi dan kondisi saat contoh mengalami UTS dan UAS sulit terkendali karena keinginan atau nafsu makan untuk mengonsumsi cemilan. Rata–rata contoh memiliki tingkat aktivitas fisik ringan baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan pada saat sebelum, sesudah intervensi pertama dan sesudah intervensi kedua (p>0.05). Terjadi penurunan rata-rata tingkat keluhan sindrom pramenstruasi pada contoh kelompok perlakuan setelah intervensi pertama dan kedua (p<0.05). Pada jenis keluhan sindrom pramenstruasi, kelompok perlakuan memiliki jenis keluhan yang sedikit setelah intervensi daripada kelompok kontrol. Pada tingkat asupan mineral (kalsium dan magnesium) terjadi kenaikan sebelum dan sesudah intervensi (p<0.05). Pada penelitian ini terlihat bahwa minuman fungsional torbangun dan lemon berdampak positif pada tingkat keluhan sindrom pramenstruasi dan tingkat asupan mineral (kalsium dan magnesium). Penelitian ini membuktikan bahwa minuman fungsional torbangun dan lemon memberikan efek positif terhadap penurunan keluhan sindrom pramenstruasi. Penelitian selanjutnya perlu dilakukannya penambahan kelompok pada penelitian ini yaitu kelompok yang hanya diberikan ekstrak torbangun saja, sehingga dapat terlihat variasi hasil apa yang lebih baik untuk menurunan keluhan sindrom pramenstruasi pada wanita remaja. Selain itu, perlu dilakukan pemberian ekstrak lemon pada kelompok kontrol untuk menguatkan pengambilan kesimpulan terkait pengaruh positif minuman fungsional torbangun dan lemon pada sindrom pramenstruasi, sebab kandungan fitokimia pada lemon juga dapat berpengaruh terhadap penurunan keluhan sindrom pramenstruasi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78752
Appears in Collections:MT - Human Ecology

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015fhs.pdf
  Restricted Access
23.17 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.