Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78750
Title: Performa Produksi Dan Kualitas Karkas Itik Cihateup-Alabio (Ca) Generasi Dua (G2).
Authors: Jakaria
Rukmiasih
Lestari, Fitriani Eka Puji
Issue Date: 2015
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Produksi daging itik sebesar 31 000 ton atau hanya menyumbangkan 1.65% dari ketersediaan daging unggas di Indonesia pada tahun 2013. Rendahnya produksi daging itik disebabkan karena itik yang dibudidayakan lebih banyak itik lokal dilakukan oleh masyarakat secara tradisional dengan sistem pemeliharaan ekstensif. Itik lokal secara umum pertumbuhannya lambat, produksi daging rendah dan efisiensi pakan rendah serta memiliki aroma/bau amis/anyir (off-odor) yang kuat dibandingkan dengan daging ayam, sehingga menjadi penolakan bagi sebagian masyarakat yang kurang menyukai daging itik. Upaya peningkatan produksi daging dengan intensitas off-odor yang rendah telah dilakukan, salah satunya diperoleh dengan cara menyilangkan antar rumpun itik lokal Indonesia. Persilangan antara itik cihateup jantan dan itik alabio betina menghasilkan performa pertumbuhan dan produksi daging yang lebih baik dibandingkan dengan tetua dan persilangan timbal baliknya dengan intensitas off odor yang lebih rendah, hal inilah yang menjadi nilai tambah itik persilangan CA tersebut. Pengamatan lebih lanjut CA generasi kedua dilakukan guna mengetahui profil produksi dan kestabilan nilai tambah tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 10 bulan sejak bulan September 2013 sampai Juni 2014 di Laboratorium Kandang Blok B, Fakultas Petenakan, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Kandang Program Diploma IPB. Analisis sensori dilaksanakan di Laboratorium Organoleptik Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis lemak dan asam lemak dilakukan di laboratorium terpadu IPB Baranangsiang. Itik yang digunakan adalah hasil persilangan cihateup jantan dan alabio betina (CA) generasi satu (G1) sebanyak 80 ekor itik CA betina dan 20 ekor itik CA jantan. Itik jantan dan betina yang digunakan berumur 30 minggu yang berasal dari kota Bogor dan dikawinkan secara alami. Koleksi telur dilakukan setiap 5 hari sekali sebanyak 4 periode dan ditetaskan menggunakan mesin tetas. Itik CA generasi dua (G2) yang diamati berjumlah 109 ekor yang dipelihara hingga umur 10 minggu. Pemeliharaan dilakukan dalam kandang boks berukuran 1x1x1 m3. Pemberian pakan dilakukan tiga kali dalam sehari, jenis pakan yang digunakan yaitu pakan ayam broiler buatan pabrik. Analisis sensori, analisis lemak dan asam lemak dilakukan terhadap daging dada dan paha yang berasal dari 8 ekor itik cihateup jantan, 9 ekor itik alabio jantan dan 19 ekor itik CA G2 jantan. Analisis sensori dilakukan oleh 80 orang panelis tidak terlatih. Data reproduksi, produksi itik CA, profil lemak dan asam lemak itik cihateup, alabio dan CA G2 diolah menggunakan bantuan Microsoft Excel dan dibahas secara deskriptif, sedangkan data sensori (intensitas off odor dan tingkat kesukaan) daging itik cihateup, alabio dan CA G2 diolah dengan menggunakan Analisis Varian (ANOVA). Hasil pengolahan data yang berbeda diuji lanjut dengan menggunakan uji Duncan dengan menggunakan bantuan Program SAS 9.1.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fertilitas itik CA sebesar 74%, daya tetas sebesar 59% dan rataan bobot tetas sebesar 42.24 ± 5.29 g/ekor. Rataan konsumsi pakan total itik CA generasi dua yang dipelihara selama 10 minggu sebesar 7 352.32 ± 39.5 g/ekor, rataan pertambahan bobot total sebesar 1 272.24 ± 149.87 g/ekor, bobot akhir yang diperoleh sebesar 1 330.33 ± 143.65 g dan rataan konversi pakan 5.7. Rataan persentase karkas terhadap bobot hidup sebesar 60.28 ± 2.07 %, rataan bobot dada itik CA G2 sebesar 210.85 ± 34.02 g atau 25.75 ± 2.53 % dari bobot karkas dengan persentase daging dada sebesar 82.83 ± 2.63 % dari bobot dada utuh, sedangkan rataan bobot paha sebesar 211.90 ± 29.39 g atau 25.93± 2.25 % dari bobot karkas dengan persentase daging paha sebesar 81.81 ± 2.08 % dari bobot paha utuh. Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan, itik silangan alabio dan cihateup generasi dua memiliki komposisi asam lemak tidak jenuh yang lebih rendah sehingga rasio asam lemak tidak jenuh dan asam lemak jenuh pada itik silangan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan itik alabio dan cihateup. Hal ini diduga membuat tingkat kesukaan terhadap aroma daging bagian dada itik silangan lebih baik dibandingkan dengan tingkat kesukaan aroma daging itik alabio.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/78750
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File SizeFormat 
2015fep.pdf
  Restricted Access
13.82 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.